Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Perang Obor di Jepara, Ekstrem Tapi untuk Menolak Bala

image-gnews
Peserta saling serang menggunakan obor saat tradisi perang obor di Desa Tegal Sambi, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah, Senin 5 Juni 2023. Acara yang digelar setahun sekali sebagai wujud syukur masyarakat setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki melimpah, kesehatan serta keselamatan itu diikuti 40 peserta dengan sebanyak 350 obor dijadikan alat perang. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Peserta saling serang menggunakan obor saat tradisi perang obor di Desa Tegal Sambi, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah, Senin 5 Juni 2023. Acara yang digelar setahun sekali sebagai wujud syukur masyarakat setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki melimpah, kesehatan serta keselamatan itu diikuti 40 peserta dengan sebanyak 350 obor dijadikan alat perang. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Jepara masyarakat heboh meramaikan sudut-sudut tempat dengan kemeriahan perang obor. Dikutip dari Antara, kegiatan terbaru, tradisi perang obor ini dilakukan pada 20 Mei 2024 lalu di Desa Tegal Sambi, Tahunan, Jepara dengan diikuti oleh 40 peserta yang membawa 400 buah obor. Tradisi ini dimaksudkan untuk merepresentatifkan rasa syukur atas kelimpahan rezeki, kesehatan, dan keselamatan ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa, perang obor dilaksakan satu kali saja dalam satu tahun.

Dilansir dari Journal of Islamic Studies and Humanities berjudul Tradisi Perang Obor di Tegal Sambi Jepara: Kajian Maqasid Al-Shariah karya Efa Ida Amaliyah, pelaksanaan tradisi perang obor ini tidak dilaksanakan pada sembarang waktu, tetapi berdasarkan perhitungan kalender Jawa. Biasa dilakukan pada bulan Dzulhijjah pada hari Senin Pahing dan di malam Selasa Pon hanya di Desa Tegal Sambi saja.

Selain mengucapkan syukur kepada Tuhan, perang obor juga bermakna tolak bala masyarakat untuk setahun kedepannya. Meskipun hanya dilaksanakan secara lokal, jangan salah karena pesertanya ada yang berasal dari turis mencanegara pula. 

Makna perang obor yakni peserta nantinya saling menyerang satu sama lain, untuk yang terkena percikan api tidak perlu khawatir karena sudah disediakan obat air londoh yang dirahasiakan formulanya. Hanya dengan air tersebut kulit yang melepuh atau terbakar akan pulih, itu dianggap sebagai keajaiban yang diberikan oleh Tuhan atas manusia.

Umumnya air Londoh disediakan oleh kepala desa setempat yang bisa diminta siapa pun yang terluka selama perang obor. Tetapi sebelum melakukan tradisi ini, penduduk desa terlebih dahulu melakukan sedekah bumi dengan berbagi makanan untuk dimakan secara bersama-sama.

Meskipun diwarnai dengan kekerasan, para peserta perang obor bisa melakukannya dengan selamat serta aman. Dilansir dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tradisi ini merupakan transmisi dari generasi ke generasi sejak abad ke-XVI dengan obor terbuat dari daun kelapa dan pisang. Selain itu, ada unsur kepercayaan religius dan magis di dalamnya dengan Tuhan sebagai pusat religius tersebut. Bermakna manusia harus dekat dengan Tuhan dan selalu mengingat kodratnya.

Rangkaian upacara yang menyertai tradisi ini yaitu penggantian sarung benda pusaka dan pencucian kembang setaman untuk membasuh luka para peserta perang obor, terakhir adalah menyembelih kerbau. Tradisi perang obor akan berakhir jika peserta yang bertahan hanya seorang saja, penduduk Jepara percaya jika perang obor sukses digelar artinya desa terbebas dari marabahaya yang merugikan masyarakat desa.

Pilihan Editor: Tradisi Ekstrem Perang Obor Tolak Bala Warga Jepara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pj Bupati Jepara Lepas 41 Atlet PON 2024

11 hari lalu

Foto bersama Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta dengan atlet kontingen Kabupaten Jepara yang akan bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 di Aceh dan Sumatera Utara di Pendapa Kabupaten Jepara, Rabu, 28 Agustus 2024. Dok
Pemkab Jepara
Pj Bupati Jepara Lepas 41 Atlet PON 2024

Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta secara resmi melepas 41 atlet kontingen Kabupaten Jepara yang akan berlaga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut), Rabu, 28 Agustus 2024.


Kompleks Rumah Adat Desa Loloan Lombok Utara Terbakar, Sejumlah Benda Pusaka Ludes

21 hari lalu

Sejumlah petugas Damkar, dibantu warga dan aparat kepolisian berupaya memadamkan api yang melahap komplek rumah adat, di Desa Loloan, Kabupaten Lombok Utara, Rabu (21/8/2024). Kebakaran itu menghanguskan sejumlah bangunan adat berikut benda-benda pusaka berusia ratusan tahun. (Dokumen Polsek Bayan)
Kompleks Rumah Adat Desa Loloan Lombok Utara Terbakar, Sejumlah Benda Pusaka Ludes

Kompleks rumah adat di Dusun Loloan, Desa Loloan, Kecamatan Bayan, Lombok Utara terbakar, Rabu Siang, 21 Agustus 2024.


Mengapa Atlet Olimpiade Berpose Menggigit Medali saat di Podium?

30 hari lalu

Mengapa Atlet Olimpiade Berpose Menggigit Medali saat di Podium?

Tradisi menggigit medali Olimpiadeakan terus menjadi simbol kemenangan yang ikonik dan momen yang dinantikan oleh atlet dan penonton di seluruh dunia.


Menilik Keris Lombok yang Mirip dengan Keris Bali, Fungsinya Lebih dari Senjata

50 hari lalu

Seorang peserta ritual memperlihatkan sebilah keris yang hendak menjalani kegiatan bisoq keris di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7/2024). (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Menilik Keris Lombok yang Mirip dengan Keris Bali, Fungsinya Lebih dari Senjata

Keris Lombok punya ciri serupa dengan keris dari Bali. Kemiripan itu terbentuk melalui jalur akulturasi budaya Kerajaan Klungkung yang masuk ke Lombok


Mengintip Ritual Bisoq Keris Suku Sasak di Lombok, Tidak Sekadar Membersihkan Benda Pusaka

50 hari lalu

Ketua Majelis Adat Sasak Lalu Sajim Sastrawan menggenggam sebilah keris dengan warangka berbalut warna emas dan butiran batu permata sesaat jelang ritual bisoq keris di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7/2024). ANTARA/Sugiharto Purnama.
Mengintip Ritual Bisoq Keris Suku Sasak di Lombok, Tidak Sekadar Membersihkan Benda Pusaka

Bagi Suku Sasak, tradisi bisoq keris tidak sekadar membersihkan keris, tetapi juga membersihkan hati dan pikiran para pemiliknya.


Mengenal Tradisi Midsummer di Eropa, Merayakan Hari Terpanjang dalam Setahun

23 Juni 2024

Pesta Midsummer di Swedia untuk merayakan hari terpanjang selama setahun. (Pixabay)
Mengenal Tradisi Midsummer di Eropa, Merayakan Hari Terpanjang dalam Setahun

Perayaan midsummer di Swedia sebagian besar berasal dari tradisi berusia berabad-abad.


Ribuan Warga Padati Tradisi Grebeg Besar Idul Adha di Yogyakarta

18 Juni 2024

Sejumlah Abdi Dalem Keraton Yogyakarta membagikan gunungan saat Grebeg Besar di Masjid Kauman, Yogyakarta, Selasa 18 Juni 2024. Tradisi Grebeg Besar Keraton Yogyakarta merupakan rangkaian perayaan Idul Adha 1445 H sebagai simbol sedekah raja kepada rakyatnya sekaligus wujud rasa syukur kepada Tuhan. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Ribuan Warga Padati Tradisi Grebeg Besar Idul Adha di Yogyakarta

Gunungan Grebeg Besar yang dikeluarkan Keraton Yogyakarta tak lagi diperebutkan, melainkan dibagikan oleh abdi dalem kepada masyarakat.


Mengenal Tradisi Meron dari Sukolilo Pati

16 Juni 2024

Pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Tahun Be 1944/2011 di Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo
Mengenal Tradisi Meron dari Sukolilo Pati

Meski Sukolilo mendapat stigma negatif sebagai daerah penadah mobil, ada tradisi unik di daerah tersebut.


Toron hingga Apitan, Inilah 5 Tradisi Unik Perayaan Hari Raya Iduladha di Indonesia

12 Juni 2024

Ratusan pengendara motor melintasi Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 30 Juli 2020. Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H, jembatan penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Madura tersebut dipadati kendaraan khususnya pemudik yang menggunakan motor menuju Pulau Madura. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Toron hingga Apitan, Inilah 5 Tradisi Unik Perayaan Hari Raya Iduladha di Indonesia

Tiap daerah di Indonesia memiliki tradisi unik dalam menyambut Iduladha. Inilah lima di antaranya.


LPS Bayar Klaim Simpanan Nasabah BPR Jepara Artha Tahap I Senilai Rp 61,5 M

31 Mei 2024

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
LPS Bayar Klaim Simpanan Nasabah BPR Jepara Artha Tahap I Senilai Rp 61,5 M

LPS telah membayar klaim simpanan nasabah BPR Jepara Artha untuk tahap I milik 29.642 nasabah, senilai Rp 61,5 miliar.