TEMPO.CO, Jakarta - Pusaka Rasa Nusantara membuka festival Merayakan Gastronomi Indonesia Jumat, 2 Februari 2024 di Galeri Emiria Sonasa Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Festival gastronomi ini akan dilaksanakan 10 hari ke depan sampai 11 Februari 2024.
Festival bertujuan melestarikan warisan kuliner Indonesia dan mengedukasi generasi muda tentang nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Selain itu, perayaan Gastronomi Indonesia juga bertujuan menghormati, menghargai dan memuliakan gagasan dan nilai-nilai para leluhur, yang kini sangat relevan untuk gaya hidup berkelanjutan.
Ketua Dewan Pengawasan Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia, Samsul Widodo mengatakan, pengembangan kuliner daerah bisa dilakukan dari tingkat desa. Indonesia memiliki 75 ribu desa dan setiap tahun pemerintah menyalurkan Rp70 triliun. Jadi, terhitung dari tahun 2015-2024 sebanyak Rp600 triliun dana ditransfer dari pemerintahan pusat langsung ke desa. “Dengan begitu kami harapkan, ekonomi desa tumbuh dengan resep-resep tradisional yang tadinya hilang kembali tumbuh,” ucap Dodo dalam pembukaan festival ini.
Ani Nigeriawati, Direktur Diplomasi Publik Kemeterian Luar Negeri, mengatakan, perlu ada upaya yang berkelanjutan untuk melestarikan dan memperkenalkan kuliner Indonesia ke dunia. Ia mengatakan, dalam catatan Kemendikbud sudah ada sebanyak 1.400 restoran di luar negeri.
Arsik, makanan khas masyarakat di sekitar Danau Toba, Sumatra Utara, salah satu kuliner daerah yang akan dihadirkan dalam Merayakan Gastronomi Indonesia di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 2-11 Februari 2024. (Instagram/@nusagastronomy)
“Dari pemerintah akan terus berupaya agar jumalah restoran di luar negeri semakin bertambah dalam menduniakan makanan Indonesia. Selain itu, juga akan ada rencana kolaborasi pada waktu dekat ini dengan beberapa pihak,” ucap Irini dalam acara tersebut.
Festival ini didukung oleh Kedutaan Amerika Serikat (AS). Jason Repholz, perwakilan dari Kedutaaan AS yang ikut hadir di acara itu, mengatakan bahwa semua masakan Indoneisa banyak disukai. Namun, ia menyayangkan banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui resep masakan mereka. “Saya berharap orang-orang Indonesia harus lebih mengetahui lagi resep-resep masakan Indonesia,” ucapnya.
Tim Leader Pusaka Indonesia Mei Batubara mengatakan, hasil riset mereka selama dua tahun sudah banyak resep-resep makanan Indonesia yang hilang. Mei mengatakan, salah satu faktor penyebabnya adalah masyarakat tidak mau menulis resep dan banyak generasi muda yang tidak mau memasak masakan dari daerahnya. "Karena anaknya ke kota besar mereka tidak ada akses untuk menemukan bahan-bahan yang ada di daerah mereka," ucap Mei.
Mei melanjutkan, temuan mereka tentang resep kuliner bisa menjadi salah satu bentuk pertukaran informasi mancanegara. Hasil riset yang sudah dibukukan tersebut akan disumbangkan ke Amerika Serikat. “Karena kami percaya bahwa makanan itu adalah hal yang baik untuk masyarakat. Selain itu juga kita sudah bersahabat dengan baik selama 75 tahun,” kata Mei.
Festival gastronomi ini menghadirkan masakan dari berbagai daerah Indonesia, mulai dari Samosir di Sumatra Utara, Gorontalo, Buton, sampai Papua.
PUTRI ANI
Pilihan Editor: Festival Gastronomi Sasambo, Kenalkan Kuliner Khas dari Tiga Suku