Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Canyoning, Olahraga yang Cocok di Musim Hujan

image-gnews
Peserta wisata canyoning melakukan rappelling atau menuruni tebing dengan tali di Curug Cisalada, Bogor. Dok Canyoning Sentul
Peserta wisata canyoning melakukan rappelling atau menuruni tebing dengan tali di Curug Cisalada, Bogor. Dok Canyoning Sentul
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di musim hujan, sebagian orang biasanya memilih untuk berolahraga di dalam ruangan. Tapi, ada aktivitas luar ruangan yang justru cocok dilakukan di musim ini. Anda bisa mencoba canyoning. Kegiatan menyusuri aliran air di ngarai dan sungai ini mengkombinasikan beberapa aktivitas, termasuk mendaki, menuruni tebing air terjun dengan tali, hingga meluncur.

Canyoning dengan Rappelling

Salah satu kegiatan yang paling seru dari canyoning adalah rappelling atau menuruni tebing. Sebab, aktivitas ini dilakukan di bawah derasnya guyuran air terjun. Saat musim hujan, debit air terjun melimpah. Sehingga, ini menjadi tantangan tersendiri ketika melakukan rappelling.

Kamis pekan lalu, Tempo menjajal canyoning di kawasan Bojong Koneng, Kabupaten Bogor. Tepatnya di Curug Cibingbin. Perjalanan ke sana hanya memakan waktu sekitar 1 jam dari Jakarta dengan menggunakan mobil. 

Tiba di Curug Cibingbin, Tempo bertemu pemilik Canyoning Sentul, Dadan Anwarudin alias Edo. Pria 42 tahun itu menceritakan bahwa wisata olahraga canyoning baru dibuka pada 2021. “Kita mau coba menghadirkan wahana baru untuk kegiatan petualangan,” kata Edo kepada Tempo, Kamis, 7 Desember 2023.

Peserta wisata canyoning melakukan rappelling atau menuruni tebing dengan tali di Curug Cibingbin, Bogor. Dok Canyoning Sentul

Sejarah Canyoning di Indonesia

Canyoning sebelumnya hanya populer di Bali. Wisata petualangan yang baru masuk Indonesia pada 2009. Olahraga ini diperkenalkan seorang canyoneer (penggiat canyoning) asal Prancis, Michael Denissot, yang hendak mengeksplorasi canyon di Tanah Air. Bali memiliki lembah bebatuan yang indah, canyoneer asal Prancis itu lantas membuka operator jasa canyoning pertama di sana pada 2010. Seiring waktu, jasa serupa pun banyak ditawarkan di luar Bali, termasuk di kawasan Sentul, Bogor.

Melihat tingginya peminat canyoning di Bali, Edo pun terinspirasi untuk membuka paket wisata serupa di Sentul untuk menjangkau wisatawan di kawasan Jabodetabek. Harga trip-nya cukup variatif tergantung jumlah peserta dalam satu grup, mulai dari Rp 450-850 ribu per orang. Tarif sudah termasuk retribusi kawasan wisata, pemandu, air mineral, minuman hangat, makanan ringan, peralatan dan perlengkapan pelindung diri, dan asuransi.

Di paket itu ada lima curug yang menjadi tujuan, yakni Curug Cibingbin dengan ketinggian 22 meter, Perawan 3 meter, Tiga Perjaka 23 meter, Cisalada 10 meter, dan Ngumpet 14 meter. Rutenya dimulai dengan trekking dari area parkir ke Curug Cibingbin, mendaki ke Curug Ngumpet, lalu melakukan rappelling atau menuruni tebing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peserta wisata canyoning melakukan rappelling atau menuruni tebing dengan tali di Curug Ngumpet, Bogor. Dok Canyoning Sentul 

Curug di Mana Saja Bisa untuk Canyoning

Selanjutnya menyusuri sungai untuk menuju Curug Cisalada. Sesampainya di sana, kegiatan menuruni tebing kembali dilakukan. Kegiatan dilanjutkan dengan menyusuri sungai, melintasi bebatuan, melewati Curug Tiga Perjaka sampai ke Cibingbin. Di curug terakhir ini, kegiatan ditutup dengan rappelling. Bila masih belum puas, peserta masih bisa melakukan shower climbing di Curug Cibingbin.

Selain Bogor, ada pula air terjun di Cianjur, Jawa Barat, yang dijadikan destinasi wisata canyoneering, yaitu Curug Cikondang. Salah satu penyedia jasa yang menawarkan wisata ini adalah Tripacker. Pemiliknya, Angga Pratama, mulai menawarkan paket canyoneering sebelum pandemi. Tapi, peminatnya saat itu belum terlalu banyak. Baru pada 2021, mulai banyak orang-orang yang mengetahui olahraga ekstrem ini dan tertarik mencoba.

Angga menawarkan paket open trip sebesar Rp 550 ribu per orang bila berangkat dari Jakarta dan Rp 350 ribu bagi yang langsung ke lokasi. Jadwal keberangkatan hanya di akhir pekan. Tarif sudah termasuk transportasi pergi-pulang Jakarta-Cianjur, perlengkapan dan peralatan, pemandu, makan siang, perizinan kegiatan, dan dokumentasi foto.

Karena jarak dari parkir ke curug hanya 50 meter, Angga mengatakan tidak ada kegiatan trekking. Sehingga, petualangan hanya dipusatkan pada kegiatan rappelling di Curug Cikondang.

Pilihan Editor: Menelusuri Ngarai Terbaik Dunia di Buleleng

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Musim Hujan di Indonesia Tidak Lagi Bulan Berakhiran 'Ber-Ber', Ini Penjelasan BMKG

15 hari lalu

Ilustrasi hujan. Physicsworld.com
Musim Hujan di Indonesia Tidak Lagi Bulan Berakhiran 'Ber-Ber', Ini Penjelasan BMKG

Akibat perubahan cuaca ekstrem, musim hujan di Indonesia tidak lagi jatuh pada bulan berakhiran "ber-ber". BMKG tanggapi pergeseran cuaca ini.


Deputi Bidang Meteorologi BMKG: Puncak Musim Kemarau pada Juli dan Agustus

15 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG: Puncak Musim Kemarau pada Juli dan Agustus

BMKG menyatakan bahwa puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024.


Waspada Infeksi Mata Seperti Bintitan di Musim Hujan

16 hari lalu

Ilustrasi mata bintitan. Wikimedia/Andre Riemann
Waspada Infeksi Mata Seperti Bintitan di Musim Hujan

Peningkatan kelembapan saat musim hujan bisa tingkatkan infeksi dan penyakit termasuk di bagian mata.


Sudah Juli Masih Musim Hujan, BMKG Sebut Penyebabnya

18 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Rahul P
Sudah Juli Masih Musim Hujan, BMKG Sebut Penyebabnya

BMKG menyatakan puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada Juli dan Agustus 2024. Tapi kok masih saja musim hujan?


Liburan ke Thailand saat Musim Hujan Ini yang Harus Disiapkan

27 hari lalu

Suasana Bangkok, Thailand, malam hari, 25 Mei 2024. Unsplash.com/Bach Nguyen
Liburan ke Thailand saat Musim Hujan Ini yang Harus Disiapkan

Musim hujan di Thailand biasanya antara Juli hingga Oktober


Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

2 Mei 2024

Arsip - Seorang penarik becak membasuh wajahnya dengan air di antara cengkeraman suhu panas di Dhaka, Bangladesh, 20 April 2024. (Xinhua)
Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

29 April 2024

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

28 Maret 2024

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

27 Maret 2024

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

24 Maret 2024

Kendaraan melintasi banjir di Jalan Raya Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menncatat banjir terjadi pada 11 ruas jalan di DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.