Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Para perajin melakukan pewarnaan kain batik di Larissa Batik Gallery & Workshop, di Pesindon, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu 28 Mei 2022. Industri batik di Pekalongan merupakan salah penopang perekonomian kota dan terkenal hingga ke mancanegara. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Para perajin melakukan pewarnaan kain batik di Larissa Batik Gallery & Workshop, di Pesindon, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu 28 Mei 2022. Industri batik di Pekalongan merupakan salah penopang perekonomian kota dan terkenal hingga ke mancanegara. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Batik secara resmi diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.

Karya seni yang dituangkan ke dalam kain ini tidak hanya indah secara visual, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis yang mencerminkan kehidupan, alam, dan keyakinan masyarakat Indonesia. Batik tidak hanya sekadar produk tekstil, tetapi juga representasi dari sejarah panjang, kreativitas, serta identitas budaya yang mendalam di Nusantara.

Batik di Indonesia sudah ada sejak zaman kerajaan di Jawa, sekitar abad ke-6. Awalnya, batik menjadi bagian dari kehidupan para bangsawan dan keluarga kerajaan, terutama di Jawa. Pada masa itu, batik merupakan simbol status sosial yang menunjukkan derajat tinggi seseorang. Seiring waktu, seni membatik menyebar ke luar keraton dan menjadi bagian dari budaya masyarakat umum.

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batik yang berbeda, yang mencerminkan tradisi, filosofi, dan lingkungan alam di sekitarnya. Berikut adalah lima kota batik di Indonesia yang memiliki keunikan masing-masing. 

1. Yogyakarta

Yogyakarta, sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa, memiliki batik yang sangat khas dan erat kaitannya dengan tradisi keraton. Batik Yogyakarta umumnya menggunakan warna dasar hitam, cokelat, dan putih yang melambangkan alam, kesucian, dan kebijaksanaan. Motif-motif batik Yogya sarat akan makna filosofi, seperti motif parang yang melambangkan kekuatan dan keberanian, serta motif kawung yang melambangkan kesempurnaan dan keadilan.

Tradisi membatik di Yogyakarta sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram, di mana para wanita bangsawan belajar membatik sebagai bagian dari pendidikan mereka. Hingga kini, batik Yogyakarta tetap diproduksi dengan metode tradisional dan dijaga keasliannya melalui aturan-aturan yang ketat, terutama untuk batik yang digunakan dalam upacara adat keraton.

2. Pekalongan

Pekalongan dikenal sebagai kota batik yang penuh warna dan beragam motif. Letaknya yang strategis di jalur perdagangan Pantai Utara Jawa membuat Pekalongan terpengaruh oleh berbagai budaya, seperti Cina, Belanda, Arab, dan India. Hal ini tercermin dalam motif batik Pekalongan yang lebih berani dalam penggunaan warna-warna cerah seperti merah, biru, hijau, dan oranye.

Salah satu motif batik khas Pekalongan adalah motif Jlamprang, yang dipengaruhi oleh budaya Arab dengan pola geometris dan tanpa unsur makhluk hidup, sesuai dengan ajaran Islam. Keunikan batik Pekalongan terletak pada kebebasan dalam berekspresi dan adaptasi terhadap perubahan zaman, sehingga motif-motif baru terus muncul tanpa meninggalkan akar tradisinya.

3. Solo

Solo, yang juga dikenal dengan nama Surakarta, memiliki tradisi batik yang tidak kalah kaya dengan Yogyakarta. Batik Solo umumnya menggunakan warna-warna yang lebih gelap dan elegan seperti cokelat sogan, biru tua, dan hitam. Motif-motif batik Solo sering kali memiliki makna spiritual dan filosofi hidup, seperti motif Sidomukti yang melambangkan harapan akan kemakmuran dan kebahagiaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Batik Solo juga terkenal dengan teknik pembuatan yang sangat halus dan presisi. Proses pembuatan batik tulis Solo memerlukan ketelitian tinggi, di mana setiap garis dan titik harus digambar dengan tangan secara detail. Solo, bersama dengan Yogyakarta, menjadi pusat kebudayaan batik klasik yang hingga kini masih sangat dihormati di Indonesia.

4. Cirebon

Cirebon, sebagai kota pesisir di Jawa Barat, memiliki batik dengan ciri khas yang sangat berbeda dari daerah lain. Batik Cirebon dikenal dengan motif Megamendung yang menyerupai awan di langit. Motif ini dipengaruhi oleh budaya Cina, mengingat Cirebon merupakan salah satu pusat perdagangan yang sering berinteraksi dengan para pedagang dari negeri tersebut.

Batik Megamendung memiliki makna mendalam, yaitu ketenangan dan kesejukan. Warna-warna yang digunakan dalam batik Cirebon juga lebih cerah dan kontras, seperti merah, biru, dan hijau. Selain motif Megamendung, batik Cirebon juga sering menampilkan motif-motif flora dan fauna, yang mencerminkan kekayaan alam di sekitar pesisir Cirebon.

5. Rembang

Rembang, khususnya daerah Lasem, memiliki batik yang sangat khas dengan pengaruh budaya Cina yang kuat. Batik Lasem terkenal dengan warna merahnya yang pekat, yang disebut sebagai merah Lasem. Warna ini dipercaya tidak dapat ditemukan di tempat lain karena penggunaan pewarna alami dari daerah tersebut.

Motif batik Lasem sering kali menggambarkan kisah-kisah Cina, seperti naga, burung phoenix, dan bunga teratai, yang dipadukan dengan motif khas Jawa seperti parang dan kawung. Lasem sebagai kota pelabuhan sejak zaman Majapahit telah menjadi tempat bertemunya budaya Jawa dan Cina, yang tercermin dalam keunikan batik Lasem.

Batik, dengan segala keindahan dan makna yang dikandungnya, adalah cerminan dari kekayaan budaya Indonesia. Setiap kota memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, yang menjadikan batik tidak hanya sebagai produk seni tetapi juga sebagai jendela untuk memahami sejarah dan identitas bangsa.

PUTRI ANI

Pilihan Editor: Hari Batik Nasional, Lihat 5 Kampung Batik di Indonesia yang Menarik Dikunjungi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Resmi Dimulai, Ini Sederet Agenda Menarik

21 jam lalu

Pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2024 di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Yogyakarta Kamis (10/10). Dok.istimewa
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Resmi Dimulai, Ini Sederet Agenda Menarik

Festival Kebudayaan Yogyakarta mempertemukan semua lapisan masyarakat demi memperkuat identitas Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan yang inklusif.


Peparnas 2024: Sukarno dari Jawa Barat Raih 2 Emas dari Cabang Olahraga Para Bulu Tangkis Kursi Roda

1 hari lalu

Atlet Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 asal Jawa Barat, Sukarno saat berlaga di cabor para bulu tangkis kursi roda di Gedung Edutorium UMS, Jawa Tengah, Kamis, 10 Oktober 2024. Panitia Besar Peparnas 2024
Peparnas 2024: Sukarno dari Jawa Barat Raih 2 Emas dari Cabang Olahraga Para Bulu Tangkis Kursi Roda

Sukarno yang perolehan dua medali emas dari cabang olahraga para bulu tangkis kursi roda di Peparnas 2024 sempat menekuni voli duduk dan para atletik.


Jokowi Sudah Mengemasi 70 Persen Barang di Istana: Koleksi Kambing akan Dikirim ke Solo

1 hari lalu

Presiden Jokowi bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melihat-lihat kambing yang sedang diberi makan di Istana Bogor, Jawa Barat, 24 Maret 2018. TEMPO/Friski Riana
Jokowi Sudah Mengemasi 70 Persen Barang di Istana: Koleksi Kambing akan Dikirim ke Solo

Jokowi mengisyaratkan sejumlah koleksinya juga sudah dirapikan. Termasuk hewan peliharaan seperti kambing.


Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

Kekuatan maksimum goncangan gempa megathrust Sesar Opak di permukaan, jika terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, berada di Kecamatan Kotagede.


Peparnas 2024: Fathurahmat dari Jawa Barat Raih Emas Perdananya di Para Balap Sepeda

2 hari lalu

Atlet para-balap sepeda Peparnas 2024, Raden Muhammad Fathurahmat (tengah) bersama pilotnya, Mufti Fadhilah Salma (kanan) saat hadir di konferensi pers di Media Center di Hotel The Royal Surakarta Heritage, Jawa Tengah, Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peparnas 2024: Fathurahmat dari Jawa Barat Raih Emas Perdananya di Para Balap Sepeda

Sebelum turun di para balap sepeda Peparnas 2024 Solo, Fatrurahmat sempat menjadi atlet catur.


Cerita Ahmad Hidayat, Atlet Para Angkat Berat yang Berhasil Pecahkan Rekor di Peparnas 2024 Meski Cederanya Belum Pulih

2 hari lalu

Atlet asal Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hidayat (depan tengah) berhasil pecahkan rekor meski masih cedera di cabor para-angkat berat di ajang Peparnas 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 9 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Cerita Ahmad Hidayat, Atlet Para Angkat Berat yang Berhasil Pecahkan Rekor di Peparnas 2024 Meski Cederanya Belum Pulih

Atlet para angkatan berat Ahmat Hidayat merasa persaingan di Peparnas 2024 sangat ketat, terlebih dengan adanya atlet muda yang bermunculan.


Rencana Jokowi Langsung Pulang ke Solo Usai Pelantikan Prabowo-Gibran, Betulkah Naik Kelas Ekonomi Pesawat Komersial?

3 hari lalu

Presiden Jokowi saat sesi pemotretan untuk kulit muka Tempo edisi minggu ini di Klender, Jakarta Timur, Minggu, 12 Oktober lalu. Tempo/Ijar Karim
Rencana Jokowi Langsung Pulang ke Solo Usai Pelantikan Prabowo-Gibran, Betulkah Naik Kelas Ekonomi Pesawat Komersial?

Jokowi berkali-kali sebut ia akan kembali ke Solo setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober 2024. Rencana naik pesawat komersial, betulkah?


Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

3 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

Sejumlah kampung di Yogyakarta menawarkan keunikan baik dari segi bangunan maupun peninggalan sejarah yang masih terjaga


Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

3 hari lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

Hari tanpa bayangan merupakan istilah merujuk fenomena kulminasi utama atau saat posisi matahari tepat berada di titik paling tinggi.


PHRI: Tingkat Hunian Hotel di Solo Hampir Capai 100 Persen Dampak Peparnas 2024

3 hari lalu

Chef Hotel Lorin Solo mempersiapkan konsumsi untuk para atlet Peparnas XVII 2024 yang menginap di hotel itu mulai Selasa, 1 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
PHRI: Tingkat Hunian Hotel di Solo Hampir Capai 100 Persen Dampak Peparnas 2024

PHRI mengatakan selama dua minggu pertama di bulan Oktober, okupansi hotel-hotel di Solo mencapai 100 persen.