TEMPO.CO, Jakarta - Musim panas menjadi puncak orang-orang pergi liburan ke negara-negara tropis dengan pantai yang indah. Untuk memudahkan traveling ke tempat yang asing, wisatawan mengundah beberapa aplikasi yang mendukung. Apalikasi-aplikasi ini bisa memudahkan untuk mencari objek wisata, transportasi, tempat menginap, bahkan restoran yang direkomendasikan.
Namun, pakar teknologi Sam Crawford dari byCrawford membuat peringatan tentang potensi bahaya kejahatan dunia maya yang mungkin masuk melaui aplikasi itu. Itu sebabnya, dia menyarankan agar menghapus beberapa aplikasi begitu pulang dari liburan.
"Saat Anda kembali dari perjalanan, sebaiknya rapikan ruang digital Anda," kata dia, seperti dilansir dari Express.co.uk, Kamis, 22 Agustus 2024.. "Semakin sedikit aplikasi yang Anda miliki, semakin kecil kemungkinan peretas mencuri informasi pribadi atau pembayaran Anda."
Crawford menyarankan agar setelah liburan selesai, pelancong harus menghapus semua yang tidak diperlukan. Ini termasuk aplikasi apa pun yang digunakan khusus untuk perjalanan, baik itu layanan taksi lokal, aplikasi persewaan sepeda, atau apa pun yang dapat mengakses data lokasi.
Penyalahgunaan data pribadi
Aplikasi-aplikasi ini mungkin tampak tidak berbahaya, namun Crawford memperingatkan bahwa ini pun bisa mengancam. Dalam beberapa kasus, pelacakan aplikasi memungkinkan perusahaan untuk menyalahgunakan atau bahkan menjual data untuk iklan yang ditargetkan.
Lebih jauh lagi, jika infrastruktur aplikasi tidak memiliki langkah-langkah pertahanan yang kuat, aplikasi tersebut bisa saja rentan terhadap serangan siber. Ini dapat mengakibatkan detail kartu dan data pribadi bocor.
"Anda mungkin juga ingin menghapus aplikasi acara jika mengunjungi museum atau objek wisata atau aplikasi lokal lainnya, seperti aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat yang biasanya tidak Anda gunakan.
Selama beberapa pekan setelah liburan, dia menyarankan meantau laporan kartu kredit dan aktivitas tidak biasa apa pun yang terkait dengan kredit atau identitas. "Saat memeriksa akun, Anda mungkin juga perlu mengubah kata sandi," ujar dia.
Untuk mengetahui apakah detail pribadi telah dicuri, situs web seperti 'Have I been pwned?', dapat memberi infromasi. Cukup ketuk email, tekan 'cari', dan akan diketahui apakah email telah diretas.
Pilihan Editor: Tips Packing buat Pelancong yang Hanya Bawa Satu Tas Kabin, Bisa untuk Traveling Dua Bulan