Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Fakta Menarik Gunung Slamet yang Wajib Diketahui sebelum Mendaki

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Embusan asap putih setinggi 100-200 meter di puncak Gunung Slamet terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Jumat 14 Februari 2020. Ahli vulkanologi dari UGM mengungkap temuan endapan awan panas yang menandai gunung itu pernah meletus besar hingga tujuh kali. (ANTARA/HO-Pos PGA Slamet)
Embusan asap putih setinggi 100-200 meter di puncak Gunung Slamet terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Jumat 14 Februari 2020. Ahli vulkanologi dari UGM mengungkap temuan endapan awan panas yang menandai gunung itu pernah meletus besar hingga tujuh kali. (ANTARA/HO-Pos PGA Slamet)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGunung Slamet termasuk salah satu gunung tertinggi yang ada di Jawa Tengah. Gunung yang terletak di lima wilayah kabupaten meliputi Kabupaten Banyumas, Pemalang, Purbalingga, Brebes, dan Tegal ini juga menjadi destinasi pendakian yang sangat populer. Selain itu, gunung ini juga menyimpan kisah mistis yang menyertainya.

Dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, Gunung Slamet bukan hanya menjadi destinasi pendakian yang populer, tetapi juga menyimpan sejumlah fakta menarik. Tak heran, Gunung Slamet memiliki daya tarik bagi para penjelajah dan pecinta alam. Simak beberapa fakta menarik Gunung Slamet berikut ini.

Fakta Menarik Gunung Slamet

1. Puncak Tertinggi di Jawa Tengah

Gunung Slamet memiliki ketinggian mencapai 3.432 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, Gunung Slamet menyandang gelar sebagai puncak tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. 

Ketinggian tersebut juga menjadikan Gunung Slamet sebagai gunung tertinggi ke-2 di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Dari atas puncaknya, pendaki bisa menyaksikan hamparan hijau pegunungan, lembah, dan desa-desa yang tersebar di sekitarnya.

2. Gunung Berapi yang Masih Aktif

Gunung Slamet berstatus sebagai salah satu gunung berapi aktif di Jawa dan seringkali mengeluarkan banyak gas di sekitar kawahnya. Meskipun besar dan memiliki puncak ladang lava yang luas, Gunung Slamet belum mengalami erupsi dengan skala besar. 

Letusan kecil yang pernah terjadi, seperti pada tahun 1932, 1953, 1969, 1988, 2009, dan 2014. Letusan tersebut umumnya hanya menghasilkan abu dan lava dalam skala yang tidak membahayakan.  

3. Punya Banyak Jalur Pendakian

Gunung Slamet merupakan destinasi pendakian yang diminati oleh para pecinta gunung. Lokasinya yang berada di lima Kabupaten membuat gunung ini memiliki banyak jalur pendakian. Adapun jalur pendakian yang terkenal di Gunung Slamet di antaranya Bambangan, Guci, Kali Wadas, Cemara Sakti, dan Baturan. 

Rute pendakian yang beragam memungkinkan para pendaki dengan tingkat keahlian yang berbeda untuk menaklukkan puncaknya.

4. Asal Usul Nama Gunung Slamet

Dalam bahasa Jawa, nama Gunung Slamet memiliki makna tersendiri. Nama "Slamet" berarti selamat atau aman yang merujuk pada keberuntungan atau keselamatan. 

Nama ini mencerminkan kepercayaan dan harapan bahwa pendakian atau kunjungan ke Gunung Slamet akan membawa keberuntungan dan keselamatan bagi para pengunjungnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pemberian nama Gunung Slamet juga memiliki arti agar gunung ini dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat sekitar dan menghindari terjadinya letusan besar.

5. Gunung Paling Dingin

Gunung Slamet termasuk sebagai salah satu gunung yang memiliki suhu paling rendah di antara gunung-gunung di sekitar Pulau Jawa. Gunung Slamet termasuk salah satu wilayah dengan curah hujan tahunan tertinggi di Indonesia, mencapai 8.134,00 milimeter (mm) per tahun.

6. Kunci Pulau Jawa

Sebagian besar penduduk Jawa meyakini bahwa Gunung Slamet terletak persis di tengah Pulau Jawa, sehingga dianggap sebagai "kunci" Pulau Jawa. 

Menurut mitos yang beredar, apabila Gunung Slamet meletus secara besar maka Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian, sehingga memisahkan antara bagian barat dan timur pulau Jawa. 

7. Penuh Kisah Mistis

Masyarakat sekitar meyakini bahwa gunung ini memiliki nilai spiritual dan mistis. Gunung Slamet memiliki cerita mistis dan mitos yang berakar dalam budaya masyarakat setempat. 

Kisah-kisah ini tercatat dalam buku Niskala dan Babad Banyumas. Beberapa kisah mistis di Gunung Slamet diantaranya seperti keberadaan kerajaan gaib, makhluk kerdil, dan pasar hantu di sekitar Gunung Slamet.

8. Keragaman Hayati di Gunung Slamet

Terdapat keanekaragaman hayati yang luar biasa di Gunung Slamet. Wilayah hutan Gunung Slamet mencakup sekitar 31.200 hektar. Dalam kawasan hutan ini terdapat pohon pinus, edelweis, elang Jawa, monyet ekor panjang, anggrek hitam, dan spesies lainnya berkembang di sini.  

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Hoax Gunung Slamet Jawa Tengah Meletus, Begini Kondisinya Menurut PVMBG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Diadakan Lomba Emak-emak Menangis di Tegal

1 hari lalu

Sejumlah emak-emak mengikuti lomba menangis di Tegal. Mereka mengingat masalah hidup untuk menangis dengan mantap (dok. Taman Wisata Purbawahana)
Alasan Diadakan Lomba Emak-emak Menangis di Tegal

Pengelola sebuah tempat wisata di Tegal menggelar lomba menangis sebagai sarana promosi. Peserta menangis sambil mengingat masalah hidup mereka.


Gunung Fuji Buka Musim Pendakian, Tiga Pendaki Tewas dalam Dua Hari

12 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Gunung Fuji Buka Musim Pendakian, Tiga Pendaki Tewas dalam Dua Hari

Cuaca buruk di dekat puncak Gunung Fuji menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap insiden ini.


Menparekraf Sandiaga Puji Knalpot 'Zero Noise' Buatan Perajin Purbalingga

13 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menunjukkan knalpot
Menparekraf Sandiaga Puji Knalpot 'Zero Noise' Buatan Perajin Purbalingga

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi knalpot "zero noise, zero desibel" buatan perajin di Purbalingga, Jawa Tengah


Sandiaga Uno Beberkan Tiga Modal Penting Pengembangan Wisata yang Perlu Digenjot Daerah

13 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Jumat (12/7). Dok.istimewa
Sandiaga Uno Beberkan Tiga Modal Penting Pengembangan Wisata yang Perlu Digenjot Daerah

Menparekraf Sandiaga Uno menuturkan setidaknya ada tiga modal dasar yang diperlukan untuk pengembangan sektor wisata suatu daerah.


Sejumlah Kasus Penyiksaan oleh Anggota Polri, dari Kematian Dul Kosim hingga I Wayan Suparta Disekap dan Dianiaya 3 Hari

17 hari lalu

Suasana penemuan mayat Dul Kosim, korban penganiayaan berujung maut oleh polisi yang dibuang ke jurang di wilayah Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, pada 24 Juli 2023. Sumber: Istimewa
Sejumlah Kasus Penyiksaan oleh Anggota Polri, dari Kematian Dul Kosim hingga I Wayan Suparta Disekap dan Dianiaya 3 Hari

I Wayan Suparta, warga Klungkung, Bali, mengaku menjadi korban penculikan, penyiksaan, dan perampasan oleh anggota Polres Klungkung, selama 3 hari.


Tips Memilih Open Trip untuk Mendaki Gunung agar Tak Kecewa

18 hari lalu

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Aris Andrianto
Tips Memilih Open Trip untuk Mendaki Gunung agar Tak Kecewa

Open trip biasanya sudah termasuk semua keperluan mendaki gunung, mulai dari transportasi, makan, sampai dengan perizinan jika diperlukan.


Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

23 hari lalu

Gunung Everest, Himalaya (Pixabay)
Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

Dua pasangan tersebut berdebat mengenai tempat terbaik untuk berfoto di Gunung Everest, pertengkaran meningkat dari verbal menjadi perkelahian.


Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

25 hari lalu

Pengunjung berjalan di samping gerbang jalur yang baru dibangun dalam serangkaian uji coba pembatasan wisatawan pada hari pertama musim pendakian di Jalur Fujiyoshidaguchi, Rute Yoshida, di Fujiyoshida, Prefektur Yamanashi, Jepang 1 Juli 2024. REUTERS/Issei Kato
Mulai Hari Ini, Jumlah Pendaki ke Gunung Fuji Dibatasi dan Harus Bayar Rp203 Ribu

Pembatasan Gunung Fuji dilakukan setelah tanda-tanda overtourism seperti banyak keluhan sampah, polusi, dan jalur yang sangat padat.


Ragam Modus Penipuan Janjikan Lolos Masuk TNI-Polri

27 hari lalu

Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo
Ragam Modus Penipuan Janjikan Lolos Masuk TNI-Polri

Berbagai kasus penipuan yang janjikan bisa lolos masuk TNI-Polri membuat korban rugi hingga miliaran rupiah. Ada pula sampai kehilangan nyawa.


Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

27 hari lalu

Gunung Halla, Korea Selatan (Pixabay)
Gunung Tertinggi di Korea Tercemar gara-gara Mi Instan

Ada tren makan dan memotret mi instan di gunung tertinggi di Korea, mengakibatkan penumpukan 100 liter hingga 120 liter kuah kaldu per hari.