Ia mengatakan, Indonesia juga menawarkan peluang bisnis di bidang spa dan kuliner kepada para delegasi di IHIF 2014. “Spa Indonesia dengan 9 tradisi kesehatan yang indah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Selain konsep Bali yang terkenal, spa Indonesia juga memberikan lebih banyak pengalaman dari berbagai belahan Nusantara,” kata Sapta.
Spa Indonesia selain karena mempunyai nilai historis dan tradisional, eksotis dan konsepnya telah terbukti empiris dan klinis. Untuk beroperasi di luar negeri, tenaga kerja Indonesia yang professional dan bersertifikat telah tersedia dengan biaya yang lebih masuk akal.
“Bisnis spa Indonesia jelas memiliki peluang pengembalian laba atas investasi atau return on investment yang cepat,” kata Sapta.
Ia juga memaparkan daya tarik kuliner Indonesia sebagai salah satu sektor ekonomi kreatif yang menjadi fokus pengembangan wisata minat khusus oleh Kemenparekraf. Satu hal membanggakan Indonesia, ketika hasil polling CNN menetapkan 3 dari 50 masakan paling lezat di dunia adalah dari Indonesia yakni rendang, sate, dan nasi goreng.
Delegasi Indonesia selain tampil di IHIF 2014, juga berpartisipasi dalam ITB Berlin yang berlangsung di Messe Berlin. Paviliun Indonesia dalam bursa pariwisata terbesar dunia itu menyelenggarakan lokakarya memasak dan coaching clinic dengan mengundang 20 koki spesialis dalam menyajikan masakan Indonesia.
Penyelenggaraan forum investasi terbesar dunia yang ke-17 kali ini berlangsung 3-5 Maret 2014 dan dihadiri sekitar 1.900 partisipan dari kalangan owner, CEO, top management group hotel yang membahas isu aktual antara lainm tantangan dan peluang investasi pariwisata dalam diskusi panel, pertemuan bisnis, maupun pameran.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Indonesia Targetkan Raih 9,5 Juta Wisatawan Asing
Pariwisata Indonesia Lampaui Pertumbuhan Ekonomi
Kuda dan Kucing Jadi Masalah Gili Trawangan
Pengembangan Pariwisata Solo Dinilai Semrawut