TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, berharap bisa panen wisatawan selama September mendatang. Mereka telah menyiapkan berbagai kegiatan seni budaya bertaraf lokal dan internasional. Salah satunya adalah Bambu Bienalle, acara yang baru pertama kali diselenggarakan. Aneka benda seni dari bahan bambu itu akan dipamerkan selama sebulan penuh di pelataran Benteng Vastemburg.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Eny Tyasni Suzana mengatakan pihaknya menyiapkan tujuh kegiatan seni budaya untuk menarik minat pelancong selama September. "Wisatawan akan dimanjakan dengan banyaknya tontonan yang menarik," katanya, Senin, 25 Agustus 2014.
Selama ini dinas selalu memusatkan kegiatan atraksi seni pada musim liburan, seperti Juli dan Desember. "Tahun ini kami mencoba menggesernya ke September," katanya. Penggeseran tersebut merupakan hasil dari evaluasi penyelenggaraan kegiatan seni pada tahun-tahun sebelumnya. (Baca: Solo Batik Carnival Sulit Datangkan Wisatawan)
Menurut Eny, Surakarta memang menjadi salah satu kota tujuan para pelancong setiap musim liburan. "Tingkat okupansi hotel pada musim liburan bisa mencapai 100 persen," katanya. Hal itu membuat penyelenggaraan atraksi seni pada musim libur tidak banyak mempengaruhi jumlah wisatawan.
Sedangkan jumlah wisatawan yang berkunjung pada September tidak terlampau banyak. "Makanya kami mencoba mendongkrak dengan menggelar tujuh kegiatan seni budaya sekaligus," katanya. Dia berharap jurus itu bisa efektif untuk mendatangkan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. (Baca: Festival Gethek Digelar di Bengawan Solo)
Selain Bambu Bienalle, mereka juga akan menggelar Solo Batik Fashion di lokasi yang sama pada 5-7 September. Kegiatan yang telah lima kali diselenggarakan itu akan memamerkan rancangan busana para desainer lokal berbahan baku utama kain batik.
Masih di Benteng Vastenburg, Pemerintah Kota Surakarta akan menyuguhkan Solo International Performing Art (SIPA) pada 11-13 September. Kegiatan itu akan langsung disusul dengan Solo International Mask Festival di lokasi yang sama, 14-15 September 2014. "Kegiatan ini akan menampilkan kesenian topeng dari enam negara, termasuk Indonesia," katanya.
Kebetulan, September nanti, Kota Surakarta menjadi tuan rumah kegiatan 38th World Military Parachuting Championship pada 17-28 September. "Kami akan ikut meramaikan dengan menggelar kirab budaya," katanya. Kirab itu juga akan diikuti oleh perwakilan negara-negara peserta kejuaraan parasut tersebut.
Selanjutnya Surakarta juga masih memiliki agenda Solo City Jazz pada 19-20 September di Benteng Vastenburg. Sepekan kemudian, di lokasi yang sama masih akan digelar Solo Keroncong Festival pada 26-27 September yang diikuti oleh seniman keroncong asal Indonesia dan Malaysia.
Ketua Solo International Mask Festival Irawati Kusumorasri mengatakan pihaknya berupaya memperkenalkan kesenian topeng kepada masyarakat. "Sekaligus membandingkan dengan budaya topeng di negara lain," katanya. Menurut dia, kesenian topeng di Indonesia saat ini sudah tergerus dengan kesenian lain.
Padahal kesenian Topeng Panji merupakan kesenian tua yang mengambil cerita Panji Asmara Bangun. "Cerita tersebut merupakan cerita asli Indonesia," katanya. Cerita berlatar Kerajaan Kediri tersebut telah menyebar hingga negara lain, seperti Malaysia, Thailand, dan Pilipina.
AHMAD RAFIQ
TERPOPULER
Istri Wakil Wali Kota Antre Bensin Eceran di Tegal
Tim Jokowi-JK Susun Tiga Opsi Kabinet
Dewan Pendidikan Kritik Kurikulum 2013 yang Amburadul
Angel Di Maria Segera Berseragam MU