Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum Srimulat Dibuka di Batu, Ada Pistol Gepeng yang Pernah Jadi Kasus

Reporter

image-gnews
Komedian Komeng (kiri) dan pelawak Srimula, Tatang, mengamati senjata api bekas milik Gepeng, di Museum Srimulat, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, bersamaan dengan pembukaan museum tersebut, Kamis, 8 Agustus 2024. TEMPO/Kukuh S. Wibowo
Komedian Komeng (kiri) dan pelawak Srimula, Tatang, mengamati senjata api bekas milik Gepeng, di Museum Srimulat, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, bersamaan dengan pembukaan museum tersebut, Kamis, 8 Agustus 2024. TEMPO/Kukuh S. Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Batu-Langkah komedian Alfiansyah Komeng dan Tatang terhenti di depan kotak kaca berisi pistol dan tiga botol minuman keras merek Jack Daniels dan Black Label. Tatang menunjukkan senjata api itu pada Komeng. “Ya ini pistolnya. Asli ini,” kata dia di Museum Srimulat, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis petang, 8 Agustus 2024.

Tatang adalah putra Gepeng, pelawak top Aneka Ria Srimulat pada akhir ‘70’an hingga akhir 80’an. Momen itu terjadi usai pengguntingan pita peresmian museum  dan para undangan diberi kesempatan melihat-lihat koleksinya. Komeng dan Tatang yang berjalan paling depan, mencapai kotak senjata api itu lebih dulu.

Komeng nempak mengangguk-angguk. Ia mengamati pistol berwarna hitam kecoklatan itu secara serius. Wajahnya didekatkan ke kotak kaca. Dalam penjelasan singkat yang tertera di museum itu, senjata api tersebut disimpan Gepeng pada 1983.

Akibat memiliki senjata api itu, Gepeng diadili oleh Pengadilan Negeri Solo dan dijatuhi vonis lima bulan penjara. Namun ia segera bebas karena mendapatkan grasi Presiden Soeharto.

Mata Komeng pun ganti tertuju ke botol minuman keras. “Kalau ini peninggalan almarhum bukan?” kata dia.

Tatang pun menjawab bahwa tiga botol tersebut hanya untuk menambah koleksi museum saja. Secara berseloroh ia berujar bahwa minuman keras milik Gepeng pasti sudah dhabiskan semua. Kalau pun masih ada, ia sendiri yang akan meminum.

”Sayang sudah habis, ya, kalau masih ada harganya pasti sangat mahal nih (karena peninggalan Gepeng),” kata Komeng.

Herry Gendut Janarto dalam buku berjudul Berpacu dalam Komedi & Melodi menyebutkan bahwa bakat Fredy Aris alias Gepeng ditemukan oleh Teguh Slamet Rahardjo, pimpinan Srimulat, pada 1977. Ketika itu Srimulat yang sudah tenar di Surabaya sedang mengembangkan sayapnya ke Taman Bale Kambang, Solo.

Selain mendirikan Srimulat cabang Solo, Teguh juga membentuk grup kethoprak yang dinamakan Cokrojiyo. Dua kesenian ini main saban malam di Taman Bale Kambang dengan penonton yang sama banyaknya. Gepeng awalnya  pengrawit kethoprak itu. Ia piawai memainkan gendang.

Suatu saat Teguh kekurangan pemain Srimulat karena pelawak yang semula akan ia mainkan sebagai pembantu, tiba-tiba absen. Teguh pun meminta Gepeng menggantikan peran sebagai pembantu. Teguh tertarik pada lelaki muda bertubuh kerempeng itu karena celetukan-celetukannya di luar panggung jenaka.

Ternyata Gepeng justru melejit di panggung Srimulat. Ia tak tergantikan dari perannya sebagai pembantu.  Dan ketika Teguh punya proyek Srimulat Jakarta di Taman Ria Remaja, Senayan, pada 1980, Gepeng termasuk salah satu pelawak daerah yang diajak.

Di Jakarta karir Gepeng makin melesat. Ia menjelma sebagai selebritas. Ketenaran pelawak asal Muntilan, Magelang itu ditangkap produser film ibu kota. Ia diajak membintangi empat film berjudul Gaya Merayu (1980), Untung Ada Saya (1982), Gepeng Mencari Untung (1983), dan Gepeng Bayar Kontan (1983).

Kehidupan gemerlap mebuat gaya hidup Gepeng berubah. Perubahan gaya hidup ini sempat dikeluhkan Teguh karena turut dibawa ke atas panggung Srimulat. Gepeng misalnya, mengenakan kalung emas saat berperan sebagai pembantu. Ia sengaja membuka kancing atas bajunya agar kalung itu terlihat oleh penonton.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gepeng enggan memakai kostum pembantu dari kain blacu murahan yang disiapkan Srimulat. Ia memilih membeli sendiri pakaian pembantu dari kain berharga mahal. Selain itu, dalam monolog di panggung, Gepeng tak mau lagi dalam posisi berdiri sambil menyampirkan kain lap di pundaknya. Ia lebih suka duduk di sofa sambil mengangkat kaki.

“Perubahan itu membuat Pak Teguh kecewa karena tidak sesuai dengan perannya. Kan kurang pas kalau pembantu terlihat kaya,” kata Herry Gendut Janarto.

Gepeng sempat meninggalkan Srimulat pada 1986 karena berselisih menyangkut besaran honor yang diterima. Ia kemudian mendirikan grup baru yang diberi nama Suka Ria Gepeng Cs. Gepeng juga mendirikan grup kethoprak Budoyo Jati di Semarang. Tapi pada awal 1988 Gepeng balik lagi ke Srimulat sampai meninggal dunia delapan bulan kemudian,

Senjata api yang pernah dimiliki Gepeng itu salah satu peninggalannya yang dipamerkan museum. Peninggalan Gepeng lainnya berupa kostum pembantu kuning berseleret hitam lengkap dengan kain serbet dan kemucing. Tatang tak mempersoalnya benda-benda milik ayahnya itu dipajang untuk umum.

“Enggak apa-apa. Justru agar masyarakat tahu bahwa dulu banyak pelawak yang melegenda, termasuk almarhum Bapak,” kata Tatang yang juga anggota Srimulat.

Koleksi lain Museum Srimulat ialah foto-foto lama, alat musik, kaset-kaset pita rekaman Srimulat, piringan hitam, boneka kayu bergambar wajah-wajah pemain Srimulat, surat kabar yang memuat berita Srimulat dan lain-lain.

Pelawak senior Srimulat, Tarzan, yang hadir pada peresmian museum itu menyumbangkan koleksi berupa sepatu cokelat beralas tinggi, celana komprang, dan baju pelawak yang sering ia kenakan. Adapun keluarga Teguh menyumbangkan jarit, kebaya dan sanggul milik Djudjuk Djuariyah (istri kedua Teguh), primadona Srimulat di zamannya.

Sebelum membuka sendiri museum di Batu, benda-benda bersejarah Srimulat itu sempat ‘dititipkan’ di Museum Gubug Wayang, Kota Mojokerto. Eko Meiyono alias Eko Kucing, pelawak Srimulat Surabaya, memindahkan barang-barang itu ke Mojokerto karena Taman Hiburan Rakyat Surabaya tempat Srimulat mangkal sejak 1962 ditutup.

Pada 2023 Museum Gubug Wayang Grup melalui Yayasan Sendjojo Njoto Seni Budoyo menawari Eko membuka museum sendiri di Bumiaji, Kota Batu. Tawaran itu pun disambut. Museum tersebut sekaligus sekretariat baru kelompok lawak Srimulat Plus.

“Tak masalah Museum Srimulat didirikan di Batu, walau pun menurut saya idealnya di Surabaya. Sebab dulu Bu Srimulat dan Pak Teguh kan juga pindah-pindah tempat juga sebelum menetap di THR Surabaya selama 30 tahun,” kata dia.

Pilihan Editor: Bukan di Surabaya, Museum Srimulat Dibuka di Kota Batu


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

8 jam lalu

Patung perunggu peninggalan peradaban kuno Sanxingdui, Cina. (livescience)
Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

Museum Sanxingdui salah satu situs arkeologi penting di Cina


Melihat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepian Danau Maninjau

1 hari lalu

Menikmati Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di tepian Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Sumatra Barat. TEMPO/Fachri Hamzah.
Melihat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepian Danau Maninjau

Museum ini berisikan barang-barang pribadi dari Buya Hamka seperti tongkat, jubah, dan buku-buku


Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

5 hari lalu

Tanjung Agulhas, Afrika. Foto: Canva
Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

Apa nama tanjung di ujung benua Afrika? Namanya yakni Tanjung Agulhas yang terkenal dengan pemandangan bagus serta keanekaragaman hayatinya.


Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka di Dekat Konsulat Israel di Munich

11 hari lalu

Polisi berjaga setelah polisi Jerman melepaskan tembakan ke arah seorang tersangka setelah melihat seseorang yang tampaknya membawa pistol di dekat konsulat Israel dan museum sejarah Nazi di pusat kota Munich, Jerman, 5 September 2024. REUTERS/Anja Guder
Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka di Dekat Konsulat Israel di Munich

Polisi Jerman menembak mati seorang pria dalam baku tembak di dekat konsulat Israel dan museum sejarah Nazi di Munich


Kota Seribu Air Mancur di Prancis yang Menarik Dikunjungi

11 hari lalu

Aix de Provence. Prancis. Unsplash.com/Vicktor Hesse
Kota Seribu Air Mancur di Prancis yang Menarik Dikunjungi

Ada banyak hal yang ditawarkan Aix de Provence yang terletak di Prancis Selatan


Panduan Liburan ke London Bersama Keluaga

12 hari lalu

Tower of London. Unsplash.com/Gavin Allanwood
Panduan Liburan ke London Bersama Keluaga

Kalau ingin mengunjungi London untuk liburan bersama keluarga, penting untuk membuat rencana perjalanan dengan baik


Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

15 hari lalu

Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang. Beberapa pengunjung terlihat membaca kilas balik kasus HAM di Indonesia yang dipamerkan di museum tersebut pada Kamis 29 Agustus 2024. Foto Fachri Hamzah/TEMPO.
Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dirikan Museum HAM Munir . Museum ini berisikan patung munir dan catatan perjalanan Munir se masa hidup.


Balita Tak Sengaja Pecahkan Guci Kuno di Museum Usia Ribuan Tahun

18 hari lalu

Balita 4 tahun di Israel pecahkan guci usia 1500 tahun di sebuah museum. ndtv.com
Balita Tak Sengaja Pecahkan Guci Kuno di Museum Usia Ribuan Tahun

Guci di museum yang tak sengaja dipecahkan balita itu berasal dari zaman perunggu berusia 2200 dan 1500 sebelum masehi atau artefak yang sangat langka


Buat Pecinta Sejarah, 6 Museum yang Asyik Dikunjungi saat Traveling ke Eropa

25 hari lalu

Museum Louvre, Paris, Prancis. Unsplash.com/Ahmad
Buat Pecinta Sejarah, 6 Museum yang Asyik Dikunjungi saat Traveling ke Eropa

Selain Museum Louvre di Paris, Prancis, ada lima museum lain yang tersebar di Eropa buat pecinta sejarah.


Serunya Wisata Virtual Reality ke 50 Destinasi Tanah Air di Jogja National Museum

37 hari lalu

Pengunjung menjajal wahana virtual reality di Jogja National Museum (JNM) Bloc Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Serunya Wisata Virtual Reality ke 50 Destinasi Tanah Air di Jogja National Museum

Sekitar 50 tempat wisata di Indonesia dapat dinikmati pengunjung dalam pameran yang berlangsung 9 - 15 Agustus 2024 di Jogja National Museum.