Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

JogjaVaganza 2024, Paket Wisata Baru di Yogyakarta Mulai Ditawarkan

image-gnews
Pemandu Bus Jogja Heritage Track (JHT) menjelaskan bagan dan sejarah kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang dilalui dalam tur. (Dok. Istimewa)
Pemandu Bus Jogja Heritage Track (JHT) menjelaskan bagan dan sejarah kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang dilalui dalam tur. (Dok. Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ajang promosi pariwisata bertajuk JogjaVaganza digelar di Yogyakarta 26-28 Februari 2024. Perhelatan yang mempertemukan para pelaku wisata di Kota Yogyakarta dengan pelaku wisata berbagai daerah di Tanah Air itu menawarkan paket-paket wisata baru di Kota Yogyakarta, salah satunya paket wisata Sumbu Filosofi.

Paket wisata Sumbu Filosofi ini diadakan menyusul penetapan kawasan Sumbu Filosofi yang meliputi sejumlah titik di Yogyakarta sebagai warisan dunia tak benda oleh UNESCO pada September 2023. Kawasan yang meliputi Sumbu Filosofi berupa titik-titik area Yogya dalam satu garis imajiner yakni Tugu-Malioboro-Keraton-Panggung Krapyak.

"Selain paket wisata Sumbu Filosofi, destinasi wisata baru yang dikenalkan adalah paket wisata Kotabaru, Pakualaman, dan Kotagede, termasuk Embung Budaya Giwangan akan menjadi salah satu objek city tur," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, Selasa, 27 Februari 2024.

JogjaVaganza itu mempertemukan pelaku pariwisata di Yogyakarta yang terdiri dari pelaku jasa hotel, restoran, destinasi wisata, kampung wisata, dan pusat oleh-oleh. Pada 2024 ini JogjaVaganza mengundang sekitar 55 potential buyer dari agen perjalanan wisata di berbagai daerah seperti Jawa, Lampung, Sumatera, Kalimantan dan Bali.

"Kami menargetkan jumlah wisatawan di Kota Yogyakarta pada 2024 mencapai 3,5 juta dengan lama tinggal 1,8 hari dan belanja wisatawan Rp 1,75 juta," kata dia.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menuturkan, dari ajang JogjaVaganza ini potensi wisata dari beberapa kawasan cagar budaya di Kota Yogyakarta seperti kawasan Kotabaru dan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang berawal dari Tugu Yogya, Malioboro, dan Kraton Yogyakarta akan lebih terangkat dan dikenal.

“Supaya paket wisata yang ada tidak monoton, paket wisata yang baru musti dimunculkan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terlebih, kata Singgih, berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2023 lalu, Yogyakarta telah ditetapkan menjadi destinasi wisata terfavorit oleh wisatawan domestik, terutama Malioboro. 

"Maka perlu dikembangkan potensi wisata yang ada seperti narasi cerita-cerita menarik di setiap sudut Yogyakarta," kata dia. “Misalnya Yogya dengan logo YK akan kami branding, arahnya nanti akan jadi City of Festival karena di Yogya sepanjang tahun ada festival yang jumlahnya cukup banyak dari tingkat internasional dan nasional,” paparnya.

Menurutnya, dengan Yogya sebagai City of Festival akan menjadi daya tarik wisata yang bagus. Paket-paket wisata akan disinergikan menjadi paket festival. Aktivitas pra dan pascafestival akan digarap. 

Paket wisata yang menggabungkan beberapa aktivitas festival contohnya adalah Wayang Jogja Night Carnival. Upaya penggabungan itu dilakukan untuk menambah lama tinggal dan belanja wisatawan di Kota Yogyakarta. “Kami akan masuk ke ranah itu karena tujuannya ke quality tourism. Jadi soal jumlah kunjungan wisatawan kami akan coba tidak lagi menjadi ukuran utama, tapi spending money dan length of stay yang kami naikkan,” kata Singgih.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

9 jam lalu

Para calon jemaah haji dari wilayah Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024


Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

19 jam lalu

Teguh Karya
Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.


Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

1 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.


Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana


Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

2 hari lalu

Tugu Yogyakarta, pada awal dibangun pada era Sultan HB I sempat setinggi 25 meter. Dok. Pemkot Yogyakarta.
Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.


Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

2 hari lalu

Moses Gatotkaca. Cuplikan video AP
Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?


Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

3 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) memasukkan surat suara ke kotak saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?


Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

3 hari lalu

Festival Selokan Van Der Wijck Sleman. Dok.istimewa
Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.


Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

4 hari lalu

Warga melintas di dekat tempat pembuangan sampah sementara di Yogyakarta, Senin, 17 Juli 2023. Penutupan sementara Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan untuk penataan berimbas pada tutupnya sejumlah tempat pembuangan sampah sementara di Kota Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.


Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

4 hari lalu

Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menggelar Syawalan bersama abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di Yogyakarta Selasa (7/5). Dok. Istimewa
Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.