Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

133 Tahun Museum Radya Pustaka, Museum Tertua di Indonesia Dibangun Pada Masa PB IX

image-gnews
Museum Radya Pustaka, Solo, Jateng. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Museum Radya Pustaka, Solo, Jateng. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMuseum Radya Pustaka terletak di pusat Kota Solo, tepatnya di Jalan Slamet Riyadi nomor 275, Sriwedari yang dibangun pada masa Sinuhun Pakubuwana (PB) IX. Museum yang berdiri pada 28 Oktober 1890 ini semula bukan bernama Radya Pustaka.

Awalnya, museum ini didirikan oleh K.R.A Sosrodiningrat IV di Kepatihan Surakarta. Lalu, museum dipindahkan ke Loji Kadipolo yang dibeli oleh PB IX dari warga Belanda, Johannes Busselaar pada awal 1913. Saat itu pula, museum resmi berganti nama menjadi Museum Radya Pustaka.

Berdasarkan jatengprov.go.id, Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia yang bergerak dalam pengetahuan sastra dan budaya, terutama budaya Jawa dan pengembangan ilmu Jawa di Indonesia.

Museum ini didirikan dengan tujuan untuk membuka kesempatan bagi masyarakat umum belajar dan membaca buku, baik serat Jawa maupun bahasa Belanda, seperti buku Wulangreh karya PB IV. Museum ini memiliki koleksi 400 buku Jawa kuno yang merupakan naskah hasil tulisan tangan Sansekerta dengan huruf pallawa. Naskah yang berisi kekayaan budaya Jawa ini menceritakan tentang tata kehidupan dan cara berpikir masyarakat dalam menjalani kehidupan kala itu. 

Jika melihat bagian museum Radya Pustaka, di serambi bangungan terdapat banyak meriam beroda yang menjadi peninggalan dari masa kebijakan VOC pada abad 17-18. Selain itu, museum ini memiliki banyak meriam kecil yang berasal dari peninggalan Keraton Kartasura. Museum ini juga menyimpan peninggalan bersejarah berupa arca dari agama Hindu dan Buddha, seperti arca Siwa dan Roro Jonggrang. 

Selain menjadi museum tertua di Indonesia, Museum Radya Pustaka juga memiliki hal menarik lain berupa masih terjaga dan terawatnya keaslian teks-teks kuno sampai sekarang. Selain itu, cerita sejarah dibalik setiap teks tersebut menjadi daya tarik untuk dikunjungi wisatawan dari dalam maupun luar daerah, seperti tertulis dalam Surakarta.go.id

Koleksi di Museum Radya Pustaka

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Museum Radya Pustaka memiliki banyak koleksi yang berhubungan dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia, seperti Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, dan Kerajaan Demak. Koleksi-koleksi peninggalan tersebut berupa tulisan, sastra, patung, dan pusaka adat.

Selain peninggalan nasional, museum ini juga menyimpan peninggalan berskala internasional. Peninggalan tersebut berupa koleksi kotak musik dari Perancis dengan berhiaskan bunga yang tumbuh di antara burung-burung kecil. 

Museum Radya Pustaka juga menyimpan beberapa karya sastra babad dan serat yang tergolong sebagai mahakarya ditulis dalam aksara jawa. Namun, ada beberapa karya yang sudah dicetak melalui pengalihaksaraan latin. Bahkan, museum ini masih menjaga keaslian serat tertua Yusuf yang ditulis pada 1729. Namun, karya yang ingin dibaca harus melalui perizinan dari UPT Museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.

Selain menyimpan manuskrip kuno, Museum Radya Pustaka juga memiliki beberapa koleksi lain, seperti Canthik Rajamala, bagian depan perahu dan perwujudan dari tokoh wayang Rajamala. Museum ini juga memiliki ratusan koleksi wayang berbagai jenis, satu set gamelan slendro pelog peninggalan K.R.A Sosrodiningrat IV, pawukon atau petung (perhitungan) menggunakan sistem pertanggalan tradisional Jawa, dan sajian perangkat makan keramik Keraton Surakarta, Mangkunegaran, serta Eropa.

Pilihan Editor: Kembali Ditemukan Koleksi Museum Radya Pustaka Mencurigakan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

6 jam lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

13 jam lalu

Seoul Land, Gwacheon, Korea Selatan. Instagram.com/@today_seoulland
7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

Kalau traveling ke Korea dan ingin jauh dari suasana metropilitan seperti di Seoul, bisa mengunjungi Gwacheon


Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambangi Wahana Diorama Arsip Jogja untuk menyempurnakan konsep wahana baru Jogja Planning Gallery yang akan dibangun di Malioboro. Dok. Istimewa
Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

Jogja Planning Gallery disebut sebut bakal menjadi semacam museum modern, yang merekam jejak Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.


5 Destinasi Wisata di Bekasi yang Wajib Dikunjungi, Termasuk Situ Rawa Gede dan Hutan Kota Bekasi

7 hari lalu

Kota Bekasi kini memiliki destinasi wisata baru yang bisa disambangi, yakni wisata Hutan Bambu.
5 Destinasi Wisata di Bekasi yang Wajib Dikunjungi, Termasuk Situ Rawa Gede dan Hutan Kota Bekasi

Memiliki jarak yang dekat dengan Jakarta, Bekasi punya beragam destinasi wisata. Berikut rekomendasi 5 di antaranya.


Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Rampung, Ini Tarifnya Sekarang

10 hari lalu

Suasana Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di malam hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Rampung, Ini Tarifnya Sekarang

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah selesai direvitalisasi selama tiga bulan terakhir, dari April hingga Juni 2024 lalu.


Menengok Sejarah Pembuatan Bir di Dortmund Jerman

16 hari lalu

Brewery-Museum Dortmund (dortmund.de)
Menengok Sejarah Pembuatan Bir di Dortmund Jerman

Sebagai jantung budaya wilayah Ruhr, Dortmund terkenal dengan batu bara, baja, dan tentu saja bir.


Sepi Pengunjung, Museum di Indonesia Mesti Beradaptasi dengan Zaman agar Bisa Bertahan

16 hari lalu

Uncertain Journey, karya Chiharu Shiota yang dipamerkan di Museum MACAN, Jakarta
Sepi Pengunjung, Museum di Indonesia Mesti Beradaptasi dengan Zaman agar Bisa Bertahan

Sederet museum Indonesia yang bertahan pasca Covid-19 adalah mereka yang bisa beradaptasi dengan zaman, dengan sasaran anak muda


Rayakan Hari Cokelat Sedunia dengan Pengalaman Wisata Bertema Cokelat di Swiss

18 hari lalu

Lindt Home of Chocolate. Instagram.com/@lindthomeofchocolate
Rayakan Hari Cokelat Sedunia dengan Pengalaman Wisata Bertema Cokelat di Swiss

Berikut ini beberapa destinasi wisata bertema cokelat di Swiss


Jalan-jalan ke Museum Bank Indonesia, Ini Sejarah Museum di Jalan Pintu Besar Jakarta Barat

21 hari lalu

Museum Bank Indonesia.
Jalan-jalan ke Museum Bank Indonesia, Ini Sejarah Museum di Jalan Pintu Besar Jakarta Barat

Museum Bank Indonesia dikenal menjadi salah satu wisata menarik di Jakarta Barat. Apa daya tariknya?


Kontroversi Festival Kuliner Nonhalal di Surakarta, Ini Tanggapan Pemkot Solo

21 hari lalu

Konsumen membeli makanan di Festival kuliner nonhalal di Mal Solo Paragon Surakarta, Jawa Tengah, Kamis 4 Juli 2024. ANTARA/Aris Wasita
Kontroversi Festival Kuliner Nonhalal di Surakarta, Ini Tanggapan Pemkot Solo

Festival kuliner nonhalal di Solo mendapat sorotan publik lantaran kembali dibuka usai ditutup sementara. Bagaimana respons Pemkot Solo?