Proses Pemadaman
Tempo berada di lokasi kebakaran wisata Bromo sepanjang hari pada Jumat, 1 September 2023. Secara administratif Balai Besar TNBTS, yang terletak di kawasan Kaldera atau Laut Pasir Bromo, berada di bawah RPTN Tengger Laut Pasir. Luas seluruh Laut Pasir sekitar 5.200 hektare, termasuk di dalamnya ekosistem padang rumput atau sabana dengan ikon Bukit Teletubbies alias Pusung Tumpeng.
Pada saat itu, api terlihat membakar sebagian padang sabana Pengol, serta melalap semak dan peponan pada Tebing Jantur di Laut Pasir. Petugas gabungan yang berujumlah sekitar 50 orang—personel TNBTS, Masyarakat Peduli Api, personel TNI/Polri dan Perhutani—berjibaku memadamkan api dengan cara memukul-mukulkan potongan kayu atau menggebyok api, menyemprotkan air pakai jetshooter dan pompa pemadam kebakaran, serta membuat sekat bakar.
Namun, api cepat membesar dan merembet ke atas Tebing Jantur karena terpaan angin kencang. Hingga Jumat sore dan malam, rambatan api meluas hingga mendekati padang rumput Bukit Teletubbies, sedangkan api di bagian tebing sudah padam.
Awal Titik Api
Informasi yang didapat Tempo di lokasi kebakaran, titik api pertama muncul pada Selasa, 29 Agustus 2023, sekitar pukul 23.30 WIB, di Blok Bantengan, perbatasan antara RPTN Coban Trisula dan RPTN Ranupani. Setelah dicek, diketahui sumber api berada di lereng utara poros jalan Malang-Lumajang (Ngadas-Ranupani) dan menjalar ke arah padang rumput dan Blok Jemplang.
Api membakar tumbuhan semak dan pepohonan hampir di sepanjang dinding kaldera/laut pasir mulai dari Jemplang, Watugede, Bantengan, Jantur dan nyaris mendekati tebing Cemorolawang, yang merupakan salah satu pintu masuk utama ke kawasan Bromo dari arah Probolinggo.
Kepulan asap juga tampak dari arah Puncak B29 dan Puncak B30. Puncak B29 berada dalam kawasan TNBTS. Sedangkan Puncak B30 masuk kawasan Perhutani.
Kepala Balai Besar TNBTS Hendro Widjanarko mengabarkan, api di bagian bawah pagi ini berhasil dipadamkan. Penutupan sementara tetap dilakukan untuk mengantisipasi terpaan angin kencang di lokasi kebakaran. Masyarakat diimbau untuk turut menjaga hutan dan lahan TNBTS agar tidak terbakar mengingat vegetasi sabana dan semak sangat kering akibat tidak selama dua bulan lebih.
Namun, hingga sekarang, penyebab kebakaran pada kawasan wisata Bromo belum diketahui. Demikian pula, penyebab kebakaran di lereng Gunung Semeru, terutama di bagian atas Ranu Kumbolo (danau terbesar dan terindah dalam kawasan TNBTS), yaitu Oro-oro Ombo dan Panggonan Cilik, pada 17-20 Agustus 2023, belum diketahui.
ABDI PURMONO
Pilihan Editor: Melihat Prosesi Ritual Yadnya Kasada, Suku Tengger Melarung Sesajen ke Kawah Bromo