Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tren Kuliner Asia Pasifik 2025

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
The Luxury Group by Marriott International merilis laporan komprehensif terbaru, The Future of Food 2025, yang menyoroti kekuatan transformatif wilayah Asia Pasifik. (dok. The Luxury Group by Marriott International)
The Luxury Group by Marriott International merilis laporan komprehensif terbaru, The Future of Food 2025, yang menyoroti kekuatan transformatif wilayah Asia Pasifik. (dok. The Luxury Group by Marriott International)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asia Pasifik kini menjadi magnet bagi penggemar kuliner dari seluruh dunia. Perpaduan antara tradisi kuliner dan inovasi dalam bersantap menjad daya tarik kawasan ini sebagai pusat wisata kuliner global.

Menurut laporan The Future of Food 2025 dari The Luxury Group by Marriott International, terdapat 10 tren makro yang mempengaruhi industri kuliner dan restoran Asia Pasifik terhadap gastronomi dunia. Laporan tersebut melibatkan lebih dari 30 koki, mixologist, dan pakar industri kuliner terkemuka dari kawasan Asia Pasifik. 

Oriol Montal, Managing Director of Luxury for Asia Pacific excluding China, Marriott International, laporan tersebut menekankan peran penting Asia Pasifik dalam membentuk lanskap kuliner dunia. Ditambah dengan pengaruh gastronomi yang memiliki signifikan terhadap pilihan destinasi wisata, pengalaman bersantap kini menjadi elemen esensial dalam pariwisata global.

"Kami akan terus mengembangkan lanskap gastronomi kami, seiring dengan perkembangan industri makanan dan minuman, guna memberikan pengalaman bersantap yang menonjolkan kekayaan warisan budaya, cita rasa, dan teknik kuliner dari kawasan,” ujar Oriol Montal dalam keterangan tertulis.

Menurut laporan tersebut terdapat sepuluh tren yang membentuk masa depan kuliner. Lima di antaranya termasuk kemajuan inovasi kuliner, penggunaan bahan hingga destinasi kuliner. 

1. Dari Asia Pasifik ke Dunia

Kembalinya para koki diaspora ke negara asal membawa perspektif internasional baru, mengangkat bahan lokal dan memperbarui resep tradisional. Tren ini semakin diperkuat oleh apresiasi global yang semakin besar terhadap keramahan dan inovasi dari Asia, mempersiapkan panggung bagi kuliner Asia untuk mendominasi lanskap kuliner global di masa depan.

2. Kebangkitan bahan dan tradisi yang terlupakan

Para koki di seluruh kawasan ini tidak hanya ikut melestarik lingkungan tetapi juga berinovasi dalam tradisi kuliner mereka, mulai dari proses memasak yang memanfaatkan seluruh bagian dari bahan makanan hingga produksi artisanal seperti pembuatan olahan kedelai jang. Kontribusi mereka tak hanya menjaga kekayaan budaya, tetapi juga mendukung upaya keberlanjutan global.

3. Redefinisi Santapan Mewah: Hiperlokal dan Superfine Dining

Restoran-restoran mewah kini menghadirkan hidangan dari daerah-daerah yang kurang dikenal, memberikan pengalaman bersantap yang memperkaya khazanah budaya dan menggugah selera. Tren di restoran fine dining juga bergeser ke arah eksklusivitas, membatasi jumlah tamu, serta memperkenalkan akses berbasis keanggotaan. Penekanan pada kualitas daripada kuantitas dan pengalaman bersantap yang lebih singkat, lebih cepat, lebih santai dalam suasana yang akrab menjadi hal yang menonjol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Hidangan penuh gizi

Makanan anti-penuaan yang membantu menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan kadar dopamine semakin diminati, dan umur panjang kini dianggap sebagai bentuk kemewahan baru. Makanan dipandang sebagai obat, dengan restoran-restoran beralih ke menu bergizi yang dirancang chef dengan 
memprioritaskan bahan-bahan segar, utuh dan sumber yang transparan. Diet yang sangat dipersonalisasi dengan bantuan AI kini mampu merekomendasikan menu berdasarkan kondisi fisik dan psikologis masing-masing individu.

5. Destinasi kuliner yang berkembang

Seiring dengan peningkatan infrastruktur dan konektivitas digital, banyak muncul tempat-tempat baru untuk wisata kuliner, yang memperkuat status Asia Pasifik sebagai pusat keunggulan budaya dan gastronomi global. Seperti Bali, Busan, Ho Chi Minh City, Jeju, Kuala Lumpur, Manila, Mumbai, Niseko, Shanghai, dan Tasmania, mendefinisikan ulang pengalaman bersantap lokal. Denganmenciptakan standar baru dalam dunia kuliner global dengan pengalaman bersantap unik dan hiperlokal yang merayakan bahan-bahan lokal dan teknik memasak tradisional.

Sementara beberapa tren lainnya termasuk Conscious Cuisine, di mana keberlanjutan menjadi fokus utama, dengan inisiatif seperti pertanian regeneratif, upaya mengatasi krisis air, dan digitalisasi rantai pasokan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi limbah.

Farm-to-Future yang menunjukkan integrasi praktik berkelanjutan seperti pertanian biodinamis, makanan berbasis tanaman, dan penggunaan bahan daur ulang mendorong perubahan yang positif, memastikan generasi mendatang dapat terus menikmati keragaman kuliner.

Tren lainnya adalah Pour it Forward, tren inovasi dalam minuman, seperti koktail buatan rumah dan pilihan non-alkohol, bersama dengan bar yang menawarkan pengalaman unik, mendefinisikan ulang cara dalam menikmati minuman. High-Tech, High-Touch: Teknologi memperkaya pengalaman bersantap, namun tetap mempertahankan sentuhan pribadi yang menjadi inti dari keramahtamahan.

Terakhir, Sensory Dining & Sustainable Spaces, di mana restoran kini menawarkan pengalaman bersantap multisensorik, memadukan teknologi canggih dengan desain ramah lingkungan untuk menciptakan suasana yang memukau sekaligus berkelanjutan.

Petr Raba, Vice President of Food & Beverage, Asia Pacific excluding China, Marriott International, menambahkan, dengan merangkul beragam tren yang terus berkembang, tidak hanya meningkatkan pengalaman wisatawan, tetapi juga berperan dalam evolusi dunia kuliner secara global.

Pilihan editor: 7 Kuliner Populer yang Digemari Gen Z

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berminat Makan Hidangan Omakase? Kenali 5 Etika yang Harus Diperhatikan

5 jam lalu

Ilustrasi koki memasak omakase. Foto: Freepik.
Berminat Makan Hidangan Omakase? Kenali 5 Etika yang Harus Diperhatikan

Terdapat beberapa etika yang perlu diperhatikan ketika makan hidangan omakase, salah satunya adalah tidak menambahkan bumbu tambahan.


Apa Itu Hidangan Omakase yang Dimakan Erina Gudono saat di Rumah Sakit?

5 jam lalu

Omakase yang diunggah Erina Gudono di laman Instagram story-nya/Foto: Instagram/Erina Gudono
Apa Itu Hidangan Omakase yang Dimakan Erina Gudono saat di Rumah Sakit?

Omakase merupakan konsep penyajian hidangan dengan menyerahkan pilihan menu kepada koki.


Peneliti BRIN Sebut Istiqlal dan 2 Masjid Lainnya Ini Ramah Lingkungan

6 jam lalu

Turis mancanegara mengunjungi Masjid Istiqlal menjelang kedatangan Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, Jakarta, Selasa, 3 September 2024. Paus Fransiskus dalam perjalanan apolistiknya di Indonesia akan mengunjungi Masjid Istiqlal sebagai pesan perdamaian. Tempo/Ilham Balindra
Peneliti BRIN Sebut Istiqlal dan 2 Masjid Lainnya Ini Ramah Lingkungan

Seperti Istiqlal, jumlah 660 ribu masjid di Indonesia bisa menjadi media menciptakan lingkungan yang nyaman.


London Kota Terbaik di Eropa dengan Atraksi Wisata Gratis

6 jam lalu

Suasana kota London. Unsplash.com/Nick Fewings
London Kota Terbaik di Eropa dengan Atraksi Wisata Gratis

Kota-kota di Eropa berikut ini memiliki aktivitas dan atraksi wisata gratis


Mengenal Omakase, Konsep Makan Sushi yang Populer di Jepang Sejak 1990-an

1 hari lalu

ilustrasi sushi (pixabay.com)
Mengenal Omakase, Konsep Makan Sushi yang Populer di Jepang Sejak 1990-an

Omakase berarti tamu menyerahkan menu kepada koki, yang akan membuat hidangan musiman, elegan, artistik, dan menggunakan bahan-bahan terbaik.


Pelancong Lebih Memilih Liburan ke Tempat-tempat Tidak Populer pada 2025

1 hari lalu

Turis menyaksikan hiu blacktip reef yang baru lahir di pantai Teluk Maya di Taman Nasional Pulau Phi Phi, di Pulau Phi Phi Leh, provinsi Krabi, Thailand, 25 Februari 2023. Teluk Maya Thailand, dikunjungi sekitar 4.000 wisatawan yang diapit oleh tebing yang menjulang tinggi untuk melihat hiu dan keindahan ulau Phi Phi Leh. REUTERS/Jorge Silva
Pelancong Lebih Memilih Liburan ke Tempat-tempat Tidak Populer pada 2025

Detour destination biasanya tidak terlalu ramai dan tidak terlalu terkenal tetapi sama-sama indah dan menyenangkan, jadi pilihan untuk liburan 2025.


Mahasiswa UGM Buat Semen dari Cangkang Kerang, Bisa Hentikan Kerusakan Lingkungan?

3 hari lalu

Petani Pegunungan Kendeng memasung kakinya dengan semen saat menggelar aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, 14 Maret 2017. Izin pembangunan dan pertambangan pabrik PT Semen Indonesia diterbitkan kembali oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. TEMPO/Amston Probel
Mahasiswa UGM Buat Semen dari Cangkang Kerang, Bisa Hentikan Kerusakan Lingkungan?

Semen rupanya bisa dibuat dari cangkang kerang.


Restoran Prancis dengan Suasana Klasik Hadir di Tengah Kota

3 hari lalu

PAUL Classic, di Seibu Grand Indonesia, Jakarta. (dok. Istimewa)
Restoran Prancis dengan Suasana Klasik Hadir di Tengah Kota

Pecinta kuliner bisa merasakan suasana klasik khas Prancis di restoran dengan menu-menu berkualitas dari negeri asalnya


Trafik Penumpang Tinggi, Indonesia AirAsia Kebut Siapkan 2 Rute Internasional Baru di Akhir Tahun 2024

4 hari lalu

Air Asia. Foto: Air Asia
Trafik Penumpang Tinggi, Indonesia AirAsia Kebut Siapkan 2 Rute Internasional Baru di Akhir Tahun 2024

Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia menargetkan 2 hingga 3 rute internasional baru bisa diluncurkan hingga akhir tahun ini, setelah rute Jakarta-Hong Kong dan Bali-Hong Kong mendapatkan respon positif


8 Etika yang Sering Diabaikan Wisatawan saat Traveling ke Luar Negeri

5 hari lalu

Perempuan solo traveling. Freepik
8 Etika yang Sering Diabaikan Wisatawan saat Traveling ke Luar Negeri

Pariwisata bertanggung jawab juga berarti mengikuti etika traveling yang terkadang tidak tertulis dalam aturan.