TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan jadi tamu kehormatan dalam pameran buku internasional terbesar di dunia, Frankfurt Book Fair 2015. Segala persiapan dilakukan sejak awal tahun, termasuk persiapan kuliner yang akan dibawa ke sana.
"Masakan Indonesia harus bisa membius para peserta yang hadir," kata chef yang didapuk menjadi salah satu penanggung jawab komite kuliner, Petty Elliott, seusai konferensi pers soal perkembangan kinerja komite tamu kehormatan Frankfurt Book Fair 2015 di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 30 April 2015.
Menurut dia, animo masyarakat Eropa terhadap kuliner Indonesia sangat menggembirakan. Hal ini dapat terlihat dari suksesnya acara gala dinner dengan masakan Indonesia sebagai tuan rumah saat Leipzig Book Fair awal April lalu. "Masakan Indonesia yang kaya bumbu membuat warga Eropa takjub," ujarnya.
Untuk gala dinner Frankfurt Book Fair pada 13-18 Oktober 2015, Petty akan berfokus pada masakan Manado, seperti ikan woku dan ayam rica-rica. Banyaknya bumbu yang digunakan membuat dua masakan ini jadi andalan. Selain itu, dia akan memasak klappertaart dan kolak sebagai makanan penutup. "Penyajiannya akan disesuaikan dengan gaya Eropa," tuturnya.
Dalam hajatan utama, Indonesia akan membawa konsep kuliner gerobak kaki lima. Berbagai macam booth khas kaki lima dapat ditemukan di area Frankfurt Book Fair dan Kota Frankfurt itu sendiri.
Perwakilan dari komite kuliner, Erna Setiawati, mengatakan timnya telah sepakat dengan pemerintah Kota Frankfurt untuk mempromosikan budaya makanan jalanan Indonesia yang unik. "Pemerintah kota akan siapkan tempat-tempat strategis di pusat kota," dia menjelaskan.
Ketua Panitia Komite Guest of Honor Goenawan Mohamad mengatakan keanekaragaman bumbu membuat kuliner Indonesia punya instalasi sendiri untuk dipamerkan dalam ajang ini. Adapun Avianti Armand, selaku ketua komite desain, menyebutkan tema besar desain kuliner adalah “Spice It Up”. "Bumbu Indonesia akan meramaikan hiruk pikuk industri buku dunia saat book fair," ucapnya.
YOLANDA RYAN ARMINDYA