Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perhelatan Seni ArtJog 2024 Berakhir, Dikunjungi Siswa PAUD hingga Sarjana S3 Berbagai Daerah

image-gnews
Penutupan pameran seni rupa ArtJog 2024 di Yogyakarta, Ahad, 1 September 2024. Dok.istimewa
Penutupan pameran seni rupa ArtJog 2024 di Yogyakarta, Ahad, 1 September 2024. Dok.istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Festival seni kontemporer tahunan ArtJog 2024 Motif: Ramalan ditutup dengan orasi seniman Tisna Sanjaya di Panggung ArtJog, Jogja National Museum Yogyakarta pada Ahad petang, 1 September 2024.

Tisna Sanjaya dihadirkan sebagai seniman dan pendidik yang dinilai mewakili komitmen dan loyalitasnya terhadap dunia seni. Selain itu, hadirnya Tisna juga diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan motivasi para pelaku seni yang hadir, khususnya generasi muda. 

Dalam orasinya, Tisna Sanjaya mengungkap bahwa ArtJog yang lahir dari semangat keterbukaan, gotong royong, namun juga kritis terhadap ruang lingkup sosial, budaya, dan politik, diharapkan dapat menciptakan ekosistem seni yang punya pengaruh langsung pada masyarakat.

"ArtJog ini dapat mendorong adanya partisipasi aktif, dan menumbuhkan kreativitas serta inovasi terhadap perkembangan dan pertumbuhan seni di Indonesia," kata dia.

“Kita bisa optimis, sebab reputasi ArtJog telah mengajarkan secara bersama-sama melalui inspirasi karya-karya seni dan pemikirannya secara sublim dan kritis untuk tujuan perubahan negeri tercinta ini menjadi lebih baik,” dia menambahkan.

Ruang dialog

Selama lebih dari dua bulan penyelenggaraannya atau sejak Juli lalu, ujar Tisna, ArtJog telah menciptakan momentum dalam mendekatkan seni ke masyarakat sekaligus menjadi ruang dialog di antara keduanya melalui beragam program dan aktivitas.

ArtJog telah menarik perhatian dan dikunjungi oleh berbagai lini masyarakat, mulai dari seniman, budayawan, akademisi, selebritis, dan pecinta seni, baik dari berbagai penjuru Indonesia maupun mancanegara. 

1.500 kunjungan setiap hari

Heri Pemad, CEO dan Founder ArtJog, mengatakan antusiasme publik tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. Hal itu terbukti lewat jumlah kunjungan rata-rata  mencapai kurang lebih 1.500 orang setiap harinya dari berbagai daerah Indonesia dan mancanegara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Selain kunjungan individu, kunjungan kelompok dari berbagai komunitas, institusi, dan instansi termasuk lembaga pendidikan turut berkontribusi meramaikan penyelenggaraan tahun ini," kata Heri.

“Tahun ini animo kunjungan dari sekolah-sekolah, mulai dari tingkatan yang paling muda yaitu PAUD sampai mahasiswa S2 dan S3 juga lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya," imbuh dia.

Meningkatnya kesadaran publik untuk melihat ArtJog itu menurutnya bisa menginspirasi dan memotivasi munculnya kreativitas hingga pemikiran kritis.

ArtJog 2025

Event ini pun dijanjikan akan kembali hadir tahun depan pada 20 Juni 2025. Kurator Artjog Hendro Wiyanto mengungkapkan, pameran seni itu tahun depan akan mengusung tema Motif: Amalan, bagian ketiga sesudah tema Lamaran dan Ramalan. 

"Dalam tema itu, karya-karya seni dan peran seniman ditempatkan sebagai bagian dari cita-cita kuno: kebaikan bersama atau common good, bonum commune," kata dia.

Penutupan ArtJog 2024 ini juga dimeriahkan oleh penampilan solo penyanyi Egha De Latoya dan Fanny Soegi, grup musik jazz NonaRia, dan Dua Sejoli Selekta. 

Pilihan Editor: ArtJog 2024 Dimulai, Seniman Cilik Yogya Louis Gilbert Yulianto Usung Figur Robot Bercerita

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

14 jam lalu

Ajang Kustomfest 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono
Belasan Event Menarik Bakal Hadir Di Ajang Kustomfest 2024 Akhir Pekan Ini di Yogyakarta

Pameran modifikasi kendaraan terbesar di Tanah Air, Kustomfest, bakal kembali digelar akhir pekan ini di kawasan Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Sabtu-Minggu, 5-6 Oktober 2024.


Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

17 jam lalu

Sterilisasi kawasan Bong Suwung yang berada di sisi barat Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis, 3 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Bong Suwung Stasiun Tugu Steril, Daop 6 Yogyakarta Siapkan Akses Baru Leluasa

PT. KAI Daop 6 Yogyakarta pekan ini baru selesai melakukan sterilisasi kawasan Bong Suwung di wilayah emplasemen bagian barat Stasiun Yogyakarta.


Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

18 jam lalu

Operasi penutupan usaha miras ilegal di Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

Pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak adanya kontrol ketat dari pemerintah daerah atas masih maraknya penjualan minuman beralkohol.


Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

1 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Kisah 6,5 Juta Gulden Sultan Hamengkubuwono IX untuk Kas Negara, Sukarno pun Menangis

Sultan Hamengkubuwono IX menyumbang 6,5 juta gulden untuk Indonesia melalui Sukarno. Dana itu dijadikan kas negara di awal kemerdekaan RI.


Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

1 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Rekam Jejak Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia: Memilih Bersama NKRI

Kontribusi Sultan Hamengkubuwono IX untuk Indonesia terekam dalam sejarah. Ia mendukung Sukarno-Hatta dengan segala daya upaya.


Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

2 hari lalu

Para perajin melakukan pewarnaan kain batik di Larissa Batik Gallery & Workshop, di Pesindon, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu 28 Mei 2022. Industri batik di Pekalongan merupakan salah penopang perekonomian kota dan terkenal hingga ke mancanegara. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Hari Batik Nasional, Inilah 5 Kota Batik di Pulau Jawa yang Menarik Dikunjungi

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas batik yang berbeda, yang mencerminkan tradisi, filosofi, dan lingkungan alam di sekitarnya.


Hari Batik Nasional, Karya Anak Penyintas Kanker Sepanjang 50 Meter Dipamerkan di Yogyakarta

2 hari lalu

Peringatan Hari Batik Nasional diwarnai pameran batik karya 65 anak penyintas kanker di kawasan Museum Benteng Vredeburg-Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Hari Batik Nasional, Karya Anak Penyintas Kanker Sepanjang 50 Meter Dipamerkan di Yogyakarta

Pameran di jalanan bertajuk Mahakarya Batik Humanity in Harmony, memeriahkan Hari Batik Nasional.


36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

2 hari lalu

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

Di depan jasad Sultan Hamengkubuwono IX, empat putra menikah bersama-sama dengan calon istri mereka.


Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

2 hari lalu

Brigjen Katamso. Wikipedia
Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

Kematian tragis Birgen Katamso dan Kolonel Sugiyono akibat G30s di Yogyakarta. Keduanya dianugerahi sebagai Pahlawan Revolusi.


Satpol PP Yogyakarta Buru Manusia Silver yang Ngamuk karena Tak Diberi Uang, Coreng Wisata Jogja

2 hari lalu

Satpol PP Kota Yogyakarta menertibkan manusia silver pasca viral aksi gebrak mobil pengguna jalan gara gara tak diberi uang. Dok. Satpol PP Kota Yogyakarta
Satpol PP Yogyakarta Buru Manusia Silver yang Ngamuk karena Tak Diberi Uang, Coreng Wisata Jogja

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta tengah memburu pengemis dengan dandanan tubuh diwarnai serba perak atau kerap disebut manusia silver yang belakangan viral di media sosial.