TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprediksi kondisi cuaca di Bandung umumnya cerah dan berawan pada masa liburan panjang akhir pekan atau long weekend, 14-16 September 2024. Namun begitu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengimbau warga agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca.
“Karena faktor dinamika lokal sangat dinamis,” ujarnya Sabtu, 14 September 2024.
Dinamika cuaca skala regional dipengaruhi oleh anomali suhu permukaan air laut di perairan Jawa Barat yang sedikit hangat. “Sehingga ada kontribusi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan pada skala lokal,” katanya.
Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model, cuaca di wilayah Jawa Barat umumnya dan khususnya di Bandung Raya, diprakirakan cerah dan berawan. “Potensi angin kencang masih terdapat di sebagian wilayah,” ujarnya.
Suhu Minimal dan Maksimal
Selama tiga hari pada 14-16 September 2024, cuaca di wilayah Bandung dan sekitarnya yang cerah berawan, diprakirakan BMKG bersuhu minimal atau terdingin sekitar 19-19,6 derajat Celcius. Sementara suhu maksimal atau terpanasnya kisaran 30-32 derajat Celcius. Tingkat kelembapan wilayah Bandung Raya antara 45-90 persen. Adapun tiupan anginnya dari arah tenggara dengan kecepatan 5-21 kilometer per jam.
Menurut Rahayu, di Bandung Raya tidak terdapat pengaruh lokal yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif hujan. Sementara dari hasil analisis BMKG terhadap pola angin, dominasi monsun Australia atau angin timuran yang membawa massa udara dingin dan kering mulai melemah. Akibatnya suhu terasa dingin di pagi hari dan sebaliknya saat siang hingga malam hari. “Suhu udara minimum September lebih hangat dibandingkan Juli dan Agustus,” ujarnya.
Dari hasil catatan BMKG Bandung, beberapa hari terakhir dari 11-14 September 2024 suhu terdingin di area Bandung Raya berkisar antara 19-20,4 derajat Celcius. Sementara rekor suhu terdingin hingga 16,2 derajat Celcius pernah terjadi sebelumnya pada 15 Juli lalu. Hal itu menurut BMKG disebabkan oleh sedikitnya tutupan awan di langit saat musim kemarau. Permukaan bumi menerima radiasi dari terik sinar matahari secara maksimal pada siang hari, lalu dilepaskan panasnya saat malam hingga dini hari.
Pilihan Editor: 30 Oleh-Oleh Khas Bandung dari Makanan sampai Kerajinan Tangan