Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

image-gnews
Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Tumpukan sampah maupun sampah berserakan sekarang mudah ditemukan di kawasan wisata Gunung Bromo. Ya, sampah jadi masalah serius yang belum sepenuhnya bisa diatasi oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan di kawasan wisata ini. 

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, sejauh ini pihaknya masih sebatas mengimbau para pengunjung dan pelaku jasa wisata untuk disiplin menjaga kebersihan supaya ekosistem kawasan taman nasional seluas 50.276 hektare (502,76 kilometer persegi) itu tetap lestari. 

Pengunjung, misalnya, diimbau untuk membawa kantong sampah sendiri dan membawa pulang sampahnya atau membuang sampah di tempat sampah yang sudah disediakan. Sejauh ini memang belum ada tindakan dan pemberian sanksi tegas kepada pembuang sampah sembarangan.

“Kami sedang berusaha mencari sistem pengawasan sampah yang paling tepat. Jumlah pengunjung dan lokasi yang dikunjungi memang belum seimbang dengan jumlah petugas sehingga tidak mungkin petugas bisa mengamati dan mengawasi setiap pengunjung,” kata Septi kepada Tempo, Rabu pagi, 3 April 2024.

Menurut Septi, selain imbauan, TNBTS sebenarnya sudah melakukan beberapa cara untuk mengatasi sampah. Sebagai contoh, TNBTS memasang papan-papan imbauan dan peringatan, menyediakan tempat-tempat sampah di titik-titik keramaian pengunjung seperti di area puncak Gunung Bromo, Bukit Penanjakan dan sekitarnya, Laut Pasir Bromo (Kaldera Bromo), sabana Lembah Watangan alias Bukit Teletubbies, dan pos-pos pendakian Gunung Semeru. 

Imbauan tersebut bukan hanya ditujukan kepada pengunjung, tapi juga kepada pelaku jasa wisata yang bermitra dengan TNBTS, yaitu paguyuban jip, paguyuban penyewaan kuda, paguyuban pedagang, serta masyarakat adat setempat.

Paguyuban jip diminta untuk menyediakan tempat sampah. Penyedia kuda sewaan diminta menyiapkan kantong untuk menampung kotoran kuda sehingga kotorannya tidak berceceran dan menimbulkan aroma tak sedap. Pedagang juga diminta menyediakan tempat sampah dan sebisa mungkin membagi jenis sampahnya.

“Para mitra sudah sering kami minta untuk rajin mengingatkan para pengunjung yang menggunakan jasa mereka agar disiplin menjaga kebersihan. Memang secara umum kesadaran pengunjung dan sebagian pelaku jaswis (jasa wisata) masih rendah, tapi kami belum bisa beri tindakan dan sanksi tegasnya,” ujar Septi, yang merangkap sebagai Kepala Humas Balai Besar TNBTS.

Khusus untuk pendakian Gunung Semeru, kata Septi, relatif lebih mudah diawasi. Petugas TNBTS di Pos Ranupani, pos pendaftaran pendaki di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, pasti memeriksa barang-barang bawaan pengunjung dan mencatat potensi sampah yang mereka bawa. Semua sampah harus dibawa turun dan dikumpulkan di tempat sampah yang sudah disediakan di dekat Pos Ranupani.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Calon Guru Besar Unpam 13 Tahun Hidup di Gerobak dan Profil Perancang Maung MV3 Garuda Pindad di Top 3 Tekno

54 menit lalu

Udin Ahidin, 48 tahun, Doktor Ilmu Manajemen yang kini tengah proses menjadi Guru Besar di Universitas Pamulang (Unpam). ISTIMEWA
Kisah Calon Guru Besar Unpam 13 Tahun Hidup di Gerobak dan Profil Perancang Maung MV3 Garuda Pindad di Top 3 Tekno

Topik tentang calon guru besar Unpam, Udin Ahidin, 13 tahun hidup di gerobak menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Begini Usul Menteri Hanif Atasi Ribuan Ton Sampah Sisa Makanan di TPST Bantargebang

9 jam lalu

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bersama Sekda Provinsi Jakarta Joko Agus Setyono dan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta dalam kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Ahad, 27 Oktober 2024. TEMPO/Defara
Begini Usul Menteri Hanif Atasi Ribuan Ton Sampah Sisa Makanan di TPST Bantargebang

Dari total 7-8 ribu ton sampah harian yang berakhir di TPST Bantargebang, separuhnya adalah sisa makanan.


11 Kota Terkotor di Indonesia Berdasarkan Penilaian Adipura 2017-2018

19 jam lalu

Sampah tersebut berasal dari hulu sungai yang terbawa arus hingga ke pantai. TEMPO/Fachri Hamzah
11 Kota Terkotor di Indonesia Berdasarkan Penilaian Adipura 2017-2018

Permasalahan sampah masih menjadi kendala di perkotaan. Lantas, di mana sajakah kota terkotor di Indonesia? Ini informasinya.


Rencana Pembukaan Pendakian Gunung Semeru, Begini Menurut Kepala TNBTS

21 jam lalu

Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Kamis, 17 Oktober 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Rabu (16/10) pukul 00:00-24:00 WIB Gunung Semeru mengalami aktivitas vulkanik 16 kali letusan teramati dengan tinggi asap 300-800 meter berwarna putih kelabu, satu kali guguran teramati dengan jarak luncur 1500 meter ke arah Besuk Kobokan, 55 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22 mm selama 50-177 detik, dan 13 kali gempa guguran amplitudo 3-12 mm selama 45-136 detik. ANTARA/Irfan Sumanjaya
Rencana Pembukaan Pendakian Gunung Semeru, Begini Menurut Kepala TNBTS

Pengecekan jalur pendakian Gunung Semeru sudah dilakukan beberapa kali. Jalur sampai Ranu Kumbolo aman


Walhi: 2 dari 3 Cagub di Pilkada Jakarta Janji Atasi Sampah tanpa Strategi Konkret

2 hari lalu

Petugas kebersihan membersihkan tumpukan sampah dengan cara membuang sampah di Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada 24 Juli 2024, jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 31,9 juta ton. TEMPO/Subekti.
Walhi: 2 dari 3 Cagub di Pilkada Jakarta Janji Atasi Sampah tanpa Strategi Konkret

Walhi mengkritisi janji penanganan sampah masing-masing calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.


Menteri Hanif Faisol Akan Hentikan Impor Sampah Mulai Tahun Ini

3 hari lalu

Aktivis lembaga Ecoton menunjukkan contoh sampah impor dalam aksi damai menuntut penghentian masuknya sampah impor di kawasan Monas, Jakarta, Senin, 3 Mei 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
Menteri Hanif Faisol Akan Hentikan Impor Sampah Mulai Tahun Ini

Hanif Faisol menargetkan impor sampah harus dapat dihentikan mulai tahun ini.


Menteri Hanif Faisol Ungkap Dua PR Besar di TPST Bantargebang

3 hari lalu

Sejumlah petugas pemadam kebakaran dan alat berat eskavator melakukan proses pendinginan TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu 29 Oktober 2023. Menurut penuturan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta luas TPST zona 2 yang terdampak 2 sampai dengan 3 hektar dan proses pendinginan masih berlangsung hingga malam hari ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Menteri Hanif Faisol Ungkap Dua PR Besar di TPST Bantargebang

Hanif Faisol mengatakan bahwa salah satu fokus pemerintah adalah memperbesar kapasitas dan skala industri pengolahan sampah.


Menteri Hanif Sebut Indonesia Butuh Industrialisasi Sampah, Cara Atasi Ketergantungan Terhadap TPA

4 hari lalu

Sejumlah pekerja melakukan pensortiran berbagai jenis sampah yang dapat didaur ulang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 18 Agustus 2024. Tim Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK, menemukan persoalan serius penumpukan sampah yang berdampak buruk terhadap lingkungan dan merusak citra pariwisata yang menjadi sumber pendapatan utama Daerah, sehingga KPK mendorong Pemerintah Daerah segera memperbaiki tata kelola sampah. TEMPO/Imam Sukamto
Menteri Hanif Sebut Indonesia Butuh Industrialisasi Sampah, Cara Atasi Ketergantungan Terhadap TPA

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, mengingatkan soal urgensi industrialisasi pengelolaan sampah di Indonesia.


Begini Cara Kerja Mesin Pencacah Sampah di Rest Area Tol Jasa Marga, Mudah Produksi Kompos

4 hari lalu

Manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk menebar mesin komposter sampah di beberapa rest area di Tol Cipularang pada Selasa, 22 Oktober 2024. (Dok. Jasa Marga)
Begini Cara Kerja Mesin Pencacah Sampah di Rest Area Tol Jasa Marga, Mudah Produksi Kompos

Jasa Marga menempatkan mesin pencacah sampah organik atau komposter di rest area Jalan Tol Cipularang. Lengkap dengan aktivator dan penggembur sampah.


Jakarta Dorong Kepedulian Warga untuk Kelola dan Kurangi Sampah Lewat Retribusi

6 hari lalu

Gerobak sampah yang penuh dengan sampah plastik terparkir di pinggir waduk sebelum diangkut oleh petugas kebersihan di Buaran, Jakarta Timur, 6 November 2022. Setidaknya ada 87,52 persen atau 244,72 ton per hari timbulan sampah plastik fleksibel di wilayah DKI Jakarta, yang masih berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Dan untuk mengurangi sampah plastik, Pemprov DKI Jakarta banyak melakukan inovasi salah satunya dengan membangun Bank Sampah dan juga kegitana pilah sampah plastik di setiap RW dan Kecamatan. TEMPO/Fardi Bestari
Jakarta Dorong Kepedulian Warga untuk Kelola dan Kurangi Sampah Lewat Retribusi

Pembebasan retribusi diberikan sebagai isentif untuk rumah tinggal yang konsisten memilah sampah sendiri maupun lewat bank sampah.