Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan di Surabaya, Museum Srimulat Dibuka di Kota Batu

Reporter

image-gnews
Pelawak senior Srimulat Tarzan memberi sambutan dalam acara pembukaan Museum Srimulat di Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis, 8 Agustus 2024. Ia didampingi Eko Saputro, putra Teguh Slamet Rahardjo (kanan) dan Tatang, putra Gepeng (kiri). TEMPO/Kukuh S. Wibowo
Pelawak senior Srimulat Tarzan memberi sambutan dalam acara pembukaan Museum Srimulat di Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis, 8 Agustus 2024. Ia didampingi Eko Saputro, putra Teguh Slamet Rahardjo (kanan) dan Tatang, putra Gepeng (kiri). TEMPO/Kukuh S. Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Batu - Museum Srimulat resmi dibuka untuk umum di Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis petang, 8 Agustus 2024. Tanggal dan bulan tersebut sengaja dipilih untuk mengenang kelahiran Teguh Slamet Rahardjo, pimpinan rombongan sandiwara komedi beranggotakan ratusan orang itu pada 8 Agustus 1926.

Menempati bangunan luas memanjang yang sebagian kecilnya dipakai untuk berjualan kue serta makanan, lahan sekitar museum masih berupa tanah kosong yang ditanami pohon jeruk. Jarak antar-rumah masih jarang.Hawanya pun terasa sejuk.

Kegiatan yang dihadiri serarus lebih tamu undangan dan warga masyarakat sekitar itu makin meriah karena pelawak senior Tarzan, komedian Alfiansyah Bustami alias Komeng, dan anak almarhum Gepeng, Tatang, datang. Hadir juga Eko Prasetyo, anak sulung Teguh.

Museum Srimulat menempati seperempat dari total luas bangunan. Penataan bagian depan museum mengingatkan pada saat grup lawak tersebut masih aktif pentas di gedung pertunjukkan sejak 1961-1989. Misalnya ditampilkan poster-poster lukisan jadwal pementasan Srimulat beserta judulnya.

 Di dalam museum, koleksinya cukup komplit. Antara lain berupa foto-foto lama personil Srimulat, baik saat pentas di atas panggung maupun di kala santai di balik panggung. Selain itu juga kaset rekaman pita, boneka kayu berwajah para anggota Srimulat, kaset rekaman pita, beberapa kostum yang pernah dipakai pelawak Srimulat, serta surat-surat kabar yang memuat foto dan berita mereka.

Koleksi tersebut makin bertambah karena pada momen pembukaan museum itu Tarzan menyumbangkan sepatu beralas tinggi serta celana komprang setinggi dada legkap dengan bajunya. Adapun keluarga Teguh menyumbang jarit, kebaya dan sanggul yang pernah dipakai Djudjuk Djuwariyah, istri kedua Teguh, pentas.

Herry Gendut Janarto dalam bukunya berjudul Berpacu dalam Melodi & Komedi menuliskan, Srimulat mulai menetap di Taman Hiburan Rakyat Surabaya pada 19 Mei 1962. Teguh dan Raden Ayu Srimulat, suami istri yang memimpin rombongan pelawak gagrag Yogyakarta-Solo itu memutuskan mengambil tawaran pemerintah Surabaya masuk ke taman hiburan tersebut sekaligus memeriahkan tempat keramaian yang juga telah diisi ludruk dan wayang orang itu.

Sebelum menetap di THR, rombongan pelawak ditambah pemusik serta penyanyi itu pentas keliling dari pasar malam satu ke pasar malam lainnya menjelajahi kota-kota besar wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur sejak 1950. Waktu masuk THR Surabaya, namanya masih Gema Malam Srimulat.

Gema Malam Srimulat makin berkembang. Anggotanya bertambah banyak karena Teguh menampung pelawak-pelawak tambahan asal Jawa Timur. Teguh mengubah nama Gema Malam Srimulat menjadi Srimulat Revue, dan akhirnya Aneka Ria Srimulat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wafatnya Raden Ayu Srimulat pada 1968 tak menyurutkan pamor pabrik humor yang telah mendapat tempat di hati warga Surabaya itu. Bahkan Aneka Ria Srimulat kian jaya setelah Teguh memperistri Djudjuk Djuwariyah pada 1971. Teguh pun dengan semangat membara mengembangkan sayap Srimulat ke Solo pada 1977, Jakarta pada 1980, dan Semarang pada 1986. Tak dapat dipungkiri bahwa makin berkembangnya Srimulat terjadi setelah mereka menetap di Surabaya.

Setelah berjaya empat dekade, pamor Srimulat mulai redup pada 1989. Satu per satu cabangnya rontok. Hingga akhirnya tinggal menyisakan Srimulat Surabaya, yang walaupun kembang kempis, namun masih rutin pentas kendati satu bulan sekali. Srimulat Surabaya akhirnya terpaksa pergi dari THR pada 2019 karena habisnya masa kontrak investor THR.

Hengkang dari Surabaya, Srimulat sempat memindahkan barang-barangya ke Museum Gubug Wayang, Kota Mojokerto. Dua tahun menaruh memorabilia di museum itu, mereka ditawari lahan di Bumiaji oleh Yayasan Sendjojo Njoto Seni Budoyo yang menaungi Museum Gubug Wayang Grup.

“Kami terima tawaran itu karena bagi saya tidak ada persoalan museum Srimulat dibuka di Batu, walaupun idealnya di Surabaya,” kata Eko Meiyono alias Eko Kucing, personel Srimulat Surabaya yang tersisa, sekaligus pengumpul pernak-pernik Srimulat.

Hal senada juga diungkapkan Tarzan. Menurut pelawak yang bergabung Srimulat sejak 1979 ini, di daerah mana pun Museum Srimulat berada bagi dia tak masalah. “Lho di mana saja museum itu tidak ada masalah, yang masalah itu kalau enggak ramai. Kalau ramai berarti banyak orang mengenang tentang Srimulat,” kata Tarzan pada Tempo.

Ia tak mempersoalkan meskipun museum tersebut tidak berada di Surabaya, kota penting bangkitnya Srimulat. Atau pun Solo, Jakarta dan Semarang yang pernah dipakai Teguh mengembangkan usahanya. “Di Batu tak masalah. Tapi kalau di tiap kota yang sampeyan sebutkan itu membuka  Museum Srimulat juga, ya, baik-baik saja,” kata dia.

Pilihan Editor: Nunung, Kadir, Tarzan, Tessy Pemain Srimulat yang Bertahan dengan Gaya Srimulatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

9 jam lalu

Patung perunggu peninggalan peradaban kuno Sanxingdui, Cina. (livescience)
Asal-usul Museum Sanxingdui Cina

Museum Sanxingdui salah satu situs arkeologi penting di Cina


Melihat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepian Danau Maninjau

1 hari lalu

Menikmati Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di tepian Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Sumatra Barat. TEMPO/Fachri Hamzah.
Melihat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepian Danau Maninjau

Museum ini berisikan barang-barang pribadi dari Buya Hamka seperti tongkat, jubah, dan buku-buku


Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

5 hari lalu

Tanjung Agulhas, Afrika. Foto: Canva
Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

Apa nama tanjung di ujung benua Afrika? Namanya yakni Tanjung Agulhas yang terkenal dengan pemandangan bagus serta keanekaragaman hayatinya.


The Legend Star di Jatim Park 3 Kota Batu Terbakar, ini Sebabnya

7 hari lalu

Sebuah patung gorila di wahana Batu Secret Zoo, Jatim Park, Malang, Jawa Timur, roboh karena gempa pada Sabtu siang, 10 April 2021. Foto: Antaranews
The Legend Star di Jatim Park 3 Kota Batu Terbakar, ini Sebabnya

Santoso menyatakan proses pemadaman api di Jatim Park membutuhkan waktu sekitar satu jam dengan melibatkan tujuh unit kendaraan pemadam kebakaran.


Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka di Dekat Konsulat Israel di Munich

11 hari lalu

Polisi berjaga setelah polisi Jerman melepaskan tembakan ke arah seorang tersangka setelah melihat seseorang yang tampaknya membawa pistol di dekat konsulat Israel dan museum sejarah Nazi di pusat kota Munich, Jerman, 5 September 2024. REUTERS/Anja Guder
Polisi Jerman Tembak Mati Tersangka di Dekat Konsulat Israel di Munich

Polisi Jerman menembak mati seorang pria dalam baku tembak di dekat konsulat Israel dan museum sejarah Nazi di Munich


Kota Seribu Air Mancur di Prancis yang Menarik Dikunjungi

11 hari lalu

Aix de Provence. Prancis. Unsplash.com/Vicktor Hesse
Kota Seribu Air Mancur di Prancis yang Menarik Dikunjungi

Ada banyak hal yang ditawarkan Aix de Provence yang terletak di Prancis Selatan


Panduan Liburan ke London Bersama Keluaga

12 hari lalu

Tower of London. Unsplash.com/Gavin Allanwood
Panduan Liburan ke London Bersama Keluaga

Kalau ingin mengunjungi London untuk liburan bersama keluarga, penting untuk membuat rencana perjalanan dengan baik


Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

15 hari lalu

Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang. Beberapa pengunjung terlihat membaca kilas balik kasus HAM di Indonesia yang dipamerkan di museum tersebut pada Kamis 29 Agustus 2024. Foto Fachri Hamzah/TEMPO.
Berkunjung ke Museum HAM Munir di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dirikan Museum HAM Munir . Museum ini berisikan patung munir dan catatan perjalanan Munir se masa hidup.


Balita Tak Sengaja Pecahkan Guci Kuno di Museum Usia Ribuan Tahun

18 hari lalu

Balita 4 tahun di Israel pecahkan guci usia 1500 tahun di sebuah museum. ndtv.com
Balita Tak Sengaja Pecahkan Guci Kuno di Museum Usia Ribuan Tahun

Guci di museum yang tak sengaja dipecahkan balita itu berasal dari zaman perunggu berusia 2200 dan 1500 sebelum masehi atau artefak yang sangat langka


Kris Dayanti Belum Tamat di Dunia Politik, Siap Ikut Pilkada Kota Batu

21 hari lalu

Kris Dayanti. Foto: Instagram/@krisdayantilemos
Kris Dayanti Belum Tamat di Dunia Politik, Siap Ikut Pilkada Kota Batu

Kris Dayanti sempat gagal ke senayan pada pemilihan legislatif 2024. Tak menyerah di dunia politik, ia percaya diri maju di Pilkada kota Batu