Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan

image-gnews
Heri Sutanto atau Cek Eri, seniman pembuat hulu dan warangka keris Palembang (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Heri Sutanto atau Cek Eri, seniman pembuat hulu dan warangka keris Palembang (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Iklan

Belajar otodidak

Secara otodidak Eri mempelajari motif yang tersemat dalam hulu dan warangka keris Palembang. Ia buka foto-foto lama dan bertanya pada tetua Palembang yang dinilai mengetahui isi dan nilai yang terkandung dalam sebilah keris. 

Ia mencoba mengukir, menghaluskan potongan-potongan kecil kayu tembesu sehingga muncul hulu dan warangka yang estetik dan layak untuk dinikmati oleh penghobi pusaka. Bukan sekali dua kali ia harus membuang karya karena sesuai dengan detail yang diinginkan. 

Selama menekuni ikhtiarnya itu sejak 4 tahun belakangan ini, Eri sudah mengerjakan ratusan hulu juga warangka. Setidaknya ada empat macam hulu yang ia kerjakan secara otodidak pada bengkel miliknya, yakni hulu luday dengan motif menyerupai kepala elang laut, hulu Jawa demam yang menyerupai paruh anak ayam, dan hulu putri malu yang tampak seperti siluet kepala manusia. Satu lagi adalah hulu primitif yang banyak ditemukan pada keris zaman kesultanan. Pengerjaannya yang terakhir ini terbilang sulit dan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan tiga motif diatas. “Ada seperti benjolan-benjolan kecil pada bagian kepala yang itu merip pembesar yang sedang merunduk sambil mengenakan mahkota,” ujar Eri. 

Proses pengerjaan

Sebuah hulu yang penuh dengan nilai dan pesan moral dikerjakan dalam waktu 2-3 hari. Makin detail pengerjaan maka waktu yang dibutuhkan lebih lama lagi. 

Tahap pengerjaan dimulai dengan mencari materi untuk dijadikan hulu berupa kayu tembesu, trembalo, dan kemuning gading. Setelah mendapatkan kayu dan gambaran motif yang akan diukir maka seniman akan memotong kayu, kecil kurang dari 10 cm. Kemudian dilakukan pemahatan, penghalusan dan mengukir pakai bor ukir dengan mata jarum halus. 

Kemudian kata Eri, tahap finishing dilakukan dengan ampelas halus yang dilanjutkan dengan pewarnaan. Setelah itu, kembali dilakukan pengampelasan dengan mencampurkan dengan minyak pelumas. “Poles pakai kain kemudian dijemur,” urainya. 

Untuk warangka, ia biasanya membuatnya menyerupai bentuk sampir perahu dan bulan sabit. Sampir perahu memiliki kemudi pada bagian belakangnya, sedangkan tipe bulan sehari atau bulan sabit berbentuk lengkungan sebagaimana bulan yang sedang menerangi malam. 

Nilai ekonomi

Hulu keris buatan Heri Sutanto dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp150 ribu hingga Rp350 ribu, tergantung dengan tingkat kesulitan pengerjaanya. Adapun warangkan dia jual rata-rata seharga Rp300 ribu.

Hingga kini banyak pihak yang memanfaatkan keahliannya dalam membuat hulu, warangka maupun restorasi aksesori keris lainnya. Salah satu langganan tetap Cek Eri adalah Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, Sultan Palembang Darussalam yang dinobatkan sejak 2006. 

PARLIZA HENDRAWAN

Pilihan Editor: Kirab Pusaka Solo akan Tampilkan Keris Raksasa Sepanjang 3,5 Meter

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

10 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.


Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

11 hari lalu

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatra Selatan, bukan lagi bandara internasional. Statusnya turun jadi bandara domestik. TEMPO/Parliza Hendrawan
Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.


Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

13 hari lalu

Lukisan akrilik karya Ni Ketut Ayu Sri Wardani berjudul Holong ni Dainang. (Dok.Galeri Soemardja).
Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

Seniman Bali menggelar pameran lukisan tentang perempuan Batak untuk mewujudkan janji kepada mendiang suaminya.


Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

15 hari lalu

Kain tenun tembe mee Donggo  yang berusia puluhan tahun dan diwariskan turun-temurun (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.


Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

16 hari lalu

Karya Dzikra Afifah berjudul Fragilization by Landscape(Kathe Kollwitz Appropriation) berukuran 33 x 35 x 27 cm. (Dok.Orbital).
Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

16 hari lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

18 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

19 hari lalu

Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

23 hari lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.


PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

23 hari lalu

Alat berat dikerahkan untuk menyelesaikan pengaspalan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 27 Maret 2024. Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.