Bersantap 6 Jam di Restoran Terapung Norwegia, Hanya Melayani 24 Orang Setiap Hari

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelajahi suatu negara tak lengkap tanpa kulinernya. Banyak makanan unik yang menjadi ciri khas negara tersebut. Restoran-restoran juga sering kali menawarkan pengalaman bersantap yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. 

Di Norwegia, misalnya, sebuah restoran menawarkan bersantap di instalasi seni di atas danau dengan pengalaman yang unik. Restoran bernama Iris itu terapung di Hardanger Fjord, mereka menawarkan pengalaman bersantap selama enam jam, hanya melayani 24 orang setiap malam.

Terletak di dalam instalasi seni Salmon Eye, restoran yang buka sejak 2022 ini dapat diakses melalui perahu listrik. Restoran ini menyajikan menu set 18 hidangan yang disertai dengan pemandangan Instagramable. Pegunungan dan gletser yang menakjubkan mengelilingi fyord itu sendiri.

Salmon Eye, instalasi seni dengan restoran Iris di Norwegia (Instagram/@salmoneye)

Menu yang ditawarkan di restoran ini selalu berbeda, tetapi berfokus pada pengalaman sensorik dan gastronomi dengan keberlanjutan sebagai intinya. Bahan-bahan lokal diracik menjadi hidangan yang memungkinkan pengunjung merasakan cita rasa lingkungan tempat mereka berada. Menunya dibuat oleh koki Anika Madsen, koki Denmark dikenal karena hasratnya untuk menemukan bahan laut baru, dan komitmennya terhadap keberlanjutan. Dia merancang menu tanpa mengesampingkan sistem pangan global, tantangan dan ancamannya. 

Biaya makan sekitar US$ 305 atau sekitar 4,7 juta. Jika ingin menambah wine, ada tambahan atau sekitar Rp3,6 juta.

Namun, mengingat tantangan yang dihadapi karena lokasi dan keterbatasan restoran, restoran ini tidak dapat memenuhi kebutuhan makanan tertentu untuk orang yang alergi, vegan, vegetarian, bebas gluten, dan kerang.

Restoran ini bisa dicapai dari Rosendal, sebuah desa dengan sejarah dan budaya yang mengagumkan di selatan Norwegia. Perjalanan menuju Iris sudah termasuk perhentian di rumah perahu Chef Madsen di pulau Snilstveitøy.

Di Salmon Eye, para tamu dapat menikmati pertunjukan cahaya dan selama makan, tim akan memberikan wawasan tentang pertanian berkelanjutan di air serta bagaimana bahan-bahan tertentu dapat memengaruhi rantai makanan global.

Chef Madsen mengatakan bahwa dia ingin mengangkat bahan berkelanjutan yang kurang dikenal menjadi sorotan di restoran ini. "Jika saya menemukan bahan yang akan menghasilkan masa depan yang lebih hijau, saya tidak takut untuk mendorong batasan. Tapi untuk meyakinkan orang agar menyukainya, itu harus benar-benar enak,” tulis kata dia, seperti dilansir dari Insider.

TRAVEL + LEISURE | INSIDER 

Pilihan Editor: Restoran Pizza Favorit Meghan Markle dan Pangeran Harry Ini Menyajikan Sourdough Crust