Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mendaki Puncak Karst di Misool Selatan

image-gnews
Pemandangan indah yang dilihat dari atas puncak Davalen. Selain keindahan pemandangannya, wilayah ini terkenal akan taman lautnya. Raja Ampat, 26 April 2015. TEMPO/Hariandi Hafid
Pemandangan indah yang dilihat dari atas puncak Davalen. Selain keindahan pemandangannya, wilayah ini terkenal akan taman lautnya. Raja Ampat, 26 April 2015. TEMPO/Hariandi Hafid
Iklan

TEMPO.CO, Raja Ampat - Mesin perahu milik The Nature Conservancy (TNC) dengan  kekuatan 400 PK ini terus melintasi perairan Raja Ampat. Setelah 15 menit mengarungi lautan dari Kampung Harapan Jaya, Distrik Misool Selatan, Misool, Raja Ampat, Papua Barat, perahu mulai meliuk-liuk di sela-sela bebatuan karst. Puluhan batu karst tersebut menjulang di atas air laut yang berwarna biru kehijauan. Di sekujur bebatuan berwarna hitam itu, pelbagai macam pepohonan berdaun hijau tumbuh di permukaannya.

Tak jauh dari bebatuan itu, segerombolan burung berputar di atas laut. Di antara puluhan batuan yang terbentang di sekujur perairan Distrik Misool Selatan, terdapat salah satu bukit dengan tinggi mencapai 78 meter. "Puncak bukit ini dikenal dengan nama Puncak Davalen," ujar Nawawi Mayor kepada Tempo, Ahad lalu, 25 Oktober 2015.

Pria berusia 32 tahun ini mengatakan, jika pada pertengahan Juni tahun lalu, ia sengaja mencari objek wisata di Misool. Musababnya, saat itu, banyak wisatawan datang ke Raja Ampat tanpa singgah di Misool.

Menurut Nawawi, saat itu, media massa lebih banyak mengekspose bebatuan dan bukit karst yang terdapat di Pulau Waigeo, seperti puncak Painemo. Padahal, Misool pun memiliki objek wisata serupa.

Dari rasa penasaran tersebut, Nawawi memberanikan diri untuk meminjam perahu pada temannya. Setelah berkeliling, akhirnya dia menemukan sebuah bukit batuan karst yang tinggi di wilayah itu. "Saat itu, saya mencoba untuk mendaki hingga puncak. Ternyata jalurnya sangat curam dan terjal," tuturnya.

Ingin daerahnya tak kalah populer dengan Waigeo, Nawawi lantas mengajak tiga saudaranya, Sulaiman Rahanyantel, Haruna Solsio, dan Murat Mayor untuk membuat jalur pendakian ke puncak bukit yang baru ia daki tersebut. Berbekal alat-alat pertukangan seperti palu, paku, tambang, dan beberapa balok kayu, pria yang tinggal di RT 02, RW 02, Kampung Yellu, Distrik Misool Selatan ini, mulai membuat pijakan bagi para pengunjung.

Terjalnya jalur pendakian membuat Nawawi harus gotong royong dengan tiga saudaranya. Bahkan, dia dan saudaranya pun harus bekerja keras untuk dapat membuat jembatan kayu dengan panjang sekitar  15 meter agar wisatawan dapat mencapai puncak. Sebab itu, dia dan saudara-saudaranya perlu waktu tiga hari untuk meretas jalan dari lereng menuju puncak bukit.

Kendati sudah terdapat beberapa balok kayu yang bisa dijadikan pijakan, jalur pendakian menuju puncak Davalen dengan kemiringan hampir 55 derajat itu membuat pengunjung harus berhati-hati saat mendakinya. Jika kaki salah melangkah dan terpeleset, kaki dan tangan bisa luka lantaran membentur bebatuan.

Agar tak terpeleset saat mendaki, kami pun harus berpegangan pada tambang dengan diameter sekitar 3 sentimeter yang telah diikatkan oleh Nawawi pada sebuah pohon. Selain berpegangan pada tambang, kami mendapatkan kemudahan saat mendaki lantaran kaki kami dapat berpijak pada balok-balok kayu yang dipaku pada bebatuan.

Saat mendaki sejauh 200 meter itu, sesekali kami pun harus bergantian untuk menyebrangi jembatan dengan panjang sekitar 15 meter. Jembatan yang dibangun Nawawi terbuat dari balok kayu dengan lebar sekitar 15 sentimeter. Agar tak terjatuh saat menyebrangi lubang, Nawawi membuat pegangan yang terbuat dari batang kayu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perlu waktu sekitar 20 menit dari kaki menuju puncak bukit. Namun saat mencapai puncak, kesulitan saat mendaki terbayar. Dari puncak, kami bisa melihat puluhan batuan karst yang ditutupi pepohanan berdaun hijau. Bebatuan dengan ketinggian yang berbeda-beda itu menyembul ke permukaan air laut. Semilir angin laut, membuat kami tak merasakan teriknya sinar matahari saat itu.

Kendati puncak Davalen mulai dikenal, Nawawi tak ingin ikut terkenal. Padahal dia bisa saja mengubah nama Davalen dengan namanya. Di Raja Ampat masih ditemukan puncak bukit yang dinamai oleh si pembuka jalur pendakian. "Biar saja puncak ini dikenal dengan sebutan Davalen, karena memang masyarakat Misool menyebutnya seperti itu," ujarnya.

Bagi Nawawi yang paling penting ialah adanya perhatian pemerintah. Menurut dia, pemerintah harus segera memperbaiki jalur pendakian ke puncak Davalen karena jalur yang dibuatnya masih jauh dari kata laik.

Sementara itu, Koordinator Pengawas Unit Pelaksana Teknis Daerah Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat Mohammad Ali Oherenan mengatakan, di distrik Misool Selatan, terdapat tiga bukit karst yang saat ini mulai dikunjungi wisatawan. Tiga bukit tersebut memiliki puncak yang disebut Motnikalet, Dapunlol, dan Davalen.  "Dari tiga bukit karst itu, mendaki puncak Davalen ialah yang termudah," katanya.

Menurut dia, waktu terbaik untuk mendaki puncak Davalen ialah pagi dan sore hari. Musababnya saat itu, wisatawan dapat menikmati cahaya matahari terbit dan terbenam.

Menurut Koordinator Tarif Jasa dan Lingkungan Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kawasan Konservasi Perairan Raja Ampat Siti Hamidah jumlah kunjungan wisatawan ke Raja Ampat akan meningkat pada September hingga April.

Pada waktu itu, imbuh Hamidah, gelombang laut di perairan Raja Ampat cukup tenang sehingga sangat cocok untuk berlayar dan menyelam. "Apalagi banyak wisatawan dari Amerika dan Eropa yang datang kemari memang untuk menyelam," ujarnya. Dia memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan ke Raja Ampat akan meningkat sekitar 20 sampai 30 persen.

GANGSAR PARIKESIT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

9 Maret 2024

CEO Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. Instagram/setiaputrairfan
Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.


Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

8 Maret 2024

Pesawat Garuda Indonesia dengan corak Pocari Sweat merupakan bagian dari kampanye Sweat to Discover yang diluncurkan Kamis, 2 Februari 2024. Kampanye ini bertujuan mengembangkan sport tourism di Indonesia. (Tempo.co/Mila Novita)
Grup Garuda Masuk InJourney dalam Beberapa Bulan ke Depan, Sudah Sehat?

InJourney mengklaim Garuda Indonesia dan Citilink bakal masuk ke holding aviasi pariwisata itu dalam beberapa bulan ke depan. Tanda Garuda sehat?


Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

10 Januari 2024

Sandiaga Salahudin Uno Menparekraf mengalungkan bunga ke salahs satu wisman yang baru datang di Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Senin (1/1/2024). TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Sandiaga Pamer Akomodasi di IKN, Hotel Nusantara Diklaim Beroperasi Agustus 2024

Proyek sektor Pariwisata di IKN diklaim jalan terus. Hotel Nusantara beroperasi tabun ini.


Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Wisatawan domestik saat menikmati keindahan alam Kali Biru Raja Ampat, Sabtu (2/10). (Antara/ Ernes Broning Kakisina)
Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.


Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

7 November 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan penjelasan Raperda tentang Pencabutan Perda Nomor 11 Tahun 1992 tentang Penataan dan Pengelolaan Kepulauan Seribu Kota Madya Jakarta Utara di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Usul Perda Pengelolaan Kepulauan Seribu Dicabut: Tidak Relevan dengan UU Cipta Kerja

Pj Gubernur DKI Heru Budi mengusulkan Perda DKI tentang penataan dan pengelolaan Kepulauan Seribu dicabut. UU Cipta Kerja disinggung.


Kapal Kargo Inggris Kandas di Perairan Koservasi Raja Ampat karena Alami Kebocoran

27 April 2023

Wisatawan berfoto di puncak Telaga Bintang Geosite Piaynemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa, 26 Oktober 2021. Pemerintah Kabupaten Raja Ampat kembali membuka tujuan wisata Bahari guna mendorong pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Kapal Kargo Inggris Kandas di Perairan Koservasi Raja Ampat karena Alami Kebocoran

Sejauh ini tidak ditemukan kebocoran minyak pada kapal kargo tersebut. Sebanyak 22 ABK dilaporkan selamat.


Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

20 April 2023

Mas Dhito Gagas Magnet Baru di Kediri Bagian Timur.

Adanya bandara akan menjadikan banyak orang dari luar daerah datang ke Kabupaten Kediri.


Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

20 April 2023

TEMPO/A. Andrian
Universitas Pelita Harapan Buka Prodi S1 Pariwisata

Universitas Pelita Harapan (UPH) resmi membuka program studi S1 Pariwisata di Kampus Lippo Village Karawaci, Tangerang, Banten.


Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

14 Maret 2023

Ilustrasi timah. ANTARA
Dinilai Ancam Bisnis Pariwisata, Rencana Tambang Laut PT Timah Tbk di Blok Olivier Ditolak

PT Timah Tbk. dikabarkan akan membuka penambangan timah di blok laut Olivier Perairan Manggar Kabupaten Belitung Timur.


Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

23 Desember 2022

Pengunjung memberikan makanan pada domba wahana saat berlibur di Cimory Dairyland, Puncak, Bogor, 20 Desember 2022. Liburan sekolan dimanfaatkan warga untuk mengajak anak-anaknya berlibur dik kawasan Puncak, Bogor. TEMPO/Fajar Januarta
Tak Harus Jauh dan Mahal, Dosen Pariwisata Unair Bagikan Tips Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Dosen Pariwisata Universitas Airlangga (Unair) M. Nilzam Aly membagikan beberapa tips untuk masyarakat dalam menghabiskan libur natal dan tahun baru.