TEMPO.CO, Jakarta - Suka liburan yang bebas keramaian? Daftar negara ini mungkin bisa jadi tujuan. United Nations World Tourism Organisation 2023 menyebut 10 negara yang paling jarang dikunjungi wisatawan di seluruh dunia. Jadi, tak ada keramaian atau kemacetan di sana.
Laporan tersebut mencatat bahwa destinasi-destinasi tersebut hanya menerima sedikit wisatawan karena berbagai alasan, mulai dari lokasinya yang sulit dijangkau hingga negaranya yang terlalu kecil. Namun, sebenarnya negara-negara tersebut menawarkan pantai keemasan, air jernih, dan isolasi yang menyenangkan. Jadi, buat yang ingin liburan bebas keramaian, di sanalah tempatnya.
Berikut daftar negara yang paling sedikit dikunjungi wisatawan
1. Tuvalu, 3.700 pengunjung per tahun
Terletak 1.000 kilometer (621 mil) di utara Fiji di barat-tengah Samudra Pasifik, tepat di bawah garis khatulistiwa, Tuvalu dinobatkan sebagai negara yang paling jarang dikunjungi di dunia. Negara ini hanya menyambut 3.700 pengunjung per tahun.
Tiga pulau karang dan enam atol yang membentuk negara ini memiliki total luas daratan sekitar 10 mil persegi, menjadikannya negara terkecil keempat di dunia. Negara ini menarik perhatian wisatawan TikTok dalam beberapa tahun terakhir, tapi sayangnya pulau ini diperkirakan akan menjadi salah satu negara pertama di dunia yang hilang karena perubahan iklim.
Tuvalu sulit dijangkau karena tidak ada penerbangan internasional langsung, dan hanya tiga penerbangan dalam seminggu yang berangkat ke pulau tersebut. Cara untuk mencapai Tuvalu adalah dengan terbang dari Fiji, menurut World Travel Guide. Wisatawan bisa menacri penerbangan langsung ke Fiji dari Sydney, Melbourne, dan Brisbane, masing-masing penerbangan berlangsung antara tiga hingga lima jam.
Kepulauan Marshall (Pixabay)
2. Kepulauan Marshall, 6.100 pengunjung per tahun
Kepulauan Marshall yang terdiri dari 29 atol karang dan lima pulau karang tunggal adalah negara yang paling sedikit dikunjungi kedua di dunia, hanya 6.100 orang per tahun. Padahal, pulau-pulau tersebut terkenal dengan kehidupan laut dan peluang menyelam dengan setidaknya 160 spesies karang yang dapat ditemukan, menurut dewan pariwisata setempat. Negara ini juga memiliki sejarah Perang Dunia II yang menarik, karena pernah menjadi pangkalan Jepang sebelum diaambil alih Angkatan Laut AS.
World Travel Guide mengungkapkan bahwa United Airlines terbang ke kota Majuro dan Pulau Kwajalein. Naura Airlines dari Fiji juga terbang ke sana.
3. Niue, 10.200 pengunjung per tahun
Terletak di Pasifik Selatan, Niue hanya dikunjungi sekitar 10.000 pengunjung per tahun. Dengan hanya 1.500 penduduk, negara ini tergolong sepi. Dewan pariwisata mengatakan di sana tidak ada keramaian, tidak ada antrian, tidak ada lampu lalu lintas, dan ritme kehidupan yang dirindukan banyak orang.
Saat ini hanya ada satu penerbangan ke dan dari Niue per minggu, yakni dari Auckland, Selandia Baru, ke Bandara Internasional Niue, Hannan (IUE). Dari November 2023 hingga Januari 2024 hanya akan ada dua penerbangan per minggu. Masing-masing penerbangan memakan waktu sekitar tiga jam. Dari bandara, wisatawan hanya butuh lima menit untuk sampai ke kota utama.