Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang. Beberapa pengunjung terlihat membaca kilas balik kasus HAM di Indonesia yang dipamerkan di museum tersebut pada Kamis 29 Agustus 2024. Foto Fachri Hamzah/TEMPO.
Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang. Beberapa pengunjung terlihat membaca kilas balik kasus HAM di Indonesia yang dipamerkan di museum tersebut pada Kamis 29 Agustus 2024. Foto Fachri Hamzah/TEMPO.
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dirikan Museum HAM Munir . Museum ini berisikan patung munir dan catatan perjalanan Munir semasa hidup.

Museum HAM Munir berada di Lantai 1 Gedung B Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Ketika masuk ke gedung tersebut akan terlihat jelas plang bertuliskan Museum HAM Munir di atas pintu yang berada di sebelah Ball Room Munir. 

Masuk ke museum tersebut tidak dipungut biaya, hanya diminta untuk mengisi daftar pengunjung. Ketika masuk pengunjung akan melihat beberapa foto Munir yang dipapang di dinding museum.

Lalu juga kilas balik perjuangan Munir di bidang Hak Asasi Manusia atau HAM, mulai kasus Marsinah, Tanjung Priok dan Semanggi. Lalu museum ini juga dilengkapi dengan monitor audio visual yang akan membawa pengunjung menyelami kasus-kasu HAM masa lalu seperti kasus Simpang KKA, Tanjung Priok dan Semanggi.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Muktiono mengatakan, sebenarnya mendirikan dari awal Museum HAM Munir ini tentu tidak sepenuhnya. Sebab, banyak dari koleksi museum yang di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini perpindahan dari Museum yang di Batu.

"Memulai dari nol tentu tidak, ini perpindahan dari Museum HAM Munir yang ada di Batu," katanya, Rabu 28 Agustsus 2024.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara substansi, kata Muktiono, Fakultas Hukum mendirikan Museum ini untuk memperkuat pesan yang dibawa Munir tentang HAM. Khususnya kelompok rentan dan pelanggaran HAM masa lalu yang dilakukan negara. "Jadi merawat ingatan publik tentang HAM, juga menjadi konsen dari kampus, khususnya Fakultas Hukum," ucapnya kepada Tempo.

Dia juga menjelaskan, barang-barang dipamerkan ini dikurasi dari Museum yang di Batu, Jawa Timur. Namun juga ada pembaruan yakni dilengkapi dengan Audio Visual.v"Kami juga membuka museum untuk seluruh mahasiswa Brawijaya dan masyarakat," Katanya.

Selain itu, Museum ini juga akan dikembangkan luasnya. Rencana dari Fakultas Hukum yakni lantai 1 Gedung B itu akan menjadi bagian dari Museum HAM Munir. Namun untuk tata letaknya bakal disesuaikan.

 “Gedung B ini sebenarnya adalah gedung perkuliahan, kami berencana lantai 1 akan jadi museum tetapi juga tetap akan digunakan untuk kuliah. Jadi nanti akan disesuaikan bentuknya apakah dengan audio visual atau bagaimananya,” ucapnya.

Pilihan editor: Serunya Wisata Virtual Reality ke 50 Destinasi Tanah Air di Jogja National Museum

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

8 jam lalu

Patung perunggu peninggalan peradaban kuno Sanxingdui, Cina. (livescience)
Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

Museum Sanxingdui salah satu situs arkeologi penting di Cina


Melihat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepian Danau Maninjau

1 hari lalu

Menikmati Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di tepian Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Sumatra Barat. TEMPO/Fachri Hamzah.
Melihat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepian Danau Maninjau

Museum ini berisikan barang-barang pribadi dari Buya Hamka seperti tongkat, jubah, dan buku-buku


Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

5 hari lalu

Tanjung Agulhas, Afrika. Foto: Canva
Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

Apa nama tanjung di ujung benua Afrika? Namanya yakni Tanjung Agulhas yang terkenal dengan pemandangan bagus serta keanekaragaman hayatinya.


20 Tahun Berlalu, Ini 7 Kejanggalan Kasus Kematian Munir

7 hari lalu

Aktivis yang tergabung dalam Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) melakukan aksi Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan Munir Said Thalib  sudah 19 tahun berlalu, namun masih mengundang tanda tanya besar, mengapa dalang pembunuhnya masih belum juga ditangkap dan diadili. TEMPO/Subekti.
20 Tahun Berlalu, Ini 7 Kejanggalan Kasus Kematian Munir

Setelah dua dekade, kasus kematian Munir masih belum menemukan titik terang. Berbagai kejanggalan menyertai hingga saat ini.


20 Tahun Pembunuhan Munir, LBH Bandung Singgung Kejanggalan Hilangnya Dokumen TPF

7 hari lalu

Direktur LBH Bandung Heri Pramono mengisi acara diskusi film
20 Tahun Pembunuhan Munir, LBH Bandung Singgung Kejanggalan Hilangnya Dokumen TPF

Direktur LBH Bandung menyoroti soal pengungkapan 20 tahun pembunuhan Munir aktivis HAM dan kejanggalan hilangnya dokumen tim pencari fakta (TPF).


20 Tahun Pembunuhan Munir, Kronologi Kematian Aktivis HAM Akibat Racun Arsenik di Pesawat

8 hari lalu

Pengendara melintas di dekat mural tentang aktivis HAM Munir Said Thalib di Jakarta, Senin, 7 September 2020. Mural tersebut dibuat untuk mengenang mendiang pejuang kemanusiaan Munir Said Thalib yang meninggal dunia setelah diracun dalam penerbangan menuju Amsterdam, Belanda pada 7 September 2004, 16 tahun silam. ANTARA/Rivan Awal Lingga
20 Tahun Pembunuhan Munir, Kronologi Kematian Aktivis HAM Akibat Racun Arsenik di Pesawat

20 tahun sudah kematian Munir tidak kunjung menemukan titik terang mengungkap siapa dalang pembunuhan Munir sesungguhnya.


20 Tahun Pembunuhan Munir, Komnas HAM Ungkap Perkembangan Penyelidikan

9 hari lalu

Beberapa peserta Koferensi Human Rigth ke 7 mengunjungi Museum Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Kota Malang pada Rabu 28 Agustus 2024. Museum ini berisikan foto-foto, sejarah perjuangan dan kisah kematian Munir. TEMPO/Fachri Hamzah
20 Tahun Pembunuhan Munir, Komnas HAM Ungkap Perkembangan Penyelidikan

Komnas HAM mengungkapkan perkembangan penyelidikan peristiwa pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib yang terjadi 20 tahun silam.


Cerita Mendiang Aktivis HAM Munir dan Ayam Jago Pelung Peliharaannya

9 hari lalu

Munir dengan ayam pelung kesayangannya yang diberi nama Jhonny, 2 April 2002. DOK/TEMPO/Abdi Purmono
Cerita Mendiang Aktivis HAM Munir dan Ayam Jago Pelung Peliharaannya

Di samping gigih melawan ketidakadilan, mendiang aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib ternyata amat menyukai ayam jago pelung.


Surat dari Anak Munir Said Thalib: Puzzle Memoria Abah

9 hari lalu

Aktivis HAM Munir Said Thalib tewas dalam pesawat rute Singapura-Belanda pada 7 September 2004. Dugaan awal, Munir meninggal akibat sakit. Namun pada 12 November 2004, Badan Forensik Belanda mengeluarkan hasil autopsi bahwa Munir diracun. Pembunuhan berencana itu terungkap setelah dilakukan penyelidikan secara forensik. Dok.TEMPO/Bernard Chaniago
Surat dari Anak Munir Said Thalib: Puzzle Memoria Abah

Munir Said Thalib diracun tepat 20 tahun lalu. Bagaimana putri bungsunya, Diva Suukyi, menyikapi kasus pembunuhan abahnya yang masih misteri


Pengajar Universitas Brawijaya Kembangkan Varietas Benih Jagung Unggul di NTT

9 hari lalu

Sejumlah siswa TK mengunjungi kebun jagung di Little Farmer, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 14 Maret 2015. TEMPO/Prima Mulia
Pengajar Universitas Brawijaya Kembangkan Varietas Benih Jagung Unggul di NTT

Pengajar Universitas Brawijaya mengembangkan varietas benih varietas jagung hibrida yang lebih produktif di NTT