TEMPO.CO, Jakarta - Bagi yang ingin traveling ke London dan berencana menggunakan kereta bawah tanah di sana, ada beberapa aturan tertulis yang perlu diketahui. Mulai dari cara mengantre hingga bersikap saat di dalam kereta.
Pakar etiket William Hanson menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di kereta bawah tanah dalam buku barunya, Just Good Manners. Dia memperingatkan kalau tidak mematahui aturan tersebut bisa membuat penumpang lain marah.
Aturan yang pertama yang disoroti William adalah saat mengantre tap tiket. Tanda pertama penumpang baru adalah menunggu palang tiket ditutup sebelum menempelkan kartu pembayaran mereka di bantalan Oyster. Menurutnya, hal ini membuat penumpang di belakang tidak nyaman.
"Jadilah seorang profesional dan ketahuilah bahwa selama lampu LED menyala oranye, Anda dapat mengetuk pintu, terlepas dari posisi pembatasnya," kata William seperti dilansir dari laman Express UK.
Aturan lain yang penting dipahami penumpang baru adalah saat menggunakan ekskalator. William mengingatkan agar mematuhi aturan, yaitu berdiri di sebelah kanan dan berjalan di sebelah kiri.
Lalu setelah naik kereta, penumpang boleh berbicara dengan sesama penumpang lain. "Asalkan hanya bicara dengan orang yang Anda kenal dengan nada pelan", ucapnya.
Kalau suasana kereta sedang penuh dengan penumpang, dia mengingatkan agar tidak berbicara sama sekali dengan penumpang lainnya. Termasuk kontak mata, William mengatakan kontak mata dengan orang yang tidak dikenal dilakukan hanya jika ada kejadian yang sedikit kurang menyenangkan. Seperti ada pemabuk atau pertengkaran antara penumpang lain.
Selain berbicara dengan penumpang lain, makan di kereta bawah tanah pun harus dilakukan dengan hati-hati. "Jangan makan apa pun yang berbau. Sebaiknya jangan makan yang lebih besar atau lebih kuat dari permen penyegar napas," ujarnya.
William mengingatkan beberapa hal lain termasuk kebiasaan mendengarkan musik, podcast atau menonton video, sebaiknya menggunakan headphone. Selain itu, penduduk setempat menganggap tindakan menahan pintu agar tidak tertutup untuk teman adalah perilaku yang menyebalkan.
Terakhir, saat jam-jam sibuk selalu memeerhatikan barang bawaan. Tas ransel sebaiknya dipegang di depan, bukan dipakai seperri biasa. "Tas tidak boleh diletakkan di kursi kosong. Letakkan di pangkuan atau lantai," katanya.
Pilihan editor: Liburan di London, Waspadai Kawasan yang Rawan Pencopetan