TEMPO.CO, Jakarta - Pizza makanan khas Italia, yang biasanya terdiri dari adonan berbahan dasar gandum lalu di atasnya diberi keju, tomat, topping lainnya seperti jamur, daging, hingga potongan ayam. Namun di Swedia, hidangan pizza memiliki bentuk yang unik, karena diberi pisang di atasnya.
Di Swedia, pizza mulai populer pada tahun 1960-an. Sedangkan pisang sudah cukup lama dikenal dan disukai orang Swedia. "Ada ketertarikan terhadap Pasifik [pada] tahun-tahun setelah Perang Dunia II, dan ini menciptakan semacam budaya makanan Polinesia pascaperang yang akan saya kaitkan dengan pizza pisang ini,” kata Richard Tellstrom, sejarawan makanan di Universitas Stockholm, kepada majalah Smithsonian.
Terinspirasi cita rasa Polinesia
Cita rasa Polinesia seperti pisang dan nanas diperkenalkan dalam buku-buku masak Swedia, untuk menginspirasi juru masak rumahan, sejak tahun 1960-an dan 19870-an. Beberapa restoran pun mulai menyajikan pisang goreng dengan steak atau daging saing muda. Bahkan pisang dapat disajikan dengan ham, sebagai hidangan mewah untuk Sabtu malam bersama keluarga sambil menonton TV.
Kemudian pada tahun 70-an, hidangan sederhana sehari-hari di rumah dapat berupa sosis yang diisi dengan tomat, nanas, mustard, dan ham. Lalu pada tahun 80-an, pisang goreng menjadi hidangan penutup umum di restoran Cina, dan kemudian disajikan dengan es krim dan sirup jahe.
Salah satu hidangan yang sangat unik dan populer adalah casserole yang dibuat dengan ayam, saus cabai, bacon, dan pisang, semuanya diberi kacang tanah. Hidangan itu dibuat oleh pekerja angkutan udara Swedia bernama Ove Jacobsson pada tahun 1976. Oleh tetangganya, Anders Tunberg, editor majalah Allt om Mat (“All About Food”), menikmati hidangan panas tersebut, dan resepnya pun menjadi populer setelah dipublikasikan lewat majalah tersebut. Sedangkan kombinasi pisang-kari, meski resep kari tidak terlalu terkenal di Swedia, terpengaruh dari masakan India yang disajikan di Inggris.
Hidangan unik lainnya
Profesor Tellström mengatakan cukup mudah menemukan pizza kari pisang di seluruh Swedia, baik di kedai makanan jalanan atau restoran. "Desa-desa kecil di Swedia memiliki toko pizza, dan toko-toko pizza tersebut sudah familiar dengan gaya ini, dan umumnya menyajikannya," ujarnya.
Kedai pizza di sini biasanya dikelola oleh imigran dari Yunani, Iran, dan Irak yang mengadaptasi pizza gaya Swedia tersebut. Kalau mengunjungi Swedia, mungkin bisa memilih antara 75 dan 100 pizza yang berbeda. Selain itu, pembeli juga bisa mencampur topping dengan pilihan sendiri. Selain pizza dengan pisang, pizza kebab, dengan daging kebab, pepperoni, saus yoghurt, dan sayuran, adalah pai populer lainnya di Swedia.
DAILY MAIL | SMITHSONIAN
Pilihan editor: Pesona Swedia Negara dengan Kualitas Hidup Terbaik di Dunia