Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengunjungi Candi Asu, Alternatif Wisata Sejarah di Magelang Selain Candi Borobudur

image-gnews
Candi Asu, wisata sejarah di Kabupaten Magelang (Tempo.co/Arimbihp)
Candi Asu, wisata sejarah di Kabupaten Magelang (Tempo.co/Arimbihp)
Iklan

TEMPO.CO, Magelang - Mengunjungi Kabupaten Magelang, wisatawan akan disambut sejumlah destinasi menarik yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari wisata alam, edukasi, hingga sejarah, yang bisa dikunjungi terutama saat memasuki masa long holiday atau libur panjang Idul Adha. Salah satu wisata sejarah yang cocok untuk didatangi saat berkunjung ke Kabupaten Magelang adalah Candi Asu.

Bangunan bersejarah yang berada di antara ladang milik penduduk itu berlokasi di lereng Merapi sebelah barat, tepian Sungai Tlingsing Pabelan, tepatnya di Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun,  Kabupaten Magelang. Lokasi ini berada di sekitar 25 Km dari Candi Borobudur ke arah timur laut.

"Candi Asu merupakan candi Hindu peninggalan Mataran Kuno bercorak Hindu dari Trah Wangsa Sanjaya pada masa pemerintahan Raja Dyah Lokapala atau Rakai Kayuwangi, 802 Saka atau 880 Masehi" kata juru pelihara Kompleks Candi Asu, Jumat, saat ditemui Tempo, Rabu, 28 Juni 2023.

Awal Mula Dinamakan Candi Asu

Hal itu dibuktikan dengan adanya Prasasti Sri Manggala II, Kurambitan I dan Kurambitan II yang berada di sekitar Candi Asu. Jumat menuturkan, penamaan Candi Asu diberikan oleh masyarakat sekitar, karena saat ditemukan pertama kali oleh warga keturunan Belanda, bangunan bersejarah tersebut tidak diketahui namanya.

Menurut Jumat, dinamai Candi Asu lantaran di dekatnya terdapat arca lembu nandi yang sudah rusak, sehingga bentuknya terlihat menyerupai anjing atau dalam bahasa Jawa disebut asu. Tak hanya itu, Jumat menuturkan, menurut versi lain, masyarakat sebenarnya menyebut Candi Aso, berasal dari kata dalam bahasa Jawa, ngaso, yang artinya istirahat. 

"Bisa di lihat, lokasi Candi Asu berada di tengah-tengah ladang sehingga dulu sering digunakan untuk beristirahat oleh penduduk sekitar yang mengolah lahan," tuturnya.

Mitologi Masyarakat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jumat juga menceritakan, sebagian masyarakat Hindu meyakini, Candi Asu Sengi adalah bentuk simbolis dari Dewindani yang dikutuk oleh dewa. Dewindani merupakan seorang putri raja berdarah ningrat namun sangat tercela karena tak bisa mengendalikan gairah seksualnya yang meletup-letup.

Berdasarkan cerita tutur yang berkembang di masyarakat, walaupun sudah bersuami, Dewindani kerap berhubungan dengan pria lain yang dianggapnya menarik. Lantaran perilakunya dianggap seperti hewan, Dewindani dikutuk oleh para dewa menjadi seekor lembu dengan muka menyerupai anjing, 

Candi Asu Sengi dibangun untuk memberikan pengajaran kepada manusia agar tidak terjebak oleh jeratan seks bebas. "Tetapi dalam hal ini tidak ada bukti otentik yang menuliskan cerita tersebut, namun ada masyarakat yang percaya pada sejarah Dewiindani," kata Jumat.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Candi Asu, bisa datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, karena tidak ada transportasi umum yang menjangkau lokasi tersebut. "Wisatawan yang berkunjung tidak dikenai biaya Harga Tiket Masuk (HTM) apapun alias gratis, bisa belajar sekaligus refresing," ujarnya.

Pilihan Editor: Menikmati Indahnya Pemandangan 9 Gunung dari Embung Bansari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

9 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

9 hari lalu

Petani dan forum adat di Cangkringan Sleman lereng Gunung Merapi melakukan penanaman komoditas sorgum untuk pertama kalinya pada Senin (22/4). Tempo/Pribadi Wicaksono
Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.


TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

13 hari lalu

Zona II Candi Borobudur. Dok. PT TWC
TWC Catat Kunjungan 243.821 Wisatawan selama Libur Lebaran, Candi Borobudur Paling Banyak

Jumlah kunjungan wisatawan di Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, plus Teater Pentas Ramayana dan TMII sebanyak 243.821 orang.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

13 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Balon Udara Jatuh di Magelang, Rusak Lima Rumah dan Satu Mobil

19 hari lalu

Sebuah mobil rusak ringan akibat balon udara jatuh di Mungkid, Kabupaten Magelang. ANTARA/Heru Suyitno
Balon Udara Jatuh di Magelang, Rusak Lima Rumah dan Satu Mobil

Sebuah balon udara jatuh di Perumahan Pesona Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Kejadian ini merusak lima rumah warga dan satu unit mobil.


Candi Prambanan Diprediksi Lebih Banyak Dikunjungi Wisatawan Dibanding Borobudur, Ini Alasannya

27 hari lalu

Foto yang diabadikan pada 4 Februari 2023 ini menunjukkan pemandangan Candi Prambanan di Provinsi Jawa Tengah. Candi Prambanan, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, merupakan salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. (Xinhua/Xu Qin)
Candi Prambanan Diprediksi Lebih Banyak Dikunjungi Wisatawan Dibanding Borobudur, Ini Alasannya

Candi Prambanan diprediksi bakal dikunjungi sekitar 134 ribu wisatawan selama libur Lebaran 2024.


Cek, Ini Sederet Atraksi di Candi Prambanan hingga Borobudur selama Libur Lebaran

27 hari lalu

Petugas berjaga saat penutupan Candi Prambanan di Klaten, Jawa Tengah, Senin, 11 Maret 2024. Pengelola Taman Wisata Candi Prambanan dan Ratu Boko melakukan penutupan Candi Prambanan selama 24 jam sebagai penghormatan kepada seluruh umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1946. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Cek, Ini Sederet Atraksi di Candi Prambanan hingga Borobudur selama Libur Lebaran

Selama libur Lebaran, ada Kelana Cerita yang meliputi empat event turunan yakni Pasar Medang, Cipta Aksara, Sasana Kriya, dan Bhuvana Java.


194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

34 hari lalu

Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

Pangeran Diponegoro ketika itu bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya yang tersisa dibebaskan.


Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

36 hari lalu

Pantai Dewa Ruci Jatimalang Purworejo. Dok.  Pemkab Purworejo
Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

Libur lebaran di Yogyakarta, ada banyak destinasi wisata yang searah kota Pelajar itu


BRIN Ungkap Kisi-kisi Hasil Kajian Riset Soal Candi Borobudur

50 hari lalu

Bhikhu melaksanakan Pradaksina atau berjalan mengelilingi candi Borobudur saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 9 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
BRIN Ungkap Kisi-kisi Hasil Kajian Riset Soal Candi Borobudur

Apa saja isi kajian BRIN?