Solo Berpotensi Jadi Tujuan Wisata Pelajar Singapura  

TEMPO.CO, Surakarta - Pelajar Singapura di tiap jenjang pendidikan setidaknya melakukan satu kali perjalanan wisata edukasi ke luar negeri. Country Manager Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Singapore, Sulaiman Shehdek, mengatakan, jika diibaratkan di Indonesia, pelajar Singapura bepergian sekali ke luar negeri saat duduk di bangku sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi.

Selama ini pelajar Singapura banyak berkunjung ke Indonesia, khususnya ke Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Medan. "Biasanya menginap 4 hari 3 malam atau 3 hari 2 malam," ujar Sulaiman kepada wartawan di sela pertemuan VITO Singapore dan VITO Malaysia dengan pemangku pariwisata di Surakarta, Jumat, 12 Oktober 2012.

Dia menilai Solo punya potensi menjadi tempat tujuan wisata edukasi pelajar Singapura. Nama Solo yang diwakili dengan Sungai Bengawan Solo sangat terkenal di Singapura. "Di Singapura ada toko roti bernama Bengawan Solo. Uniknya, masyarakat Singapura belum banyak yang tahu di mana lokasi Bengawan Solo," katanya.

Modal Solo agar dikunjungi pelajar Singapura, selain Sungai Bengawan Solo, antara lain Keraton Kasunanan, kerajinan ukir kaca, dan kampung batik Laweyan. Menurutnya, keunggulan utama Solo adalah kekayaan budaya dan batiknya.

"Saya pernah membawa pelajar Singapura belajar menari di ISI (Institut Seni Indonesia) Solo. Mereka juga tertarik menonton pertunjukan wayang orang," ujarnya. Untuk Bengawan Solo, dia berpendapat akan sangat menarik ketika pelajar Singapura diajak menikmati matahari terbenam di Bengawan Solo, sambil menyantap makanan tradisional Solo seperti singkong rebus dan jagung bakar. Meskipun terlihat sepele, "Tapi itu bisa jadi pengalaman luar biasa," katanya.

Anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah Surakarta, Bambang Ary Wibowo, mengatakan pihaknya berupaya menarik pelajar Singapura untuk berwisata di Solo. Dalam waktu dekat Badan Promosi akan mengundang guru-guru dari Singapura untuk menjajal wisata edukasi di Solo.

"Awalnya kami berpikir kalangan pelajar pasti punya anggaran minim. Tapi, ternyata untuk Singapura, anggaran wisata untuk pelajar tergolong sangat besar," katanya. Sebagai contoh, pemerintah Singapura mewajibkan pelajar yang berwisata ke luar negeri untuk menginap minimal di hotel berbintang 4. Kemudian, mereka dilarang menggunakan penerbangan bertarif murah. Dengan kondisi itu, dia menilai pasar pelajar Singapura menjanjikan dan harus digarap serius.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita Terpopuler:
Ditanya Soal Anas, Angie Sesenggukan
Gubernur Lampung: Model Apa Negara Begini?
Politikus PKS Tanyakan Duit Saweran Gedung KPK
Rosa Akui Sering Bertemu Angie
Mantan FBI Sarankan Indonesia Belajar Ke Singapura