TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan kuno yang paling terkenal di Nusantara. Barang peninggalannya dapat dilihat melalui berbagai prasasti yang mengandung informasi berharga tentang sejarah dan warisan budaya Indonesia pada masa lalu.
Kejayaan Tarumanegara mencapai puncaknya saat masa pimpinan Purnawarman (395-434 Masehi). Purnawarman saat itu berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung, Bengkulu, bahkan Sumatera Selatan.
Berbagai barang peninggalan Kerajaan Tarumanegara tersebar di sekitar Jawa Barat dan Banten. Berikut ini adalah daftar prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang perlu diketahui.
1. Prasasti Tugu
Prasasti ini merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang paling terkenal, ditemukan di daerah Bekasi, Jawa Barat. Terbuat dari batu andesit, prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa dalam bentuk sloka dengan metrum anustubh.
Dilansir dari website Kemdikbud, prasasti ini ditemukan terkubur di bawah tanah, tetapi hanya bagian puncak yang terlihat di permukaan tanah. Seiring berjalannya waktu, batu ini perlahan muncul ke permukaan, dan masyarakat menganggapnya sebagai "batu tumbuh".
Prasasti Tugu membahas tentang penggalian dua sungai, yaitu Gomati dan Candrabaga oleh Purnawarman. Dibahas pula tentang pemberian tanah dan penghapusan pajak bagi para pendeta Buddha.
2. Prasasti Ciaruteun
Inilah prasasti tertua dalam peninggalan sejarah Kerajaan Tarumanegara yang berasal dari abad ke-5 Masehi. Prasasti ditemukan di daerah Ciaruteun, Bogor, Jawa Barat.
Dibuat menggunakan batuan andesit yang diukir dengan aksara Pallawa, prasasti ini ditulis dalam bentuk puisi India yang terdiri dari 4 baris diiringi irama anustubh.
Menurut website Museum Nasional, pada Prasasti Ciaruteun terdapat telapak kaki Raja Purnawarman karena dianggap sebagai perwujudan Dewa Wisnu. Selain itu, prasasti ini berisi juga puji-pujian kepada raja.
3. Prasasti Kebon Kopi
Ditemukan di daerah Kebon Kopi, Ciamis, Jawa Barat. Ditemukan oleh Jonathan Rig, seorang tuan tanah pemilik perkebunan kopi, pada tahun 1863, ketika sedang ada penebangan hutan untuk perkebunan kopi.
Prasasti Kebon Kopi disebut juga sebagai Prasasti Tapak Gajah. Hal ini dikarenakan ada pahatan yang menyerupai telapak kaki gajah. Ukiran telapak kaki gajah menggambarkan tunggangan raja Purnawarman, yang dikaitkan dengan kendaraan Dewa Indra, yaitu gajah Airawata.
Prasasti ini ditulis dalam bahasa Sansekerta dan berhuruf Pallawa. Selain berisikan telapak kaki gajah, disebutkan juga tentang sumbangan tanah untuk persembahan kepada para pendeta Buddha.
4. Prasasti Pasir Awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di Pasir Awi, Sumedang, Jawa Barat, tepatnya di kawasan hutan, perbukitan Cipamingkis, Kabupaten Bogor. Prasasti ini berada dalam cagar budaya, tetapi karena minimnya perawatan, maka jarang didatangi oleh pengunjung.
Dilansir dari website Kemdikbud, tidak ada aksara yang dapat dibaca pada prasasti ini. Berbentuk seperti batu alam dan bergambar ranting, dahan, daun-daun, juga buah-buahan. Selain itu, tergambar juga sepasang telapak kaki yang mengarah ke arah timur dan utara.
5. Prasasti Batutulis
Ditemukan di Desa Batutulis, Bogor, Jawa Barat sekitar abad ke-5 Masehi. Prasasti ini dipahat pada lempengan batu pipih yang berbentuk meruncing, dan terbuat dari batu andesit dan memiliki aksara Pallawa.
Dilansir dari buku The Inscription of Batutulis, Bogor, prasasti ini menyebutkan nama raja-raja Tarumanegara, termasuk raja yang terkenal, Purnawarman. Selain itu, prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara berisikan juga puji-pujian terhadap para raja, dan terdapat kisah pemberian tanah kepada pendeta Buddha yang menggambarkan tentang adanya dukungan terhadap agama Buddha pada masa itu.
MAGDALENA NATASYA