Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Upacara Adat Tradisional yang Ada di Indonesia

Reporter

image-gnews
Umat Hindu mengikuti prosesi upacara potong gigi massal di Pura Jala Siddhi Amertha, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu 30 Juli 2022. Upacara potong gigi yang dalam bahasa Bali disebut Mepandes, Metatah, atau Mesangih itu diikuti 122 umat Hindu yang menginjak usia remaja atau dewasa dengan makna untuk menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Umat Hindu mengikuti prosesi upacara potong gigi massal di Pura Jala Siddhi Amertha, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu 30 Juli 2022. Upacara potong gigi yang dalam bahasa Bali disebut Mepandes, Metatah, atau Mesangih itu diikuti 122 umat Hindu yang menginjak usia remaja atau dewasa dengan makna untuk menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Iklan

4. Peusijuek di Aceh

Masyarakat Aceh memiliki tradisi berupa ucapan syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan dengan melakukan Peusijuek. Upacara tersebut biasanya dilakukan dalam acara-acara penting seperti pernikahan, rumah baru, naik haji, atau kelahiran anak. 

Dalam upacara Peusijuek, pemimpin adat akan menyiramkan air beras kuning ke kepala peserta upacara sambil membaca doa. Awalnya dilakukan dengan cara mempersiapkan air beras kuning yang dibuat dari beras putih, kemudian dicuci bersih dan direbus dengan kunyit hingga berwarna kuning.

Setelahnya, air beras kuning tersebut akan disimpan dalam tempayan atau kendi yang ditutup dengan kain putih bersih. Pemimpin adat akan membawa tempayan tersebut ke tempat upacara dan menyiramkan air beras kuning ke kepala peserta upacara sambil membaca doa. Upacara Peusijuek bertujuan untuk membersihkan diri dari segala kotoran dan dosa, serta memohon berkah dan perlindungan dari Tuhan.

5. Upacara Yadnya Kasada di Jawa Timur

Meminta pengampunan dan kesuburan dilakukan oleh suku Tengger yang tinggal di sekitar Gunung Bromo disebut sebagai upacara Kasada. Upacara tersebut dilakukan setiap bulan Kasada atau bulan kesepuluh dalam penanggalan Tengger. 

Kegiatan upacara ini dimulai dari para peserta akan melemparkan sesaji seperti sayuran, buah-buahan, hasil ternak, atau uang ke dalam kawah Gunung Bromo sebagai persembahan kepada Dewa Brahma. 

Upacara Yadnya Kasada dilakukan dengan cara mempersiapkan sesaji yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan masing-masing peserta. Kemudian, para peserta akan berangkat menuju Gunung Bromo dengan berjalan kaki atau menunggang kuda pada tengah malam. 

Setelah sampai di puncak gunung, mereka akan melemparkan sesaji mereka ke dalam kawah gunung sambil berdoa dan memohon pengampunan dan kesuburan kepada Dewa Brahma. Upacara Yadnya Kasada bertujuan untuk menghormati leluhur yang diyakini sebagai keturunan Dewa Brahma, serta untuk menjaga keseimbangan alam dan manusia.

Masyarakat suku Tengger melarung sesajennya berupa hasil pertanian ke kawah Gunung Bromo pada upacara Yadnya Kasada, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu, 30 Juni 2018. Biasanya, masyarakat suku Tengger akan melarung berbagai sesajen yang didominasi hasil pertanian. ANTARA

6. Mekikuwa di Sulawesi Utara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilakukan oleh masyarakat Manado sebagai ungkapan syukur atas pemeliharaan Tuhan sepanjang tahun. Upacara Mekikuwa biasanya terjadi pada akhir tahun atau menjelang tahun baru. Dalam upacara ini, para peserta akan menyanyikan lagu-lagu rohani sambil menyalakan lilin dan kembang api. 

Upacara tersebut dilakukan dengan cara mempersiapkan lilin dan kembang api yang akan digunakan dalam upacara. Kemudian, para peserta akan berkumpul di tempat upacara yang biasanya berupa gereja, rumah, atau lapangan terbuka. Kemudian menyanyikan lagu-lagu rohani sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan. 

Selepas berdoa, mereka menyalakan lilin dan kembang api sebagai simbol cahaya dan kegembiraan. Upacara ini bertujuan untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas segala berkat yang diberikan sepanjang tahun, serta memohon perlindungan dan petunjuk untuk tahun berikutnya.

7. Upacara Dahau di Kalimantan Timur

Upacara adat untuk memberikan nama kepada anak yang masih keturunan bangsawan disebut Dahau. Upacara ini terjadi di Kalimantan Timur dan berlangsung selama satu bulan dengan berbagai ritual seperti mandi bersama, memotong rambut, memakai pakaian adat, dan mengucapkan sumpah setia kepada raja. 

Tujuan acara tersebut untuk menjaga kehormatan dan keutuhan kerajaan Kutai. Upacara ini dilakukan dengan cara mempersiapkan anak yang akan diberi nama dengan cara membersihkan tubuhnya dengan air suci, memotong rambutnya sesuai dengan adat, dan memberinya pakaian adat yang indah. 

Kemudian, anak tersebut akan dibawa ke istana raja untuk diberi nama oleh raja sendiri atau wakilnya. Selepas itu, anak tersebut akan mengucapkan sumpah setia kepada raja sebagai tanda pengakuan sebagai bagian dari kerajaan Kutai.

8. Upacara Ngaben di Bali

Umat Hindu mengarak peti berbentuk lembu untuk tempat pembakaran jenazah Raja Pemecutan XI Anak Agung Ngurah Manik Parasara saat upacara ngaben di Denpasar, Bali, Jumat 21 Januari 2022. Upacara ngaben Raja Pemecutan XI yang merupakan upacara berskala besar tersebut disaksikan ribuan warga dan wisatawan. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Tradisi yang berkaitan dengan kematian dan pembakaran jenazah di Bali disebut sebagai Ngaben. Upacara ini bertujuan untuk melepaskan roh dari ikatan duniawi dan mengantarkannya ke alam baka. Dalam upacara Ngaben, jenazah akan dibawa ke tempat pembakaran dengan menggunakan bade atau tandu berbentuk menara dari binatang mitologi. 

Bade tersebut diangkut oleh sejumlah orang yang berjalan dengan irama tertentu sambil diiringi oleh gamelan. Setelah sampai di tempat pembakaran, jenazah akan dipindahkan dari bade ke lembu atau nandi yang terbuat dari jerami, kayu, dan kertas. Lembu atau nandi ini berfungsi sebagai tempat pembakaran jenazah yang melambangkan kendaraan Dewa Siwa. 

Lembu diletakkan tepat di atas tumpukan kayu bakar yang disiapkan sebelumnya. Kemudian, pemimpin upacara akan menyalakan api dengan obor sambil membaca mantra. Setelah jenazah terbakar, abunya akan dihanyutkan ke laut atau sungai sebagai simbol pelepasan roh ke alam baka.

9. Ngebabali di Lampung

Apabila membuka lahan baru untuk berladang atau membangun rumah baru, masyarakat Lampung biasanya melakukan upacara Ngebabali. Upacara tersebut bertujuan untuk meminta izin dan restu kepada roh-roh penunggu alam. 

Dalam upacara ini, pemimpin adat akan membacakan mantra sambil menyembelih ayam dan menyiramkan darahnya ke tanah. Ngebabali dilakukan dengan cara mempersiapkan ayam yang akan disembelih dengan cara membersihkan bulunya dan mengikat kakinya. 

Kemudian, pemimpin adat akan membawa ayam tersebut ke tempat upacara dan membacakan mantra yang berisi permohonan izin serta restu kepada roh-roh penunggu alam sambil menyembelih ayam dengan pisau tajam. Kemudian darah ayam tersebut akan disiramkan ke tanah sebagai tanda pengorbanan dan penghormatan.

10. Pesta Rakyat di Jakarta

Jakarta juga memiliki upacara adat yang disebut sebagai pesta rakyat, yakni tradisi untuk merayakan hari ulang tahun kota Jakarta. Upacara tersebut biasanya dilakukan pada tanggal 22 Juni setiap tahunnya. 

Dalam Pesta Rakyat, berbagai macam acara digelar seperti pawai budaya, festival kuliner, konser musik, dan karnaval. Upacara ini dilakukan dengan cara mempersiapkan berbagai macam atribut dan perlengkapan yang akan digunakan dalam acara pesta. 

Kemudian, para peserta akan berkumpul di tempat-tempat tertentu yang telah ditentukan untuk mengikuti sesuai dengan jadwalnya. Setelah itu, mereka akan menampilkan berbagai macam kreativitas dan ekspresi budaya beraneka ragam.

NUR QOMARIYAH

Pilihan Editor: Melihat Tradisi Maulid Adat Bayan yang Sakral di Lombok Utara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

7 hari lalu

Rizky Febian dan Mahalini Raharja melangsungkan upacara adat menjelang hari pernikahan, Ahad, 5 Mei 2024. Foto: Instagram/@rfasmusic
Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

12 Maret 2024

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

12 Februari 2024

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam


Kenali 8 Upacara Adat yang Ada di Indonesia dengan Tujuannya

31 Januari 2024

Upacara Adat. antaranews.com
Kenali 8 Upacara Adat yang Ada di Indonesia dengan Tujuannya

Telusuri kekayaan budaya Indonesia melalui 8 upacara adat, cek tentang tradisi, tujuan, dan keindahan warisan lokal yang beragam.


Resep Tapa Kolo, Makanan Khas Flores untuk Upacara Sakral

24 November 2023

Menu nasi bambu di Restoran Driam Riverside, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Foto: Fajar Dwi Aryanto
Resep Tapa Kolo, Makanan Khas Flores untuk Upacara Sakral

Tapa kolo merupakan nasi bambu khas NTT. Makanan khas yang disajikan saat upacara adat atau menerima tamu


Melihat Tradisi Maulid Adat Bayan yang Sakral di Lombok Utara

2 Oktober 2023

Maulid Adat Bayan Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Ahad, 1 Oktober 2023 (Dok. BPPD NTB)
Melihat Tradisi Maulid Adat Bayan yang Sakral di Lombok Utara

Berbeda dengan perayaan Maulid nabi umumnya, nuansa ritual adat masih dipegang teguh oleh masyarakat Bayan.


Mengenal Saparan Bekakak di Sleman, Penyembelihan Boneka Mengenang Loyalis Pangeran Mangkubumi

10 September 2023

Upacara tradisi Saparan Bekakak di Sleman. Dok.istimewa
Mengenal Saparan Bekakak di Sleman, Penyembelihan Boneka Mengenang Loyalis Pangeran Mangkubumi

Upacara Saparan Bekakak yang dipercaya mulai digelar pada 1755 itu, ditujukan untuk menghormati pengabdian tokoh masyarakat di daerah tersebut.


Ngaben, Upacara Kremasi Hindu Bali yang Penuh Makna

1 Agustus 2023

Umat Hindu mengarak peti berbentuk lembu untuk tempat pembakaran jenazah Raja Pemecutan XI Anak Agung Ngurah Manik Parasara saat upacara ngaben di Denpasar, Bali, Jumat 21 Januari 2022. Upacara ngaben Raja Pemecutan XI yang merupakan upacara berskala besar tersebut disaksikan ribuan warga dan wisatawan. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Ngaben, Upacara Kremasi Hindu Bali yang Penuh Makna

Ngaben adalah salah satu upacara kremasi paling sakral bagi masyarakat Hindu Bali. Begini ketentuan dilangsungkannya upacara ini.


Maharani Kemala Jalani Perawatan di Rumah Sakit, Ungkap Alami Perlengketan Usus

23 Juli 2023

Maharani Kemala. Foto: Instagram Maharani Kemala.
Maharani Kemala Jalani Perawatan di Rumah Sakit, Ungkap Alami Perlengketan Usus

Sebelum sakit, Maharani Kemala sempat menggelar upacara ngaben untuk putrinya yang meninggal di kandungan, lima tahun lalu.


5 Tradisi Pemakaman Unik di Indonesia, Mulai dari Ngaben Hingga Waruga

7 Juli 2023

Warga menyaksikan prosesi kremasi saat upacara Ngaben massal di Desa Adat Padangbai, Karangasem, Bali, Jumat 29 Juli 2022. Sebanyak 117 jasad dikremasi secara bersamaan dalam ritual Ngaben massal tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
5 Tradisi Pemakaman Unik di Indonesia, Mulai dari Ngaben Hingga Waruga

Tradisi pemakaman di setiap budaya tentu berbeda-beda, dan umumnya tradisi tersebut dilaksanakan untuk menghormati dan menjunjung nilai-nilai leluhur. Bahkan di tengah era yang penuh dengan teknologi seperti sekarang, masih banyak masyarakat yang tetap berpegang teguh pada tradisi pemakaman.