TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan menanam benih lada atau merica di bahu jalan provinsi dari Kiara Pedes hingga Serang Panjang di tapal batas Purwakarta-Subang. "Jauhnya sekitar 12 kilometer, kiri-kanan jalan, jadi totalnya 24 kilometer," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat dihubungi Tempo, Senin, 27 April 2015.
Total benih merica yang akan ditanam berjumlah 50 ribu. "Penanamannya akan dilakukan serentak pada awal Mei 2015," ujar Dedi. Budi daya merica tersebut dilakukan untuk menjadikan merica sebagai ikon baru rempah-rempah dari Purwakarta.
Adapun jalan raya Kiara Pedes ditetapkan sebagai lokasi pembudidayaan, kata Dedi, karena daerah itu menjadi sentra penghasil merica pada zaman dahulu. "Itu didasarkan pada penamaan daerah Kiara Pedes, yang berarti sentra pohon kiara dan penghasil pedes merica," ujarnya.
Saat ini di daerah Kiara Pedes sudah ada kelompok tani pembudidaya merica. Mereka kelak akan mengurusi sekaligus melakukan sosialisasi pembudidayaan merica kepada para petani lain supaya hasil panen seluruh petani bagus.
"Dari sisi ekonomi, harga merica di pasaran adalah yang paling mahal di antara jenis rempah-rempah lain, yakni Rp 200 ribu per kilogram," kata Dedi.
Benih merica yang akan dibudidayakan di sepanjang jalan provinsi dengan kondisi geografis berkelok-kelok dan naik-turun itu berasal dari Provinsi Bangka Belitung.
Salah seorang petani merica di Kiara Pedes, Asep Gelung, mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Purwakarta buat mengembalikan kejayaan daerah Kiara Pedes sebagai pusat merica.
Asep mengatakan para petani merica merasa tertantang. "Kami siap membantu dan memasyarakatkan budi daya merica tersebut secara massal," ujar Asep.
NANANG SUTISNA