Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aneka Sensasi Menyeberang ke Kepulauan Seribu  

image-gnews
Taksi air yang menghubungkan Jakarta dengan pulau-pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta. TEMPO/Arie Basuki
Taksi air yang menghubungkan Jakarta dengan pulau-pulau di Kepulauan Seribu, Jakarta. TEMPO/Arie Basuki
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Walau masih sama-sama di Jakarta, fasilitas penyeberangan ke kabupaten Kepulauan Seribu belum sepenuhnya aman dan nyaman. Sama seperti di darat ada taksi, bus AC hingga bus non-AC, kapal penyeberangan pun punya aneka tingkat kenyamanan dan keamanan.

Bagi yang mereka yang berkocek tebal, bolehlah merogoh kantong ratusan ribu hingga jutaan untuk menyewa kapal predator. Saat Tempo mencoba jenis kapal ini beberapa waktu terlihat adanya sarana keselamatan seperti radio, GPS tersedia. Walau jaket keselamatan kadang dipertanyakan keberadaannya. Lajunya yang cepat pun dilengkapi pemecah ombak sehingga penumpang tak perlu khawatir saat ombak dan angin tiba-tiba menyerang selama penyeberangan. Tentu jika cuaca masih memungkinkan.

Enam Kapal Motor Kerapu dan dua Kapal Motor Lumba-Lumba milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga mampu melaju cepat. Pun terdapat bangku yang membatasi jelas jumlah penumpang yang dapat diangkut. Kerapu, misalnya, hanya diperbolehkan mengangkut 20 orang.

Kedua jenis kapal ini sebenarnya bisa ditemui tiap hari di Dermaga Marina Ancol. Setidaknya ada dua kali penyeberangan yaitu pagi dan siang. "Tetapi tiap akhir pekan tiket biasanya sudah habis sejak dini hari. Kapal baru berangkat antara jam 6-7 pagi, tiket sudah habis sejak jam dua," kata Ratih, 28 tahun, warga Bekasi yang suka melancong ke berbagai pulau di Kepulauan Seribu.

Kapal milik pemerintah ini pun juga laku setiap Ahad, saat wisatawan berusaha kembali ke kota. Saat Tempo mau mencoba menumpang Kerapu Ahad pagi, petugas loket pun menyatakan tiket sudah habis sejak dua jam sebelum keberangkatan. "Kalau cuaca bagus, nanti siang datang Kerapu lagi untuk kembali ke Jakarta," kata petugas loket di Pulau Tidung yang tak mau menyebut namanya ini.

Ada lagi kapal angkut penumpang tradisional. Kapal yang juga dikenal sebagai kapal ojek ini dapat ditemui wisatawan di Pelabuhan Muara Angke. Tak ada pencatatan ukuran kapal yang seragam, dan jangan harapkan anda bangku tersendiri yang nyaman layaknya Kerapu. Kapten atau pemilik kapal pun mungkin tak tahu persis berapa Gross Ton kapal yang berada di bawah kendalinya.

Saat menaiki kapal, penumpang harus bersiap merasakan aneka sensasi. Jika beruntung anda bisa mendapatkan kapal berukuran besar yang sedang tidak banyak muatan. Namun, hal ini nyaris tak pernah terjadi di Jumat sore sampai Minggu pagi puncak penyeberangan para wisatawan.

Setiap akhir pekan, para calon penumpang lah yang harus berebutan kapal. Kadang ketikay kapal sudah terlihat penuh, bahkan ada penumpang di dek atau atap, calon wisatawan masih saja memaksa diri untuk menumpang kapal tersebut.

Tak jarang agen wisata pun memaksa penumpang untuk ikut kapal yang sudah penuh tersebut. Kalau sudah penuh jangan harapkan bisa selonjoran. Untuk bisa sekedar duduk nyaman saja, penumpang harus berebut ruang. Alhasil penumpang akan merasa panas hingga harus menggunakan kipas untuk mengusir sedikit penat selama penyeberangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu pula saat ombak kencang, penumpang harus bersiap untuk mabuk laut karena goncangan ke kiri dan kanan. Jumlah motor yang berbeda di tiap kapal juga membuat penumpang harap-harap cemas lamanya penyeberangan. Kalau beruntung dapat kapal yang bermotor banyak, lama tempuh ke pulau yang dituju tentunya lebih singkat dibanding jika menumpang kapal yang motornya lebih sedikit.

"Seharusnya kalau penumpang merasa kepenuhan ya tidak usah ikut. Kami tak memaksa. Tetapi kalau takut tak dapat kapal, carilah ruang yang kosong di kapal," kata Kurnia, nahkoda KM Kurnia.

Dalam rangka pembenahan transportasi kapal angkut penumpang tradisional ini, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta meminta para pemilik kapal ojek melakukan beberapa pembenahan. Selain melengkapi standar minimal keselamatan, kapal ojek diharapkan bisa dilengkapi dengan bangku kayu panjang untuk kenyamanan penumpang. "Tetapi kalau pakai bangku, kapasitasnya jadi sedikit. Padahal kapal tidak selalu hanya angkut orang, di hari lain lebih banyak angkut barang kebutuhan warga," kata Syaifuddin, pemilik KM Anugerah.

Penelusuran Tempo dari beberapa pemilik dan nahkoda kapal, sebagian besar pun menolak menambahkan bangku kayu panjang untuk para calon penumpangnya. "Kalau pakai bangku kayu panjang percuma penumpangnya cuma berasa capai. Kalau dikasi tikar mereka masih bisa selonjoran," kata beberapa pemilik kapal.

Selain itu, beberapa pemilik kapal pun mengaku bingung dengan indikator pembatasan yang diterapkan. Contohnya KM Kurnia yang dibatasi hanya boleh mengangkut 64 orang penumpang. "Padahal biasanya 100-150 orang juga masih bisa," kata Kurnia.

Saat Tempo menumpang kapal ini beberapa waktu lalu, kapal memang terasa lowong dan masih bisa selonjoran puas saat ditumpangi 80 orang penumpang.

ARYANI KRISTANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

19 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.


Iuran Wisata untuk Siapa

1 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

4 hari lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

5 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

6 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

6 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

7 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

8 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

13 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata