Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Proses Pembuatan Mie Lethek Khas Lereng Perbukitan Menoreh

image-gnews
Produksi mie lethek candi khas magelang di lereng bukit menoreh. TEMPO/Arimbi
Produksi mie lethek candi khas magelang di lereng bukit menoreh. TEMPO/Arimbi
Iklan

TEMPO.CO, Magelang - Lereng perbukitan Menoreh yang sejuk dan asri tak hanya menyajikan pemandangan indah berupa sawah dan sungai. Di antara pemandangan itu, ada yang menarik perhatian, yaitu satu rumah yang terlihat mengeluarkan kepulan asap dengan suara mesin penggiling menderu.

Di sana ternyata merupakan tempat produksi mie lethek khas lereng Menoreh. Mie lethek adalah mie khas dari Bantul yang terbuat dari tepung aren sehingga berwarna kusam.

Produksi mie lethek di sana diprakarsai Sofyan, salah satu penduduk Dusun Tuksanga, Kecamatan Borobudur, yang sudah merintisnya lebih dari 40 tahun. "Usaha ini sebenarnya adalah warisan dari orang tua, tahun berdirinya sejak saya belum lahir, mungkin sudah lebih dari 60 tahun, kami memberinya nama Mie Lethek Candi," kata dia saat ditemui Tempo di rumah produksinya, Senin, 19 Juni 2023.

Sedari kecil, Sofyan sering membantu orangtuanya untuk membuat mie lethek sepulang sekolah hingga sekarang bisa meneruskan usaha tersebut.

Berbeda dari mie pada umumnya yang berwarna putih, mie produksi Sofyan warnanya cenderung gelap kecoklatan. "Sebenarnya kami memproduksi mie jenis soun, tapi karena warnanya tidak putih, masyarakat menyebutnya mie lethek," kata dia.

Sebagai informasi, lethek dalam bahasa Jawa pada konteks makanan memiliki arti warna yang gelap dan tidak cerah. Jadi, bukan proses pembuatannya yang kurang bersih, melainkan memang bahan dasarnya yang menggunakan tepung tapioka dan tanpa pewarna buatan sehingga hasilnya tidak cerah.

Sofyan mengatakan, dalam sehari, ia mampu mengolah minimal 1 kwintal tepung aren untuk dijadikan mie lethek. "Bahan dasar mie lethek tepung aren, satu pohon dengan yang digunakan untuk membuat kolang-kaling, kami biasanya kulakan dari Purworejo dan sekitarnya," kata dia.

Uniknya, proses pembuatan mie lethek ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Biasanya, pengunjung yang datang singgah setelah berwisata ke Candi Borobudur, sebab letaknya tak begitu jauh dari daerah tersebut.

Bahkan, wisatawan asing banyak yang singgah untuk melihat proses pembuatan mie tersebut dari awal hingga pengemasan. "Sekali produksi biasanya mulai jam 08.00 hingga 12.00, bisa lebih jika memang sedang ada kunjungan atau permintaan khusus," kata Sofyan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, Sofyan tidak menarik biaya khusus untuk wisatawan yang ingin melihat proses pembuatan mie lethek. "Biasanya memberi seiklasnya, seperti tips, tidak mematok harga, yang penting kami tetap produksi dan cuaca cerah," kata dia.

Sebab, mie lethek bakal terkendala proses produksinya jika memasuki musim hujan atau cuaca tidak mendukung. "Untuk pengeringan kami 100 persen mengandalkan sinar matahari, jadi bergantung pada alam, kalau tidak ada panas, sementara berhenti" kata Sofyan.

Bagi pengunjung yang tertarik, diperkdnankan membeli produk Mie Lethek Candi yang dibanderol mulai Rp 5.000. "Kalau yang dipasarkan biasanya per bal, saya tidak pernah menghitung omzet bersihnya, yang penting bisa produksi setiap hari, konsumen tetap ada, pekerja juga tetap dapat upah," kata Sofyan.

Wisatawan asal Belgia George dan Louwis saat melihat produksi mie lethek khas Magelang. Tempo/Arimbihp

Sementara itu, pengunjung asal Belgia, George mengaku kagum dengan mie lethek. Sebab, yang ia tahu, bahan dasar mie hanya gandum. "Di negara kami tidak ada aren, jadi hanya tahu kalau mie itu dari gandum, ternyata teksturnya lebih kering dan kenyal," kata dia.

George yang juga membeli beberapa bungkus mie lethek juga mengatakan,l makanan tersebut akan ia jadikan buah tangan. "Soalnya unik, akan saya jadikan stok juga dirumah untuk diicip, semoga tidak gagal, karena baru pertama kali mengolah yang seperti ini," ujarnya.

George yang datang bersama istrinya itu mengatakan pengalamannya berkunjung ke Indonesia sangat berkesan, karena di daerah Borobudur saja, ia sudah bisa melihat berbagai keunikan. "Saya tidak cuma lihat candi, ada produksi mi, petani vanili dan berbagai keunikan yang tidak bisa saya temui di Belgia, semoga suatu saat bisa ke sini lagi" kata dia.

Pilihan Editor: 15 Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Manis dan Gurih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pura Mangkunegaran Gelar Pengetan Kamardikan, Hadirkan Iwan Fals dan Nadin Amizah di Konser Dua Generasi

16 jam lalu

Pimpinan Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara X (tengah) memaparkan rangkaian acara Pengetan Kamardikan Indonesia yang akan digelar di Pura Mangkunegaran Solo, saat konferensi pers, Jumat, 26 Juli 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pura Mangkunegaran Gelar Pengetan Kamardikan, Hadirkan Iwan Fals dan Nadin Amizah di Konser Dua Generasi

Pura Mangkunegaran Solo akan menggelar rangkaian acara Pengetan Kamardikan Indonesia, rangkaian acara memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79


KJRI Toronto Menggelar Indonesian Food Festival 2024

2 hari lalu

KJRI Toronto menggelar Indonesian Food Festival 2024 pada Sabtu, 20 Juli 2024. Sumber: dokumen KJRI Toronto
KJRI Toronto Menggelar Indonesian Food Festival 2024

KJRI Toronto menggelar acara Indonesian Food Festival 2024 untuk mempromosikan kuliner dan budaya Indonesia. Lebih dari 5 ribu pengunjung menghadiri.


Gerak Cepat UMKM Kuliner Meraup Cuan di Pameran GIIAS 2024

5 hari lalu

Pengunjung pameran GIIAS 2024 tampak memadati area pelataran ICE BSD City, Tangerang, Banten, yang dikhususkan untuk UMKM kuliner, Ahad, 21 Juli 2024. TEMPO/Nandito Putra
Gerak Cepat UMKM Kuliner Meraup Cuan di Pameran GIIAS 2024

UMKM yang menjual berbagai jenis kuliner turut memeriahkan pameran GIIAS 2024.


Daftar Kuliner Khas Bekasi, mulai Gabus Pucung sampai Kue Procot

6 hari lalu

Ilustrasi sayur Gabus Pucung. Dok.TEMPO/ Arif Fadillah
Daftar Kuliner Khas Bekasi, mulai Gabus Pucung sampai Kue Procot

Jika berkunjung ke Bekasi, sayang untuk melewatkan beragam kuliner yang nikmat, mulai gabus pucung, bandeng rorod, kue dongkal, sampai kue procot.


6 Makanan Tradisional Cina yang Wajib Dicoba Wisatawan

9 hari lalu

Berikut makanan tradisional Cina yang layak dicoba. Foto: Canva
6 Makanan Tradisional Cina yang Wajib Dicoba Wisatawan

Makanan tradisional Cina dikenal karena kelezatan dan beragam rasa yang dimilikinya. Berikut makanan tradisional Cina yang layak dicoba.


7 Rekomendasi Makanan Cina Populer yang Enak dan Halal

9 hari lalu

Makanan Cina terkenal dengan kelezatan dan ragam rasa yang dapat memanjakan lidah. Berikut daftar makanan Cina populer yang bisa dicoba. Foto: Canva
7 Rekomendasi Makanan Cina Populer yang Enak dan Halal

Makanan Cina terkenal dengan kelezatan dan ragam rasa yang dapat memanjakan lidah. Berikut daftar makanan Cina populer yang bisa dicoba.


Menyantap Hidangan Nasi Lemak hingga Nasi Rendang di Atas Ketinggian 36 Ribu Kaki

17 hari lalu

Nasi Lemak Pak Nasser di AirAsia (airasia.com)
Menyantap Hidangan Nasi Lemak hingga Nasi Rendang di Atas Ketinggian 36 Ribu Kaki

Tiga menu andalan berbahan santan AirAsia yakni Nasi Lemak pak Nasser, Uncle Chin's Chicken Rice, dan Plant Based Nasi Rendang.


5 Negara Tanpa Malam dengan Tradisi Kuliner Terkenal

21 hari lalu

Asap mengepul saat gunung berapi meletus di dekat Grindavik, Islandia, 16 Maret 2024. Gunung berapi itu memuntahkan lava berwarna oranye terang ke udara yang sangat kontras dengan langit malam yang gelap. Melissa Ezair/via REUTERS
5 Negara Tanpa Malam dengan Tradisi Kuliner Terkenal

Fenomena tanpa malam di 5 negara ini tidak hanya mempengaruhi pola tidur dan aktivitas penduduk, tetapi juga tradisi kuliner mereka.


10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

23 hari lalu

Makanan khas palestina. Foto: Canva
10 Makanan Khas Palestina yang Populer dan Wajib Dicoba

Makanan khas Palestina memiliki jenis yang beragam dan menggunakan bahan dasar tradisional seperti kacang, minyak zaitun, hingga rempah yang khas.


Pasar Kangen Jogja Digelar Akhir Pekan Ini, Ada Aturan Khusus soal Sampah

24 hari lalu

Perhelatan Pasar Kangen di Markas Polda DIY Maret 2023. (Dok. Istimewa)
Pasar Kangen Jogja Digelar Akhir Pekan Ini, Ada Aturan Khusus soal Sampah

Pasar Kangen Jogja menghadirkan 280 stand kuliner dan barang lawasan pada 4-7 Juli 2024 di Taman Budaya Yogyakarta.