TEMPO.CO, Jakarta - Kota Tua memiliki banyak spot wisata bersejarah peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Terletak di Jakarta Barat, dekat dengan Stasiun Kota, destinasi murah meriah ini menyimpan banyak cerita tentang masa tersebut.
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sana, mulai dari fotografi, bermain sepeda, sampai kulineran. Berikut 5 aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan saat berkunjung ke Kota Tua
1. Naik Sepeda Ontel
Ini merupakan aktivitas pertama yang wajib dicoba, berkeliling di sekitar Taman Fatahillah dengan sepeda ontel. Di Kota Tua terdapat banyak sekali tempat penyewaan sepeda.
Penyewaan sepeda untuk keliling Taman Fatahillah dibanderol dengan harga sekitar Rp20.000 untuk setengah jam. Jika lebih jauh mengeksplor Kota Tua, seperti Toko Merah, Jembatan Intan, dan Museum Bahari, sepeda bisa disewa dengan tarif sekitar 50.000. Penyewaan sepeda bisa dilakukan mulai pukul 08.00-18.00.
Warna sepeda yang tersedia bervariasi. Selain itu, di sepeda juga tersedia topi yang warnanya sama dengan sepedanya, bisa digunakan sambil menggowes seperti para noni Belanda di masa lalu.
Penyewaan sepeda di tempat wisata sejarah Jakarta ini tergabung dalam komunitas bernama Komunitas Sepeda Ontel Wisata Kota Tua Jakarta. Berdirinya pada 2006, anggotanya sekitar 30 orang, dan jumlah sepedanya ratusan.
2. Foto Bareng Cosplayer
Di Kota Tua terdapat banyak sekali cosplayer, mulai dari karakter dari masa kolonial, pahlawan, hingga yang unik. Ada cosplayer yang menirukan Presiden pertama RI Sukarno, noni Belanda, boneka, dan badut. Anda juga dapat berfoto bersama dengan para cosplayer yang ada di Kota Tua. Jika ingin berfoto dengan cosplayer, siapkan uang Rp5.000 sampai Rp10.000 untuk sekali foto.
3. Berkunjung Ke Museum Fatahillah
Museum Fatahillah merupakan salah satu ikon yang terkenal di Kota Tua. Arsitektur bangunan bersejarah ini menyerupai Istana Dam di Amsterdam, Belanda. Dulu, bangunan ini digunakan sebagai Balai Kota zaman VOC.
Di dalam Museum Fatahillah Anda dapat melihat seperti ruangan-ruangan pengadilan dan juga ruang bawah tanah yang dulunya digunakan sebagai penjara. Museum Fatahillah dibuka mulai jam 09:00 - 15:00 dan tutup setiap Senin.
4. Mengunjungi Toko Merah
Toko merah adalah salah satu peninggalan Belanda. Awalnya bangunan ini adalah rumah dari Willem Baron van Imhoff yang kemudian menjadi Gubernur Jenderal East India Company pada 1743-1750.
Gedung toko merah dibangun di atas area seluas 2.455 meter persegi. Eksteriornya sendiri berwarna merah yang mencolok dan berbeda dengan deretan bangunan lainnya di sekitarnya.
Toko merah merupakan saksi dari sebuah peristiwa yang terjadi pada tahun 1740. Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan Geger Pacinan. Saat peristiwa tersebut terjadu, terdapat banyak sekali mayat yang bertebaran disekitar Kali Besar sehingga permukaan menjadi berwarna merah. Oleh karena itu banyak sekali orang yang mengaitkan peristiwa tersebut dengan Toko Merah.
5. Nongkrong di Cafe Batavia
Jika ingin bersantai disekitar area Kota Tua, kunjungi Cafe Batavia yang letaknya di dekat Meseum Fatahillah. Cafe Batavia merupakan salah satu restoran yang terkenal di Kota Tua.
Cafe Batavia menempati sebuah bangunan tertua kedua di alun-alun, kedua setelah gedung Balai Kota Batavia yang telah dibangun kembali sebagai Museum Fatahillah.
Cafe Batavia dibangun dengan konsep vintage dan old-school yang membawa para pengunjung menjelajahi zaman dahulu ketika Jakarta masih bernama Batavia. Menu makanan yang ditawarkan di Cafe Batavia bervariasi mulai dari Rp20.000 sampai Rp200.000.
Siap menjelajah Kota Tua?
DWI NUR AZIZAH
Pilihan Editor: Penyewaan Sepeda Onthel Kota Tua Panen Besar Saat Libur Sekolah