Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Destinasi Wisata Bersejarah yang Saksi Bisu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Balkon Hotel Majapahit di Surabaya, 19 Juni 2012. Hotel Majapahit didirikan tahun 1910 oleh keluarga asal Armenia, Lucas Martin Sarkies, dengan nama Oranje Hotel. Tahun 1942, Jepang mengambil alih hotel ini dan menamakannya Yamato Hoteru, di hotel inilah peristiwa perobekan Bendera Belanda (insiden Yamato) terjadi. Fully Syafi
Balkon Hotel Majapahit di Surabaya, 19 Juni 2012. Hotel Majapahit didirikan tahun 1910 oleh keluarga asal Armenia, Lucas Martin Sarkies, dengan nama Oranje Hotel. Tahun 1942, Jepang mengambil alih hotel ini dan menamakannya Yamato Hoteru, di hotel inilah peristiwa perobekan Bendera Belanda (insiden Yamato) terjadi. Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wisata sejarah menjadi salah satu cara mengenang jasa-jasa para pahlawan di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jadi, menjelang ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, tidak ada salahnya mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia. 

Untuk memahami mana saja tempat yang menjadi saksi bisu perjuangan para pahlawan dalam memperjuangakan kemerdekaan, berikut 5 tempat bersejarah yang bisa dikunjungi.

1. Gedung Joang '45

Gedung Joang '45 adalah salah satu bangunan peninggalan dari Belanda. Pemilik pertamanya adalah pengusaha dari Belanda yang bernama Lc Schomper pada 1939. Awalnya bangunan ini dibuat sebagai Hotel Schomper yang dijadikan sebagai tempat singgah penjabat tinggi Belanda, pengusaha asing, dan penjabat pribumi yang berkunjung ke Batavia.

Berkolasi di Jalan Menteng nomer 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng,  Jakarta Pusat, gedung yang kini menjadi museum ini sempat dijadikan sebagai tempat diklat, asrama, dan ruang diskusi para pemuda untuk bertukar pikiran seperti Sukarni, Chaerul Saleh, A.M Hanafi, Adam Malik, Wikana, Achmad Soebardjo, B.M. Diah, Sayuti Melik, Soerastri Karma Trimurti, Latif Hendraningrat, S. Suhud, dan Trimurti.

Selain itu, museum ini juga memamerkan sejumlah lukisan tentang peristiwa kemerdekaan Indonesia. Terdapat beberapa diorama yang menggambarkan suasana Gedung Joang '45 pada masa kemerdekaan dan orasi Sukarno. Ada juga arsip dokumentasi berupa foto-foto dan patung dada dari para tokoh, serta tiga kendaraan kepresidenan yang digunakan Presiden dan Wakil Presiden pertama RI.

Tugu Proklamasi. Shutterstock

2. Tugu Proklamasi

Tugu Proklamasi menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Inilah lokasi pembacaan Naskah Proklamasi oleh Ir. Sukarno yang di dampingi oleh Moh. Hatta yang menjadi penanda kemerdekaan Indonesia.

Dulu, Tugu Proklamasi adalah halaman rumah Sukarno. Saat itu Sukarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di teras depan rumahnya yang berlokasi di Jalan Pegangasaan Timur nomer 56, Jakarta. Kini rumah tersebut sudah tidak ada. 

3. Rumah Rengasdengklok

Rumah ini milik seorang Tionghoa yang bernama Dijaw Kie Siong. Rumah ini bersejarah karena sempat dijadikan tempat Sukarno-Hatta disembunyikan oleh golongan muda yang mendesak untuk segera diumumkan kemerdekaan Indonesia. Rengasdengklok saat itu wilayah kekuasaan tentara Peta dan jauh dari kekuasaan Jepang sehingga dianggap aman untuk persembunyian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rumah ini berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 33, Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

4. Hotel Majapahit

Hotel Majapahit berlokasi di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur. Dulunya hotel ini bernama LMS, lalu berganti Hotel Oranje, kemudian Hotel Yamato, dan Hotel Hoteru, dan terakhir menjadi Hotel Majapahit. Hotel ini dibangun pada 1910 oleh Sarkies Bersaudara yang berdarah Armenia.

Hotel ini adalah saksi terjadinya peristiwa para pemuda Indonesia yang marah karena kehadiran penjajah di Surabaya pascakemerdekaan. Lalu para pemuda tersebut merobek bendera Belanda yang kemudian menjadi bendera merah putih.

Benteng Rotterdam Makassar. TEMPO/Hariandi Hafid

5. Benteng Rotterdam

Fort Rotterdam atau Benteng Rotterdam terletak di Jalan Ujung Pandang No.1, Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini adalah bekas peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Benteng ini dibangun pada 1545 oleh Raja Gowa IXI Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung yang bergelar Karaeng Tunipalangga Ulaweng.

Benteng ini mengadopsi arsitektur benteng Portugis yang berbentuk segi empat. Ketika Kerajaan Gowa-Tallo menandatangani Perjanjian Bongaya dan menyerah pada abad ke-17, Benteng Fort Rotterdam jatuh ke tangan Belanda. 

Benteng ini dulunya menjadi tempat markas komando pertahanan, kantor perdagangan, hingga pusat pemerintahan Belanda di wilayah timur Indonesia. Setelah beberapa kali beralih fungsi, benteng ini akhirnya diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 1970. Koleksi menarik di Benteng ini adalah naskah La Galigo yang telah di akui oleh UNESCO sebagai Memory of The World.

DWI NUR AZIZAH 

Pilihan Editor: Destinasi Asyik Rayakan Hari Kemerdekaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

17 jam lalu

Foto udara Masjid Sultan Ternate di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu 20 Maret 2024. Masjid yang dibangun pada tahun 1606 di masa kekuasaan Sultan Saidi Barakati tersebut merupakan bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan Timur Nusantara dan menjadi salah satu tujuan wisata religi yang dikunjungi umat Islam saat bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Makassar dan Sekitarnya, Bukan Cuma Pantai Losari

13 Januari 2024

Benteng Rotterdam Makassar. TEMPO/Hariandi Hafid
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata di Makassar dan Sekitarnya, Bukan Cuma Pantai Losari

Sederet destinasi wisata di Makassar wajib kunjung saat Anda berlibur ke sana. Berikut 5 rekomendasinya.


Traveling ke Fujian Cina, Jangan Lupa Singgah ke 4 Destinasi Wisata Sejarah Ini

27 November 2023

Salah satu sudut di kawasan Three Lanes and Seven Alleys di Provinsi Fujian, China, Senin (20/11). (ANTARA/ Heppy Ratna Sari)
Traveling ke Fujian Cina, Jangan Lupa Singgah ke 4 Destinasi Wisata Sejarah Ini

Berbagai peninggalan bersejarah, seperti resor di puncak gunung hingga masjid yang dibangun ribuan tahun lalu bisa ditemukan di Fujian.


Destinasi Wisata Sejarah Peninggalan Portugis dan Belanda di Ambon

14 November 2023

Benteng Victoria di Ambon. Foto : Kemendikbud
Destinasi Wisata Sejarah Peninggalan Portugis dan Belanda di Ambon

Di Ambon, terdapat berbagai wisata sejarah, seperti museum dan bangunan peninggalan kolonial yang menarik hati juga memancing rasa ingin tahu.


238 Tahun Pangeran Diponegoro, Menyisir Kisah Hidupnya Melalui Babad Diponegoro

12 November 2023

Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
238 Tahun Pangeran Diponegoro, Menyisir Kisah Hidupnya Melalui Babad Diponegoro

Babad Diponegoro menjadi salah satu karya Pangeran Diponegoro yang paling terkenal. Lantas, apa saja isi dari karya autobiografi tersebut?


Sederet Peristiwa Bersejarah di Hotel Majapahit Surabaya, Terakhir Lokasi Deklarasi Anies-Cak Imin

10 November 2023

Pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berpose di Hotel Majapahit Surabaya. Dokumentasi Tim Anies Baswedan
Sederet Peristiwa Bersejarah di Hotel Majapahit Surabaya, Terakhir Lokasi Deklarasi Anies-Cak Imin

Pasangan Anies-Cak Imin lakukan deklarasi di Hotel Majapahit Surabaya pada 2 September 2023. Berikut deretan peristiwa sejarah di hotel itu.


Perobekan Bendera Belanda di Hotel Majapahit Surabaya, Saksi Bisu Aksi Heroik Kusno dan Hariyono

10 November 2023

Foto kolase aksi teatrikal perobekan bendera Belanda, di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 19 September 2018. Pelajar dan warga Surabaya menggelar aksi teatrikal untuk memperingati peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato, sekarang Hotel Majapahit, di Jalan Tunjungan, Surabaya. ANTARA
Perobekan Bendera Belanda di Hotel Majapahit Surabaya, Saksi Bisu Aksi Heroik Kusno dan Hariyono

Hotel Majapahit di Kota Surabaya sebelumnya bernama Hotel Yamato dan Hotel Oranje tak bisa dipisahkan dari kisah heroik pertempuran Surabaya.


Bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi Bakal Jadi Wisata Heritage

3 November 2023

Asrama Inggrisan, salah satu situs sejarah dari era kolonial di Banyuwangi, Jawa Timur. Gedung ini dulunya adalah kantor telegraf pertama yang dibangun Inggris. TEMPO/Ika Ningtyas
Bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi Bakal Jadi Wisata Heritage

Asrama Inggrisan merupakan salah satu cagar budaya di Banyuwangi yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


3 Destinasi Wisata Sejarah di Kota Bukittinggi

1 November 2023

Benteng Fort De Kock yang berada di Kota Bukittinggi. Benteng tersebut dibangun oleh Pemerintah Belanda pada 1821. TEMPO/Fachri Hamzah
3 Destinasi Wisata Sejarah di Kota Bukittinggi

Jika berkunjung ke Bukittinggi ada banyak tempat wisata sejarah yang bakal ditemukan.