Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahun Kabisat 2024, Intip Perayaan 29 Februari yang Unik di Berbagai Negara

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi tahun kabisat (Pixabay)
Ilustrasi tahun kabisat (Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Februari tahun ini penuh dengan peristiwa penting. Dari konser musik penyanyi kelas dunia, pemilihan umum, dan adanya tanggal 29 yang hanya terjadi empat tahun sekali. Bagi sebagian orang, tahun kabisat tidak ada artinya, tapi sebagian penduduk dunia menantikan tanggal ini karena ada tradisi yang sudah berlangsung lama. 

Tradisi tahun kabisat berbeda-beda di setiap negara. Ada yang merayakannya sebagai Bachelors' Day sampai makan sup mi babi.

Inilah perayaan unik untuk memeriahkan 29 Februari diberbagai negara.

1. Prancis: koran terbit empat tahun sekali

Perancis merayakan tahun kabisat dengan penerbitan sekali dalam empat tahun surat kabar La Bougie du Sapeur, yang diterjemahkan menjadi Lilin Sapper. Ada sejak 1980, surat kabar satir ini diberi nama sesuai dengan karakter Sapper Camember dari komik strip Perancis kuno. Dikenal sebagai surat kabar dengan penjualan paling sedikit di dunia, La Bougie du Sapeur tersedia di kios-kios di Perancis, Luksemburg, dan Belgia dan terjual 200.000 eksemplar pada tahun kabisat sebelumnya.

2. Jerman: pita di pohon birch dan janji cinta 

Di negara bagian Rhineland-Pfalz, Jerman, ada kebiasaan kuno yang menyatakan bahwa pada malam May Day, laki-laki harus menghiasi pohon birch dengan pita kertas dan meletakkannya di depan rumah pacar, istri, atau orang yang mereka sukai. Setelah itu, pada Hari Kabisat 29 Februari yang akan datang, wanita dapat membalas budi dan menyatakan cinta dengan sikap manis yang sama.

3. Irlandia dan Inggris: Bachelors' Day

Menurut legenda, tradisi Bachelors' Day di Irlandia lahir ketika St. Bridget dan St. Patrick membuat kesepakatan, mengizinkan wanita untuk melamar pria setiap empat tahun. Tradisi ini diyakini membantu menyeimbangkan peran konvensional laki-laki dan perempuan, seperti halnya hari kabisat membantu menyeimbangkan kalender. 

Oleh karena itu, setiap tahun kabisat pada 29 Februari, Bachelors' Day dirayakan, sebuah tradisi menyenangkan di mana perempuan melamar laki-laki. Jika seorang pria menolak lamaran, dia harus memberikan kompensasi kepada wanita tersebut, biasanya dalam bentuk gaun sutra, mantel bulu, atau sarung tangan untuk menutupi kekecewaannya.

Tradisi lamaran hari kabisat mencapai Skotlandia. Ratu Margaret mengubahnya menjadi undang-undang pada 1288, yang mewajibkan aturan tambahan seperti wanita mengenakan rok merah saat melamar. Jika tidak mematuhi aturan itu, akan ada denda uang atau hadiah, serupa dengan yang terjadi di Irlandia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

7 hari lalu

Kapal kajang terparkir di Sungai Mahat Gunung Malintang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra barat. Kapal ini disiapkan untuk perhelatan Alek Bakajang pada 13-17 April 2024. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

10 hari lalu

Penari Seblang mengenakan omprok (hiasan kepala) dari janur, daun pisang muda, dan hiasan bunga segar untuk menutup kepala dan wajah. Tradisi ini digelar 15-21 April 2024 (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.


Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

10 hari lalu

Gunungan sayur-mayur dan ketupat menjadi bagian dari rangkaian acara Bakdo Sapi yang diadakan di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu, 17 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

Tradisi Bakdo Sapi digelar di akhir perayaan Lebaran, bertepatan dengan kupatan atau syawalan


Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

16 hari lalu

Lebaran Topat di Lombok Barat 2023 (dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat)
Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024


Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

18 hari lalu

Warga Saudi menyambut penetapan Hari Raya Idul Fitri pada hari Selasa dengan antusias.[Saudi Gazette]
Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

Setiap negara punya tradisi unik dalam merayakan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Di Indonesia, Lebaran dirayakan pada 10 April 2024.


10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

28 hari lalu

Ilustrasi pasangan menikah/pernikahan. Shutterstock
10 Takhayul Terkait Pernikahan, Masih Percaya?

Selain tradisi pernikahan, pilihan tema dan nuansa yang berbeda, takhayul yang dipercaya setiap pasangan dan kerabatnya juga tak selalu sama.


Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

31 hari lalu

Sejumlah pemuda memukul bekas tong plastik sambil menyanyikan lagu-lagu religi saat berkeliling pemukiman untuk membangunkan sahur di Balakong, Malaysia, 26 Maret 2023. Sejumlah pemuda berkeliling pemukiman warga sembari memainkan musik dengan bekas tong plastik dan menyanyikan lagu religi untuk membangunkan sahur pada bulan Ramadan. REUTERS/Hasnoor Hussain
Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

Asal-usul tradisi membangunkan sahur di Indonesia diyakini telah eksis sejak Islam masuk ke Tanah Air dan memiliki sebutan berbeda di setiap daerah.


Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

36 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO


Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

43 hari lalu

Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.