Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wayang Jogja Night Carnival Bakal Bebas dari Kampanye Pilkada, Undangan Dibatasi

image-gnews
Gelaran Wayang Jogja Night Carnival pada 2022. (Dok. Istimewa)
Gelaran Wayang Jogja Night Carnival pada 2022. (Dok. Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Peringatan hari ulang tahun atau HUT Kota Yogyakarta ke-268 pada Oktober 2024 ini bakal dimeriahkan sederet event. Salah satu event yang bakal digelar besar-besaran tak lain Wayang Jogja Night Carnival (WJNC). Acara ini akan berlangsung di Simpang Tugu Pal Putih atau Tugu Jogja pada 7 Oktober 2024 petang.

Gelaran street art karnaval tari yang memasuki tahun ke-9 ini diprediksi menyedot ribuan pengunjung baik warga Yogyakarta atau pun para wisatawan luar Yogyakarta. Meski demikian, Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi, agar event yang telah masuk 10 besar kalender event Kementerian Pariwisata itu bebas atau steril dari kepentingan politik. 

Sebab event yang tahun ini mengusung tema Gatotkaca Wirobraja ini digelar bersamaan masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Yogyakarta.

Batasi undangan

Lantas, bagaimana Pemkot Yogya mengantisipasi gelaran WJNC ini tak disusupi kepentingan Pilkada?

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto menuturkan pihaknya pertama-tama akan membatasi jumlah tamu undangan. Dengan tidak mengundang para pasangan calon (paslon) yang sedang berkompetisi dalam Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

"Undangan untuk pasangan calon (kepala daerah) tidak ada, kami batasi undangannya hanya untuk unsur Forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) untuk menjaga netralitas," kata Sugeng pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Koreografi tanpa unsur politik

Kedua, selain membatasi undangan itu, Pemkot Yogyakarta juga meminta tim kreatif WJNC benar benar memfilter koreografi yang akan ditampilkan selama acara. Misalnya dengan tidak melakukan gestur-gestur yang berunsur politik memihak atau mendukung salah satu pasangan calon.

"Koreografi acara juga harus diperhatikan, dirancang agar tidak mengandung unsur keberpihakan pada salah satu pasangan calon," ungkapnya 

Adapun Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Muhammad Zandaru Budi menuturkan, untuk menjamin event itu bebas kepentingan politik, dimonitor dari penampil. Ajang ini melibatkan kelompok seni dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiap penampil dari kecamatan di Kota Yogyakarta maupun kelompok flashmob dilarang membawa atau menunjukkan atribut tertentu yang merujuk keberpihakan kepada salah satu pasangan calon kepala daerah.

"Penampilan seni termasuk flashmob dilarang menunjukkan gestur atau atribut yang berpihak kepada salah satu paslon," kata dia.

Tiap peserta dilarang menggunakan branding, atribut kampanye hingga jingle lagu yang digunakan para pasangan calon yang sedang bertarung di Pilkada.

Untuk lebih menjamin event itu steril dari kepentingan politik, Pemerintah Kota Yogyakarta juga akan mengundang Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Yogyakarta untuk monitoring langsung saat acara digelar. 

"Event itu akan langsung dipantau KPU dan Bawaslu, jadi ketika ada pelanggaran bisa segera ditindaklanjuti," kata Zandaru.

Perayaan HUT ke-268 Kota Yogyakarta mengusung tema Rikat, Rakit, Raket yang mencerminkan kehidupan masyarakat Yogyakarta. 

Tema tersebut menggambarkan dinamika masyarakat Yogyakarta yang selalu bergerak cepat, berproses saling melengkapi, dan mengutamakan kebersamaan. Rangkaian acara ini diwarnai oleh berbagai kegiatan yang disusun sederhana mengingat pelaksanaan Pilkada serentak yang berlangsung bersamaan.

Pilihan Editor: Wayang Jogja Night Carnival Akhir Pekan Ini Diserbu Wisatawan, 8.000 Tiket Tribun Habis Terjual

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesan Ketum PSI Kaesang Pangarep untuk Respati-Astrid dan Ilyas-Tri Haryadi

7 jam lalu

Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep (dua dari kiri) menghadiri pertemuan dengan relawan Respati Ardi-Astrid Widayani di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu malam, 9 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHI
Pesan Ketum PSI Kaesang Pangarep untuk Respati-Astrid dan Ilyas-Tri Haryadi

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep melakukan Tur Pemenangan Pilkada 2024 di Jawa Tengah. Dia menitipkan pesan ini ke pasangan calon.


Apa Saja yang Bisa Masuk Kategori Black Campaign dalam Kampanye Pilkada?

8 jam lalu

Ilustrasi kampanye hitam
Apa Saja yang Bisa Masuk Kategori Black Campaign dalam Kampanye Pilkada?

Black campaign libatkan penyebaran informasi negatif disertai berita bohon atau fitnah untuk merugikan pesaing di pilkada. Apa ciri lainnya?


Rawan Terjadi Saat Pilkada, Berikut Beda Black Campaign dan Kampanye Negatif

9 jam lalu

Simpatisan Gerakan Pemuda Islam Indonesia menggelar aksi deklarasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 25 Maret 2018. Aksi yang diisi dengan penggalanan tanda tangan dari masyarakat tersebut bertujuan untuk mendukung Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 yang damai dengan menolak segala kampanye hitam, ujaran kebencian, informasi
Rawan Terjadi Saat Pilkada, Berikut Beda Black Campaign dan Kampanye Negatif

Banyak orang yang masih bingung dengan istilah black campaign dan kampanye negatif yang kerap ditemui saat masa pemilu dan pilkada. Ini beda keduanya.


Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

9 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

Sejumlah kampung di Yogyakarta menawarkan keunikan baik dari segi bangunan maupun peninggalan sejarah yang masih terjaga


Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

12 jam lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

Hari tanpa bayangan merupakan istilah merujuk fenomena kulminasi utama atau saat posisi matahari tepat berada di titik paling tinggi.


Kampanye Pilkada Bersih, Ikuti Webinar dan Lomba Video Pendeknya

19 jam lalu

llustrasi konten kreator. Dok. UNODC
Kampanye Pilkada Bersih, Ikuti Webinar dan Lomba Video Pendeknya

Dalam upaya menciptakan pemilihan kepala daerah atau pilkada yang bersih, berbagai lembaga, termasuk KPK, telah meluncurkan tagar #HajarSeranganFajar.


Kasus Event Palsu Berpotensi Coreng Wisata Yogyakarta, Asosiasi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

1 hari lalu

Event olahraga mencatut HUT Kota Yogyakarta yang diduga digelar oknum PNS batal digelar di Alun Alun Kidul Minggu (6/10). Dok.istimewa
Kasus Event Palsu Berpotensi Coreng Wisata Yogyakarta, Asosiasi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

Asosiasi penyelenggara event yang tergabung dalam Ivendo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyoroti batalnya event senam, jalan sehat, dan sepeda gembira yang mencatut HUT ke-268 Kota Yogyakarta di Alun Alun Kidul atau Alkid, Minggu 6 Oktober 2024.


Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

1 hari lalu

Nasi Goreng Kambing. Shutterstock
Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

Pada pertemuan Megawati-Prabowo 14 Juli 2019 dengan suguhan nasi goreng. Ketahui juga 5 varian nasi goreng dari berbagai daerah.


Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

1 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival


4 Agenda Seru Yogyakarta Selama Oktober Setelah Wayang Jogja Night Carnival

1 hari lalu

Suasana pasar Beringharjo Yogyakarta yang tutup di masa PPKM Darurat. Tempo/Pribadi Wicaksono
4 Agenda Seru Yogyakarta Selama Oktober Setelah Wayang Jogja Night Carnival

Dari Festival Kebudayaan Yogyakarta hingga Beringharjo Great Sale akan meramaikan Yogyakarta selama Oktober 2024.