TEMPO.CO, Jakarta - Swiss adalah salah satu negara di Eropa Tengah yang memiliki panorama alam seperti negeri dongeng serta merupakan satu negara paling maju di dunia dengan kualitas hidup tertinggi.
Dilansir dari nationsonline.org, negara dengan nama latin resmi Confoederatio Helvetica (CH) ini adalah negara pegunungan yang terkurung daratan di Eropa Tengah-Selatan, berbatasan dengan Austria, Prancis, Jerman, Italia, dan Liechtenstein. Dengan luas wilayah 41.285 km², Swiss hanya sedikit lebih kecil dari Belanda atau hampir dua kali luas negara bagian New Jersey, Amerika Serikat.
Swiss memiliki ibukota bernama Bern dan kota terbesarnya adalah Zurich. Sementara itu, beberapa bahasa yang digunakan di negara ini adalah Jerman, Prancis, Italia dan Rumantsch, yang secara tradisional digunakan di berbagai daerah (kanton) di Swiss.
Zurich HB Main Station, Bahnhofplatz, Switzerland. Unsplash.com/Tomek Baginski
Adapun menurut World Happiness Report 2021, Konfederasi Swiss secara resmi merupakan negara paling bahagia ketiga di dunia, setelah Finlandia dan Denmark.
Pemerintah di sana pun tidak berpartisipasi dalam konflik geopolitik dan memberikan perlindungan maksimal terhadap ekonomi negaranya dari krisis global. Kondisi ini tentunya menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakatnya.
Sebelumnya, pada abad ke-13, wilayah Gotthard Pass di jantung Pegunungan Alpen menjadi wilayah yang dapat dinegosiasikan dan berkembang pesat menjadi titik penyeberangan utara-selatan yang penting secara ekonomi.
Akibatnya, lembah Uri, Schwyz, dan Unterwalden di kaki utara pegunungan Gotthard kemudian menjadi titik fokus politik kekuasaan Eropa, hal inilah yang kemudian mendorong penduduknya untuk mendirikan negara yang selanjutnya dikenal sebagai Swiss melalui sebuah pakta bantuan timbal balik.
Untuk diketahui, kemerdekaan dan kenetralan Swiss telah lama dihormati oleh negara-negara besar di Eropa. Swiss tidak terlibat dalam salah satu dari dua Perang Dunia. Adapun dalam beberapa decade terakhir bank-bank di Swiss juga menjadi tempat yang digemari para konglomerat dunia untuk menyimpan uang mereka sebab di nilai aman dan memiliki kondisi perekonomian yang stabil.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | HENDRIK KHOIRUL MUHID | INVESTOPEDIA | LINKEDIN
Pilihan editor: Banyak Konglomerat Dunia Simpan Uang di Bank-bank di Swiss