Hingga hari ini, perjalanan Jaladara yang disewa wisatawan baru 44 kali perjalanan. Sedangkan perjalanan gratis untuk pelajar sudah empat kali. Rute perjalanan gratis sama seperti reguler, dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Sangkrah, pulang-pergi.
Seorang agen penjual paket wisata Jaladara, Patrik Orlando, menilai semestinya untuk menghabiskan kuota Jaladara dalam setahun bisa dilakukan dengan menjual paket dengan harga lebih murah. Dengan demikian, tetap ada pemasukan untuk pemerintah Surakarta. “Bisa dijual lebih murah dari Rp 3,6 juta per perjalanan,” kata dia.
Karena sudah telanjur dialokasikan kepada pelajar, dia mengaku tidak terganggu. Apalagi segmen peminat Jaladara kebanyakan wisatawan. “Yang penting perjalanan gratis Jaladara tidak mengganggu jadwal perjalanan untuk wisatawan,” katanya.
Sri Indarjo mengaku tidak ingin menjual murah Jaladara karena tujuan utamanya untuk pencitraan kota. Selain itu, ada misi memperkenalkan potensi wisata kota kepada pelajar. “Kami tidak mengejar target pendapatan,” dia beralasan.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler:
Ibas Disebut Punya Tato, Ani SBY: Itu Fitnah Keji
Insiden Es Tebu Rombongan Golkar Riuh di Twitter
Gadis Virtual Sukses Deteksi Ribuan Pedofil
Ical: Saya Tidak Minum Es Tebu
Cara Ratu Atut Habiskan Rp 1 Miliar untuk Dandan
Hakim Cantik Vi Disebut Suka Aneka Pria