Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aksi Panggung Guru se-Indonesia Menarasikan Sejarah Kemerdekaan di Taman Budaya Yogyakarta

image-gnews
Aksi panggung para guru di Taman Budaya Yogyakarta memperingati momentum kemerdekaan Sabtu (24/8). Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi panggung para guru di Taman Budaya Yogyakarta memperingati momentum kemerdekaan Sabtu (24/8). Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekitar 800 guru dari 70 kabupaten dan kota di Indonesia berkumpul di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024. Mereka bersama-sama memperingati momen kemerdekaan Indonesia pada Agustus ini dengan cara berbeda, yakni aksi panggung Menemukan Kembali Indonesia.

Dalam perhelatan tersebut, para guru yang tergabung dalam Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) itu menggelar berbagai aksi dari yang membuat audiens terpingkal-pingkal sampai terlarut suasana haru. Mereka menggelar upacara di dalam ruangan Concert Hall, lalu bermain teaterikal dan komedi situasi, membaca puisi karya Soekarno hingga berbincang santai membahas isu pendidikan saat ini.

"Di sela kesibukan para guru dari berbagai daerah Indonesia ini, kami ingin mengajak mereka berkumpul, tampil, dan bersama menarasikan kebesaran masa lalu Indonesia dengan konteks kekinian," kata penyelenggara kegiatan yang juga pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan Muhammad Nur Rizal.

Rizal menuturkan, penting bagi para guru perlu menyegarkan kembali tentang pentingnya profesi mereka bagi sebuah peradaban. Beban pekerjaan jam mengajar dan administrasi yang bertumpuk berpotensi mengubah orientasi dan kualitas pendidikan yang mereka kawal.

"Maka di momen kemerdekaan ini kami ingin mengajak para guru juga merasa merdeka," kata dia.

Event itu mengajak guru memahami kembali kebesaran Indonesia yang sudah dicatatkan sejarah.

"Indonesia sudah diakui dunia sejak masih era Nusantara, seperti Kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Bahkan ada situs Candi Muaro Jambi yang disebut sebut sebagai Oxford -nya umat Buddha pada masa itu karena banyak umat belajar tentang agama ke sana," kata Rizal.

Makna Menemukan Kembali Indonesia

Rizal menjelaskan tema Menemukan Kembali Indonesia bukan berarti Indonesia kehilangan teritorialnya, melainkan soal reputasinya di kancah internasional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau bicara level Asia Tenggara saja yang banyak diperbincangkan saat ini adalah Singapura, Malaysia, atau Thailand, bukan Indonesia, padahal kejayaan masa lalu kita lebih besar," ujar Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM itu.

Dalam event di Yogyakarta itu, para guru dari berbagai daerah Indonesia  pun didorong menarasikan apa yang sebenarnya saat ini mereka rasakan melalui pemantik aksi panggung

"Sudah bukan saatnya lagi guru hanya menjadikan sejarah sebagai konten dalam bentuk hafalan waktu dan peristiwa sejarah," kata dia.

Seorang guru asal Tangerang yang datang dalam event itu, Wiwik Budiasih, mengatakan cara peringatan momen kemerdekaan bagi guru ini cukup menarik baginya.

"Pendekatannya berbeda bagi guru, bagaimana melihat narasi tentang kebesaran sejarah bangsa Indonesia, kemudian kebanggaan itu bisa terpupuk dan dibagikan ke anak didik nanti," kata dia.

Pilihan Editor: Destinasi Wisata Sejarah Peninggalan Portugis dan Belanda di Ambon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

11 jam lalu

Para abdi dalem Keraton Yogyakarta membagikan hasil bumi gunungan dalam Gerebeg Maulud di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Senin 16 September 2024. Dok.istimewa
Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.


Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

1 hari lalu

Kepadatan kendaraan di area jalan menuju Taman Sari Keraton Yogyakarta Minggu (15/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.


Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

1 hari lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.


Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

1 hari lalu

Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023).  (ANTARA/Luqman Hakim)
Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.


Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

2 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.


Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

3 hari lalu

Gumuk Pasir di Parangtritis (geoparkjogja.jogjaprov.go.id)
Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.


Tambahan Anggaran Rp 10,4 T di Kementerian Pendidikan untuk Kesejahteraan Guru-Dosen

3 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024. Rapat tersebut membahas kebijakan pengelolaan anggaran pendidikan bagi PTN (Badan Hukum, BLU, dan Satker), dan pembahasan implementasi KIP Kuliah dan Uang Kuliah Tunggal (UKT). TEMPO/M Taufan Rengganis
Tambahan Anggaran Rp 10,4 T di Kementerian Pendidikan untuk Kesejahteraan Guru-Dosen

Nadiem Anwar Makarim mengatakan tambahan anggaran Rp 10 triliun di Kementerian Pendidikan akan difokuskan pada peningkatan kesejahteraan guru-dosen.


Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

3 hari lalu

Wisatawan berjubel di depan Pasar Beringharjo. Mereka masih menikmati Kota Yogyakarta pada awal tahun, Rabu, 1 Januari 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.


Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

4 hari lalu

Aksi PKL Teras Malioboro 2 memprotes rencana relokasi yang akan dilakukan Pemda DIY di Jalan Malioboro Yogyakarta Rabu (11/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

Kawasan Malioboro tempat PKL berjualan merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, salah satu warisan budaya dunia UNESCO.


Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

4 hari lalu

Suasana kafe yang juga merangkap akademi kopi di Talabumi Coffee Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

Kafe di Bantul ini memiliki kelas untuk belajar segala hal tentang kopi dari A sampai Z, dari manajerial sampai rantai pasok.