TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang akan reservasi kamar hotel diminta mewaspadai tanda-tanda penipuan seiring maraknya peretasan informasi hotel belakangan ini. Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membeberkan aksi peretasan informasi hotel yang terjadi di wilayah itu tak hanya sekadar mengubah nomor telepon namun juga tarif kamar.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono menuturkan, dari informasi tarif hotel yang diubah peretas, banyak yang tak masuk akal alias ngawur. Ini perlu jadi perhatian para konsumen.
"Ada dicantumkan (dalam aksi peretasan itu) tarif kamar hotel bintang 5 yang diubah menjadi Rp 400 ribu per malam, padahal tarif normalnya Rp 1,5 juta," kata Deddy, Rabu, 14 Agustus 2024.
Janji Beri Diskon
Pemangkasan harga kamar secara drastis itu berpotensi menjebak konsumen. Namun, tak berhenti disitu. Penipu yang meretas informasi hotel melalui akun Google Bisnis itu juga mencantumkan informasi tambahan guna melancarkan aksi penipuan mereka.
"Agar konsumen semakin tertarik, mereka (peretas/penipu) itu juga menjanjikan diskon 30-40 persen jika konsumen bersedia transfer pembayaran lebih cepat atau di saat sudah mengakses nomor layanan palsu yang dibuat mereka," kata Deddy.
Sejak kabar peretasan informasi hotel itu mencuat akhir pekan lalu, hingga Rabu PHRI telah menerima aduan tertulis yang totalnya ada 55 laporan meliputi hotel, homestay, dan penginapan. Sedangkan total aduan termasuk yang secara lisan atau tak tertulis ada 120-an.
"Separuh dari aduan tertulis itu hotel berbintang, enam di antaranya hotel bintang 5," kata dia.
Google turun tangan
Deddy melanjutkan, mulai Rabu ini dari pihak Google juga sudah turun tangan menindaklanjuti kasus peretasan itu. Pihaknya berharap kalangan pelaku usaha perhotelan sudah tidak was-was lagi karena informasi hotel segera dibenahi.
"Sudah mulai dibenahi dari Google hari ini dengan memberikan semacam protect (perlindungan) data, ya semoga saja efektif," kata dia.
Sedangkan soal laporan korban dari kalangan konsumen atau masyarakat pengguna jasa hotel belum ditemukan di Yogyakarta.
"Sejauh ini kasus (peretasan hotel) belum berpengaruh pada angka reservasi di Yogya," kata dia. "Saat ini kan kebetulan juga masa low season (sepi kunjungan) sehingga persentase reservasi memang landai."
PHRI DIY mencatat, paruh Agustus ini tingkat reservasi hotel berkisar 30-40 persen.
Pilihan Editor: Tips Pesan Hotel untuk Dapat Harga Terbaik tanpa Menunggu Promo