Ketua tim Sekolah lapangan dari Balai Arkeologi Palembang, Retno Purwanti mengatakan temuan struktur bangunan tersebut akan menjadi objek penelitian mereka pada masa-masa yang akan datang.
Hingga hari ini Retno belum berani menyimpulkan temuan tersebut sebagi bangunan berupa Candi atau wihara. Namun dia meyakini keberadaan bangunan tersebut terkait dengan situs Bukit Suguntang sebagai tempat peribadatan umat Budha pada masa keemasan Sriwijaya. "Kami berkenginan untuk mengenal lebih jauh bentuk denah bangunan yang ditemukan ini," kata Retno.(Baca " Inilah Empat Artefak Hilang di Museum Gajah)
Menurut Retno, penggalian di Bukit Siguntang merupakan penggalian kedua kalinya dalam dua tahun terakhir ini. Pada penggalian terbaru ini timnya semakin banyak mendapatkan temuan-temuan yang memperkuat temuan sebelumnya di Sumatera bagian selatan.
Di tempat yang sama pada tahun 1954 kata Retno, pernah ditemukan stupa dan arca Budha. Dalam logika para arkeolohg, setiap ada arca Budha, maka akan ada bangunan candi. "Ini informasi awal kepada masyarakat bila di Bukit Siguntang bukan hanya arca yang ditemukan, juga sisa bangunan candi atau vihara."
Sementara itu Tri Marhaini, anggota tim peneliti dari balai arkeolgi Palembang mengungkapkan penelitian di bukit Siguntang merupakan lanjutan dari kegiatan serupa tahun yang lalu.
Dipilihnya Bukit Siguntang sebagai objek penelitian berawal dari penemuan tonjolan berbentuk bangunan, oleh tukang gali pondasi kamar mandi Taman Purbakal Bukit Siguntang. Temuan itu dilaporkan oleh pihak proyek kepada Balai Arkeologi. "Disini rencananya pihak taman purbakala akan ada melakukan perluasan bangunan kamar mandi. Karena ada seperti bangunan maka diurungkan," kata Tri Marhaini.
Wita Hariani, peserta sekolah lapangan dari SMAN 18 Palembang mengaku baru pertama kali mengikuti kegiatan turun ke lapangan ini. Selama ini pada masa kuliah, dia hanya mendapatkan ilmu tentang benda purbakala, dari buku dan guru di dalam kelas. Ilmu yang didapat dari Field School ini akan di sampaikan pada puluhan muridnya di SMAN 18 Palembang. "Penting sekali mengenalkan budaya masa lalu kepada anak didik saya," kata Wita Hariani.
PARLIZA HENDRAWAN
Berita Terpopuler
Jakarta Jaring Wisatawan Domestik dari 9 Kota
Ini Daftar Restoran Terbaik di Indonesia
Ini Tip Memilih Kopi yang Bagus
Wisatawan Asal Cina Peluang Pasar Pariwisata
Nongkrong ala Pekerja Jepang di The Momo