Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Lebaran di Ogan Komering Ilir, Sensasi Petik Buah Duku di Tepian Sungai Segonang Sukaraja

image-gnews
Jalan setapak menuju kebun duku milik warga di Desa Sukaraja, Pedamaran, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Hasil panen dijual untuk memenuhi pasar buah di Palembang hingga Jawa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Jalan setapak menuju kebun duku milik warga di Desa Sukaraja, Pedamaran, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Hasil panen dijual untuk memenuhi pasar buah di Palembang hingga Jawa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Kayuagung - Menghindari terpeleset dan terjerembab, alas kaki yang sempat dikenakan terpaksa ditenteng karena jalan setapak sejauh sekitar satu kilometer itu separuhnya sedang berlumpur dan ber-air akibat guyuran hujan sehari sebelumnya. Siang menjelang sore Kamis 11 April 2024, kami berpelesir menelusuri Daerah Aliran Sungai (DAS) Segonang dan keluar masuk ladang, kebun milik warga desa Sukaraja, Kecamatan Pedamaran, Ogan Komering Ilir atau OKI, Sumatera Selatan

Ini bukan berpelesir biasa tapi akan menjemput pengalaman baru berlebaran di kampung orang tua sembari panen dan petik langsung buah duku dari pohonnya. Sukaraja berada sejauh sekitar 75 KM dari kota Palembang kearah Lampung. Desa yang berada persis di sisi jalan lintas timur Sumatera ini bisa ditempuh selama sekitar 1,5 jam perjalanan darat. 

Petik Buah Duku

Pagi harinya berziarah di Tempat Pemakaman Umum desa setempat dan bersilaturrahmi di kediaman sanak saudara di desa. Kemudian siang harinya salah seorang keluarga mengajak untuk merasakan langsung sensasi serta menikmati manisnya buah duku langsung dari pohonnya. Ajakan itu tentu tidak disia-siakan dan sejurus kemudian persiapan dimulai dan kemudian segerah berangkat dengan membawa karung, tali dan tentunya seorang pemanen. 

Selain berjalan kaki, sebenarnya untuk tiba di kebun bisa juga menggunakan sepeda motor namun siang kali ini kami sengaja berjalan kaki agar dapat menikmati suasana perkebunan dan alam pedesaan. Kurang dari 20 menit perjalan, langkah kaki pun berhenti di satu hamparan kebun duku yang sedang berbuah lebat.

Anak-anak dan keponakan diajak mengisi libur lebaran dengan panen buah duku di desa Sukaraja, Pedamaran, Ogan Komering Ilir. TEMPO/Parliza Hendrawan

Yusef, salah seorang putra pemilik kebun langsung mempersilakan untuk segera mencicipi buah duku yang sudah tersedia di karung-karung yang siap dibawa pulang. Kami juga digoda untuk mencoba memanjat pohon duku dan ikut merasakan jadi pemanen. 

Sepertinya mencoba untuk memanjat salah satu pohon duku yang ada di antara pematang dan jalan setapak itu adalah pilihan tepat. Tampak pohonnya tidak terlalu tinggi, juga tersedia beberapa dahan pada bagian bawah yang bisa dijadikan pijakan untuk menaiki pohonnya hingga bisa menggapai tangkai buah duku. 

Benar nian, tanpa perlu usaha maksimal, bisa tiba di atas pohon dengan batang lurus menjulang hingga belasan meter itu. Satu satu tangkai buah duku bisa diambil dan dicicipi rasa manis dan legitnya buah khas Meliaceae itu. Kamera yang melekat di gawai tak luput dimainkan untuk merekam suasana dan momen langkah itu. 

Dari atas pohon, mata leluasa menatap lanskap berupa ratusan pohon duku siap panen. Jari tangan juga bebas memilih tangkai yang berisi buah duku berkulit kuning agak putih yang diyakini berasa manis dan berbiji kecil. 

Bawa pulang hasil panen

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahu yang datang bukan pemanjat ulung, Yusef siang itu mengajak salah seorang temannya yang berpengalaman memanjat, memanen buah duku. Gerakan pemanen ini bergitu lincah dan cekatan. Dalam hitungan kurang dari satu jam, ia pun berhasil menurunkan sekitar 5 hingga 6 karung lebih duku. Sangat berbeda dengan saya yang hanya bisa memetik untuk langsung dimakan.

Hasil panenan siang itu  bukan untuk dijual melainkan Yusef siapkan untuk kami bawa pulang ke Palembang. Biasanya kata Yusef, hasil panen diangkut ke rumah untuk selanjutnya dijual ecer di pinggir jalan lintas timur Sumatera. Selain itu, buah duku juga sering dikirim ke pasar-pasar yang ada di Palembang, Jakarta, Cirebon dan kota-kota lainnya di Jawa. Di Jawa kaya Yusef sudah punya pedagang yang siap menampungnya. “Besok atau lusa ini akan dilakukan pengiriman lagi ke Jawa,” katanya.

Duku hasil panen siap dibawah pulang untuk dijadikan oleh-oleh saat pulang kampung di Desa Sukaraja, Pedamaran Ogan Komering Ilir. TEMPO/Parliza Hendrawan

Duku Sukaraja

Desa Sukaraja, Kecamatan Pedamaran, Ogan Koering Ilir, Sumatera Selatan berada persis di sisi jalan lintas timur Sumatera, penghubung Palembang-Lampung. Sebelum dibangunnya Jalan Tol Trans Sumatera, jalan lintas timur ini merupakan akses utama selain melalui jalan lintas tengah. 

Tidak sulit untuk menemukan desa Sukaraja. Dari kota Palembang, berkendara menuju kota Kayuagung yang merupakan ibukota kabupaten OKI. Jika berkendara di ruas Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayuagung Terpeka, maka segera angkat pelan-pelan pedal gasnya saat mendekati exit tol Kayuagung. Dari exit tol Kayuagung, perjalanan diteruskan sekitar 15 menit lagi kearah danau Teluk Gelam dan Lampung.

Sebelum tiba di desa Sukaraja, akan menemukan belasan pedagang buah duku yang menggelar dagangannya di pondok-pondok kayu dipinggiran jalan. Harganya bervariasi mulai dari Rp5 ribu hingga Rp7500 per kilogram. Harga tergantung dengan kualitas dan persediaan buah. 

Pilihan editor5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

4 hari lalu

(Kiri-Kanan) Pemilik Usaha Jenna and Kaia, Lira Krisnalisa; E-Commerce Communication Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak; Pemilik Usaha Tulus Skin, Jessica Anggrainy; dan Pemilik Usaha Hijrahfood Meatshop, Akram Amrullah Rajab usai berbincang soal tren belanja online selama Ramadan 2024 di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 25 April 2024. Tempo/Novali Panji
Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.


Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

4 hari lalu

Pemandangan di sekitar kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (dok Kemenpar)
Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.


KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

4 hari lalu

Kereta Sleeper, Luxury 2 saat diluncurkan di Stasiun Gambir Jakarta, Minggu, 26 Mei 2019. Gerbong kereta ini terdapat pada rangkaikan kereta Argo Lawu relasi Gambir - Solo Balapan, kereta Argo Dwipangga relasi Gambir-Solo Balapan, kereta Taksaka relasi Gambir-Yogyakarta, dan kereta Gajayana relasi Gambir-Malang. Tempo/Hendartyo Hanggi
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.


Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

5 hari lalu

Pekerja tengah memilah bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap penyebab harga bawang merah mendadak melesat bahkan ada yang sampai jadi Rp 84 ribu per kg. TEMPO/Tony Hartawan
Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.


Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

6 hari lalu

Kereta commuter line,. Foto: Canva
Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.


22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

6 hari lalu

Kereta Api Sribilah Utama relasi Medan-Rantauprapat hadirkan promo untuk pelanggan yang ingin mudik lebih awal bersama keluarga. Foto: Istimewa
22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

6 hari lalu

Sejumlah kendaraan melaju didalam Tol Bakauheni-Terbanggibesar di Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung, Kamis 30 Mei 2019. Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menjadi jalur utama dalam mudik lebaran 2019. Tempo/Amston Probel
Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.


Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

6 hari lalu

Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.


Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

6 hari lalu

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, meninjau operasional di Branch Office BRI Jakarta untuk memastikan performa layanan BRI selama periode libur lebaran.