Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

image-gnews
Heri Sutanto atau Cek Eri, seniman pembuat hulu dan warangka keris Palembang (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Heri Sutanto atau Cek Eri, seniman pembuat hulu dan warangka keris Palembang (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Dua gergaji kayu masih menggelantung di tembok dinding mini workshop di kawasan gang kecil Gubah Atas, 29 Ilir, Palembang. Di atas meja kerja berukuran sekitar 60 sentimeter persegi itu tampak sejumlah perkakas tukang semacam bor ukir, amplas, pahat dan mistar siku yang digunakan untuk mengerjakan hulu dan warangka keris

Workshop kecil itu milik Cek Eri. Siang itu, seniman dengan nama lengkap Heri Sutanto itu sedang mengerjakan hulu keris. 

Sembari bercerita, diambilnya sepotong kecil kayu tembesu yang kemudian dijepitkannya pada sebuah ragum besi pada salah satu sisi meja kerjanya. Sejurus kemudian, alat ia menggosok untuk mengahaluskan permukaan kayu agar lebih mudah diukir dengan beragam motif.  

Di bengkelnya, selain mengerjakan hulu atau gagang dan warangka atau sarung baru, Eri juga melayani permintaan merestorasi hulu dan warangka keris khas Palembang. Secara ekonomi, kegiatan yang ia tekuni sejak puncak pandemi Covid-19 yang baru lalu itu tidak terlalu menjanjikan. Namun, ia merasa bangga dapat ikut andil melestarikan pusaka kuno dari zaman keemasan Kesultanan Palembang Darussalam lebih dari seabad silam. 

Usai mengikir kayu tembesu, Eri mengambil bor mini. Bor ini ia fungsikan untuk mengukir motif  kepala burung elang, serta motif daun sirih pada bagian bawahnya. Dengung halus suara mesin bor mengiringinya menuntaskan pesan hulu keris yang lebih dikenal sebagai hulu luday. 

Ragam motif hulu keris Palembang: hulu luday, putri malu, primitif dan Jawa demam anak ayam. TEMPO/Parliza Hendrawan

Kelestarian keris Palembang

Sambil bekerja, seniman ini berceloteh tentang kegundahannya akan kelestarian keris Palembang. Menjurut dia, keris Palembang  saat ini mulai langka, pengrajinnya pun cuma ada satu atau dua. Itu pun hanya pengrajin hulu dan warangkanya, sedangkan untuk empu pembuat bilah dan cincin kerisnya sudah tidak ada.

“Ukiran pada hulu Keris Palembang sangat istimewa tidak terdapat di daerah lain dan sampai saat ini belum ada yang mampu menyamainya. Sangat halus dan detail ukirannya. Tetapi sangat disayangkan belum adanya perhatian dari pihak terkait terhadap pengrajin keris Palembang,” ujarnya Ahad, 24 Desember yang lalu. 

Ia mencoba untuk membandingkan situasi ini dengan daerah lain. Di Jawa dan Bali, katanya, keris  dijadikan cendera mata. Demikian juga di Aceh, rencong juga sama menjadi ciri khas daerahnya. Bahkan di Madura menjadi industri yang menunjang ekonomi daerah. Kerajinan keris dari Madura merambah dunia. Para empu di Sulawesi Selatan kini pun mulai lagi berkarya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menilik Keris Lombok yang Mirip dengan Keris Bali, Fungsinya Lebih dari Senjata

3 hari lalu

Seorang peserta ritual memperlihatkan sebilah keris yang hendak menjalani kegiatan bisoq keris di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7/2024). (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Menilik Keris Lombok yang Mirip dengan Keris Bali, Fungsinya Lebih dari Senjata

Keris Lombok punya ciri serupa dengan keris dari Bali. Kemiripan itu terbentuk melalui jalur akulturasi budaya Kerajaan Klungkung yang masuk ke Lombok


Mengintip Ritual Bisoq Keris Suku Sasak di Lombok, Tidak Sekadar Membersihkan Benda Pusaka

3 hari lalu

Ketua Majelis Adat Sasak Lalu Sajim Sastrawan menggenggam sebilah keris dengan warangka berbalut warna emas dan butiran batu permata sesaat jelang ritual bisoq keris di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7/2024). ANTARA/Sugiharto Purnama.
Mengintip Ritual Bisoq Keris Suku Sasak di Lombok, Tidak Sekadar Membersihkan Benda Pusaka

Bagi Suku Sasak, tradisi bisoq keris tidak sekadar membersihkan keris, tetapi juga membersihkan hati dan pikiran para pemiliknya.


Alur Cerita Film Pusaka yang Terinspirasi dari Kutukan Keris Empu Gandring

7 hari lalu

Poster film Pusaka. Foto: Instagram.
Alur Cerita Film Pusaka yang Terinspirasi dari Kutukan Keris Empu Gandring

film Pusaka terinspirasi dari salah satu cerita rakyat tentang kutukan keris milik Empu Gandring.


Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

9 hari lalu

Andi Timo Pangerang. Foto: Facebook
Politikus Demokrat Timo Pangerang Diduga Rangkap Jabatan, Ada Indikasi Benturan Kepentingan di LPS

Politikus Partai Demokrat A.P.A Timo Pangerang diduga rangkap jabatan sebagai kader partai dan anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)


Maestro Tari Sumatera Selatan Elly Rudy Meninggal,

9 hari lalu

Maestro Tari Sumatera Selatan dan Pencipta Tari Tanggai, Nurul Laili Anggraini Soewondo atau yang akrab dipanggil Bunda Elly Rudy, tutup usia pada Selasa, 16 Juli 2024. Dok. Bunda Elly Rudy.
Maestro Tari Sumatera Selatan Elly Rudy Meninggal,

Maestro Tari Sumatera Selatan dan Pencipta Tari Tanggai, Elly Rudy meninggal pada usia 76 tahun.


ASN di Palembang Ditangkap Kasus Kepemilikan Senjata Api Ilegal, Terancam 20 Tahun Penjara

11 hari lalu

Ditreskrimum Polda Sumsel menangkap seorang ASN di Palembang dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal, Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
ASN di Palembang Ditangkap Kasus Kepemilikan Senjata Api Ilegal, Terancam 20 Tahun Penjara

Polisi memastikan 4 pucuk senjata api ilegal yang ditemukan di rumah ASN Kemenhub di Palembang itu adalah senjata pabrikan.


Bamsoet Dukung Kemah Kreatifitas Seniman Muhammadiyah

11 hari lalu

ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima kunjungan Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah, di Jakarta, Senin 15 Juli 2024.
Bamsoet Dukung Kemah Kreatifitas Seniman Muhammadiyah

Bambang Soesatyo, memberikan dukungan penuh terhadap Kemah Kreatifitas Nasional Seniman dan Budayawan Muhammadiyah yang akan diselenggarakan di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, pada tanggal 19 - 21 Juli 2024


Sumsel Gelar Ngopi di Pinggir Sungai Musi untuk Promosikan Kopi

12 hari lalu

Ngopi di Pinggir Sungai Musi yang dipusatkan di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Kota Palembang pada Sabtu, 13 Juli 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Sumsel Gelar Ngopi di Pinggir Sungai Musi untuk Promosikan Kopi

Ngopi di Pinggir Sungai Musi diselenggarakan di berbagai daerah di Sumsel yang di sepanjang Sungai Musi.


Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

18 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dirinya saat bertolak ke Koh Samui, Thailand untuk menjalani terapi melawan kanker ginjal. Foto: Instagram.
Pantang Menyerah Lawan Kanker Ginjal, Vidi Aldiano: Segala Ikhtiar Dilakukan

Vidi Aldiano mengaku mengalami serangan kecemasan saat transit di Bandara Changi, Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Thailand untuk terapi.


Menilik Kedai Kopi di Palembang yang Berdayakan Bekas Gudang Kopi Berusia Hampir 70 Tahun

18 hari lalu

Suasana Kedai Kopi Agam Pisan yang menggunakan bekas gudang kopi yang berusia hampir 70 tahun di kawasan 13 Ilir Kota Palembang. Sabtu, 6 Juli 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Menilik Kedai Kopi di Palembang yang Berdayakan Bekas Gudang Kopi Berusia Hampir 70 Tahun

Kedai kopi Agam Pisan, di Palembang menggunakan bekas bangunan gudang kopi tua bergaya tempo dulu