Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asosiasi Agen Pariwisata Thailand Minta Maaf setelah Pejabatnya Bilang Wisata Korea Selatan Tak Menarik

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Wisatawan berfoto dengan latar Oedolgae atau Lone Rock, di Pulau Jeju, Korea Selatan. Oedolgae adalah batu karang setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo. H. Edward Kim/National Geographic/Getty Images
Wisatawan berfoto dengan latar Oedolgae atau Lone Rock, di Pulau Jeju, Korea Selatan. Oedolgae adalah batu karang setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo. H. Edward Kim/National Geographic/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Agen Perjalanan Thailand mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada otoritas Korea Selatan setelah wakil presidennya mengecam negara tersebut. Korea Selatan disebut sebagai negara yang kurang memiliki daya tarik wisata. 

Dalam surat yang dikirim ke Pusat Kebudayaan Korea di Thailand dan Organisasi Pariwisata Korea pada Ahad, 18 Agustus 2024, presiden asosiasi tersebut, Charoen Wangananont, mengatakan komentar negatif yang dibuat oleh wakil presiden aosiasi tersebut, Yuttachai Suntornrattanavert, tidak mencerminkan pandangan resmi mereka, menurut laporan media Korea JoongAng Daily.

Pada 11 Agustus, Suntornrattanavert mengaitkan penurunan jumlah wisatawan Thailand ke Korea Selatan dengan kurangnya daya tarik wisata di negara tersebut. Dia menyebut banyak destinasi Korea yang terkenal karena dipromosikan secara besar-besaran melalui film dan acara TV.

Otoritas pariwisata Korea menyatakan keprihatinan atas komentar itu, menurut laporan situs berita Business Korea.

Thailand Boikot Korea Selatan 

Sebelumnya, turis Thailand melakukan aksi boikot terhadap wisata Korea Selatan dan memilih liburan ke Cina dan Jepang. Aksi boikot ini bermula dari masalah pemeriksaan imigrasi ketat Korea Selatan yang dinilai memburuk sejak tahun lalu. Setelah mendarat di negara itu, beberapa warga Thailand dengan pra-persetujuan elektronik ditolak oleh agen imigrasi, yang merugikan calon turis hingga ratusan atau bahkan ribuan dolar.

Korea Selatan mangatakan bahwa pengetatan dilakukan karena banyak pekerja ilegal yang datang dari Thailand.

Pekerja Ilegal

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seruan boikot Thailand di media sosial mulai menyebar di X pada kuartal terakhir tahun lalu. Kemudian, jumlah pengunjung Thailand ke Korea Selatan pada paruh pertama tahun ini turun 19,1 persen secara tahunan menjadi sekitar 168.300, menurut Organisasi Pariwisata Korea.

Pada 2019, sebelum COVID Thailand menjadi sumber pengunjung utama ke Korea Selatan dengan lebih dari 572.000 pengunjung ke sana pada 2019. Korea Selatan  mengizinkan warga negara Thailand dan wisatawan asing lainnya untuk tinggal hingga 90 hari jika mereka telah disetujui terlebih dahulu oleh proses Otorisasi Perjalanan Elektronik Korea, yang juga dikenal sebagai visa K-ETA.

Kemudahan itu dinilai mendorong warga Thailand bepergian ke Korea Selatan, mencari pekerjaan, dan tinggal lebih lama dari 90 hari. Korea Selatan mengatakan para pekerja ilegal ini menyebabkan masalah sosial dan mereka terlibat dalam kegiatan kriminal, yang memaksa petugas imigrasi untuk melakukan pemeriksaan sekunder terhadap pelancong Thailand dengan visa K-ETA.

Menurut data pemerintah Korea Selatan, ada 157.000 warga negara Thailand yang tinggal secara ilegal hingga September 2023, tiga kali lipat dari jumlah yang tercatat pada tahun 2015.

Pilihan Editor: Thailand Paling Banyak Didatangi Wisatawan Asing di Asia Tenggara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berawal dari Keluhan An Se-young, Ini 5 Fakta Investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan

1 jam lalu

Peraih medali emas An Se Young dari Korea Selatan berpose dengan medalinya selama upacara penyerahan medali Bulu tangkis Tungga Putri Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Prancis, Senin, 5 Agustus 2024. REUTERS/Ann Wang
Berawal dari Keluhan An Se-young, Ini 5 Fakta Investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan

Investigasi terhadap Asosiasi Bulu Tangkis Korea Selatan dilakukan setelah atlet tunggal putri An Se-young menyampaikan keluhannya.


Serba-serbi Busan International Film Festival, Sejarah Hingga Karya yang Jadi Sorotan

9 jam lalu

Pemain serial Gadis Kretek Busan International Film Festival ke-28 di Korea Selatan pada Oktober 2023. Dok. Netflix
Serba-serbi Busan International Film Festival, Sejarah Hingga Karya yang Jadi Sorotan

Busan International Film Festival akan hadir pada 2-11 Oktober 2024. Acara ini merupakan festival film paling bergengsi di Asia.


Warga Semarang Diduga Korban TPPO Dipekerjakan 18 Jam Sehari Jadi Online Scammer di Myanmar

1 hari lalu

Keluarga korban dugaan tindak pidana perdagangan orang bersama pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Semarang setelah melapor di Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Selasa, 11 September 2024.Foto: dokumentasi LBH Semarang
Warga Semarang Diduga Korban TPPO Dipekerjakan 18 Jam Sehari Jadi Online Scammer di Myanmar

Korban TPPO di Myanmar telah melapor ke Polda Jawa Tengah.


Pabrik Lotte Chemical Indonesia Senilai Rp 63 Triliun di Cilegon Bakal Beroperasi per Maret 2025

1 hari lalu

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dan Presiden Direktur PT Lotte Chemical Indonesia, Yim Dong Hee, meninjau dari jauh kawasan pembangunan Gedung C3 Splitter (menara di belakang) di kawasan industri petrokimia PT Lotte, di Kota Cilegon, Banten, Rabu, 11 September 2024. C3 Splitter akan berfungsi memisahkan produk propylene dengan propana. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pabrik Lotte Chemical Indonesia Senilai Rp 63 Triliun di Cilegon Bakal Beroperasi per Maret 2025

Proses produksi dari pabrik Lotte Chemical itu diharapkan bisa dimulai pada Maret 2025.


KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

1 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

Kontrol manusia tetap dipertahankan dalam AI di militer agar mencegah penggunaan yang memicu penyebaran senjata pemusnah massal.


Belajar dari Korea, Indonesian-Wave Perlu Andalkan Ekonomi Kreatif

1 hari lalu

Lee Ha-yeon, seorang ahli kimchi ternama dan murid-muridnya menyiapkan kimchi di Institut Budaya Kimchi di Namyangju, Korea Selatan, 21 Agustus 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Belajar dari Korea, Indonesian-Wave Perlu Andalkan Ekonomi Kreatif

Indonesia perlu mengandalkan ekonomi kreatif sebagai modal diplomasi lunak lewat Indonesian-Wave


Institut Seni Indonesia dan Seoul National University Kolaborasi Bidang Musik

2 hari lalu

Institut Seni Indonesia dan Seoul National University sepakat berkolaborasi bidang seni, khususnya musik. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Institut Seni Indonesia dan Seoul National University Kolaborasi Bidang Musik

Penandatanganan MoU antara ISI dan Seoul National University adalah upaya kedua institusi untuk mengembangkan potensi akademik dan kebudayaan


10 Destinasi Wisata Paling Padat di Dunia, 3 Ada di Thailand

2 hari lalu

Turis menikmati pantai selama satu jam kunjungan, yang hanya diperbolehkan memasuki air setinggi lutut, di Teluk Maya di Taman Nasional Pulau Phi Phi, di Pulau Phi Phi Leh, provinsi Krabi, Thailand, 24 Februari 2023. REUTERS/Jorge Silva
10 Destinasi Wisata Paling Padat di Dunia, 3 Ada di Thailand

Di toga destinasi wisata Thailand ini, perbandingan wisatawan dengan penduduk lokal mencapai lebih dari seratus untuk setiap penduduk.


Film 12.12: The Day Melaju Mewakili Korea Selatan di Piala Oscar 2025

3 hari lalu

Film Korea 12.12: The Day. Istimewa
Film 12.12: The Day Melaju Mewakili Korea Selatan di Piala Oscar 2025

Korea Selatan telah memilih film bertema aksi sejarah 12.12: The Day sebagai perwakilan negara tersebut di Piala Oscar 2025. Cerita tentang apa?


Kim Jong Un Kerap Lakukan Hukuman Mati, Terbaru Eksekusi Mati 30 Pejabat Buntut Gagal Mitigasi Banjir

4 hari lalu

Kim Jong Un Kerap Lakukan Hukuman Mati, Terbaru Eksekusi Mati 30 Pejabat Buntut Gagal Mitigasi Banjir

Kim Jong Un eksekusi mati sekitar 30 pejabat akhir Agustus lalu. Ini deretan hukuman mati oleh pemimpin Korea Utara, termasuk kepada pamannya sendiri.