TEMPO.CO, Yogyakarta - Pascapandemi Covid-19 mereda dan pemerintah berancang-ancang menerapkan status endemi, isu yang bergaung marak di sektor wisata adalah health tourism (wisata kesehatan) dan wellness tourism (wisata kebugaran). Yogyakarta sebagai destinasi populer, mempersiapkan sejumlah sarana untuk merealisasikan terwujudnya health tourism dan wellness tourism itu.
"Salah satu yang dibutuhkan untuk menyokong Yogya sebagai destinasi kesehatan dan kebugaran itu kelengkapan laboratoriumnya," kata Kepala Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibarasi Yogyakarta Woro Umi Ratih saat peluncuran Uji Epigenetika Laboratorium Widya Genomic Nusantara di Yogya, Sabtu ,17 Juni 2023.
Kunjungan ke Yogyakarta untuk Periksa Kesehatan Sekaligus Berlibur
Woro menuturkan, makin lengkapnya jenis laboratorium khusus berbasis bioteknologi seperti itu, membuat peluang orang akan berdatangan ke Yogyakarta lebih tinggi. Kunjungan ke Yogyakarta untuk memeriksakan kondisi terkait kesehatannya sembari berlibur.
"Hari ini, Yogya akhirnya bisa memiliki laboratorium pertama yang bisa melakukan uji epigenetik, ini akan mendorong orang tak harus pergi jauh ke kota-kota besar atau luar negeri jika ingin mendapatkan pelayanan itu," kata Woro.
Profiling epigenetik menjadi satu layanan yang masih jarang atau sulit ditemukan di Indonesia. Uji epigenetika berfungsi membantu seseorang untuk mengetahui usia biologisnya, panjang telomer, dan laju penuaan yang dialaminya.
Yogyakarta kini memiliki laboratorium berbasis bioteknologi Widya Genomic Nusantara yang melayani uji epigenetika di Jalan Kaliurang KM 12, Sleman Yogyakarta. Dok istimewa.
Uji Epigenetika Indikator Terbaik untuk Nilai Sehat
Dalam dunia kesehatan, uji epigenetika menjadi indikator terbaik untuk menilai sehat tidaknya gaya hidup seseorang. Dari uji epigenetika itu juga, akan membantu seseorang mengetahui, hal hal apa yang perlu diperbaiki untuk bisa hidup lebih sehat dan memperpanjang usianya.
"Bagi pemerintah, penelitian epigenetik itu bisa membantu mengetahui bagaimana peta genetik masyarakat di suatu wilayah, sehingga bisa membantu dalam pengambilan kebijakan dalam pengurangan resiko negatif suatu penyakit," kata dia.
Woro mengatakan untuk menyiapkan laboratorium khusus genetik seperti itu bukan perkara mudah. Butuh modal besar, tenaga yang musti dididik khusus, dan kelengkapan alat memadai. Pemerintah perlu berkolaborasi dengan swasta untuk mewujudkannya. "Belum banyak laboratorium yang berkecimpung di bidang genetik seperti ini di Indonesia, dan sekarang Yogya memiliki satu," kata dia.
Layanan Uji Epigenetika Belum Banyak di Indonesia
Pakar molecular biotechnology yang juga pimpinan Laboratorium Widya Genomic Nusantara Risa Shofia menuturkan layanan epigenetik memang masih amat jarang ditemukan Indonesia. "Layanan profiling epigenetik di Yogya ini menjadi yang pertama di Indonesia untuk epigenetik testing," kata Risa.
Laboratorium yang berada di jalur wisata arah Gunung Merapi persisnya Jalan Kaliurang Km. 12,5 Sukoharjo, Ngaglik, Sleman itu, tak hanya bergerak melayani uji epigenetika untuk mendeteksi usia biologis yang dinamai GenomAGE. Namun juga mengenali lebih dari 80 sifat yang disandi oleh gen-gen yang ada di tubuh melalui layanan GenKU.
Laboratorium itu berdekatan dengan sejumlah desa wisata. Seperti Desa Wisata Tanjung, Wisata Desa Watu Ledhek, dan obyek obyek wisata populer lain di lereng Merapi. "Sehingga masyarakat yang ingin menguji atau mengambil sampel gennya di sini bisa sembari mengunjungi destinasi sekitar lereng Merapi," kata dia.
Pilihan Editor: Kembangkan Wisata Kesehatan, Yogyakarta Fokus ke Medical dan Wellness Tourism