TEMPO.CO , Jambi: Dataran tinggi Kerinci di Provinsi Jambi, tidak hanya tempat mendaki gunung. Masih banyak keindahan alam Kerinci yang menarik dinikmati. Sebenarnya, jika memiliki waktu yang cukup, Anda bisa menikmati sejumlah obyek wisata alam dan petualangan yang berada di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang sebagian besar wilayahnya berada di Kabupaten Kerinci.
Selain mendaki Gunung Kerinci, kita juga bisa menjajal trek pendakian mengunjungi Danau Gunung Tujuh (Seven Peaks) yang membutuhkan waktu empat jam mendaki. Selain itu, Anda juga bisa berkunjung ke Rawa Ladeh Panjang. Ini rawa gambut tertinggi di Sumatera, tempat kita menyaksikan berbagai jenis satwa liar, terutama burung.
Baca Juga:
Tapi untuk menikmati semua itu tentu butuh waktu dan perjalanan yang cukup berat. Bila waktu tak cukup dan persiapan fisik kurang memungkinkan, masih banyak wisata ke Kerinci lainnya yang tidak perlu menguras tenaga. Salah satunya, mengunjungi obyek wisata Air Hangat di Semurup, sekitar 10 kilometer dari Kota Sungai Penuh.
Namanya air hangat, tetapi airnya panas sekali. Air panas ini berhubungan dengan aktivitas Gunung Kerinci. Membeli telur bebek atau pisang yang dimasak dengan didihkan kolam air panas vulkanik ini merupakan hal yang paling disenangi pengunjung. Anda juga bisa mandi air panas alami ini. Tentu saja airnya sudah didinginkan melalui saluran yang dialirkan ke kamar mandi.
Di sini banyak penjual telur bebek atau pisang yang akan merebus telur dalam didihan kolam air panas.
Sumber air panas utama yang luasnya sekitar 100 meter dibatasi tembok tinggi dan dipagar besi. Sulit melihat air birunya yang menggelegak disertai semburan asap yang tebal. Hanya penjual telur dan pisang yang bisa mendekat dan masuk dalam pagar besi saat merebus telur dan pisang.
Tapi sekitar 300 meter dari tempat itu masih ada sumber air panas lainnya yang masih alami dan tidak ditembok tinggi. Uniknya, di sekitar kolam air panas utama dengan diameter sekitar 300 meter ini terdapat beberapa sumber air panas lainnya, hingga mulai dari yang sebesar periuk hingga sebesar kolam mungil dengan diameter dua meter.
Di kolam yang kecil-kecil dan penuh air yang mendidih dan beruap panas ini pengunjung bisa merebus langsung telur sesukanya dengan menggunakan jaring di tangan.
Menurut Pak Yel, pedagang telur rebus di tempat itu, pemagaran air panas utama dengan tembok tinggi karena alasan banyak yang menggunakan untuk bunuh diri. Apalagi kolamnya dalam.
“Ada yang nekat terjun karena suaminya selingkuh, ada gadis patah hati, sehingga saat berdiri di pinggir tebing air panas langsung terjun dan mati. Sedangkan di kolam air panas di sini lebih dangkal, sulit untuk tempat bunuh diri, kalau nekat matinya bisa lama,” kata Pak Yel.
Ia mengatakan setelah dipagar sekitar lima tahun lalu, tidak ada lagi yang menjadikan obyek wisata ini untuk tempat bunuh diri. “Banyak yang berkunjung hanya untuk makan telur dan pisang rebus, dan banyak juga yang mandi air panas di sini, karena banyak mengandung mineral dan berkhasiat untuk kulit,” katanya sambil berpromosi.
FEBRIANTI