TEMPO.CO, Jakarta - Ketika merencanakan perjalanan, baik itu domestik maupun internasional, salah satu aspek yang sering menjadi perhatian utama adalah biaya tiket pesawat.
Di Indonesia, harga tiket pesawat domestik justru lebih mahal ketimbang harga tiket pesawat untuk perbangan internasional.
Baca juga:
Alasan kenapa harga tiket pesawat domestik lebih mahal dari penerbangan internasional disebabkan oleh beberapa hal.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan, juga menyoroti masalah ini.
Pasalnya, Indonesia menempati peringkat kedua dalam hal harga tiket pesawat termahal di dunia, setelah Brasil. Di ASEAN, Indonesia menjadi negara dengan harga tiket pesawat rata-rata tertinggi.
Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Setidaknya, ada empat alasan harga tiket pesawat domestik jauh lebih mahal.
Alasan Harga Tiket Pesawat Domestik Lebih Mahal
Dirangkum dari berbagai sumber, beberapa faktor di balik mahalnya harga tiket pesawat domestik dibandingkan tiket penebangan internaisoanl sebagai beirkut.
1. Biaya Operasional Tinggi
Alasan mahalnya tiket pesawat domestik yang pertama dipengaruhi oleh tingginya biaya operasional pesawat. Biaya operasional pesawat meliputI, bahan bakar, pemeliharaan pesawat, gaji kru, dan lain-lain.
Hal ini menyebabkan harga tiket pun melambungkan tinggi karena ada biaya operasional yang harus dipenuhi.
Bahkan, menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menuturkan bahwa harga avtur di Indonesia cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga avtur di beberapa negara lain.
2. Pajak dan Regulasi Pemerintah
Alasan berikutnya adalah pajak dan regulasi pemerintah, seperti pajak bandara, pajak bahan bakar, serta regulasi yang harus dipenuhi oleh maskapai penerbangan.
Biaya pajak dan regulasi tersebut mau tidak mau harus dibebankan kepada penumpang dengan harga tiket yang dibanderol lebih tinggi.
Mengutip Laporan Indonesia National Air Carriers Association, ada komponen selain tarif dasar harga tiket yang mesti dibayar penumpang seperti Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) yang nilainya berbeda setiap bandara. Selain itu, terdapat pula pajak dan iuran wajib penerbangan untuk pemerintah.
3. Skala Ekonomi
Dalam hal skala ekonomi, pesawat yang digunakan untuk penerbangan internasional biasanya memiliki jumlah kursi dan jam terbang yang lebih banyak, Tak heran jika maskapai internasional bisa menurunkan harga tiket.
Berbeda dengan maskapai Indonesia. Penerbangan domestik diberlakukan tarif atas bawah dan batas yang diatur oleh Kementerian Perhubungan. Sementara itu, untuk penerbangan internasional, biasanya tidak menerapkan aturan tersebut karena menyesuaikan dengan mekanisme pasar.
4. Kapasitas dan Permintaan
Kapasitas penerbangan dan permintaan juga mempengaruhi harga tiket pesawat secara signifikan. Di beberapa rute domestik yang banyak diminati, permintaan yang tinggi sering kali tidak sebanding dengan kapasitas penerbangan yang terbatas, sehingga harga tiket menjadi lebih mahal
Kondisi ini menyebabkan harga tiket meningkat secara signifikan, terutama selama musim mudik atau liburan.
AULIA ULVA | ANGELINA TIARA PUSPITALOVA
Pilihan Editor: Ahli Ekonomi UGM Bicara Soal Tiket Pesawat Mahal