Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Songket Canduang Sudah Lama Hilang Direvitalisasi

image-gnews
Pameran Arsip dan Dokumentasi Revitalisasi Songket Canduang. Foto; TEMPO/Fachri Hamzah.
Pameran Arsip dan Dokumentasi Revitalisasi Songket Canduang. Foto; TEMPO/Fachri Hamzah.
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Perajin tenun asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat merevitalisasi Songket Canduang Minangkabau.  Program Revitalisasi Songket Canduang tersebut didukung Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Dana Indonesiana dan LPDP. 

Program revitalisasi tersebut digagas oleh Nanda Wirawan seorang seniman asal Sumatera Barat yang sudah melakukan penelitian tentang Songket Canduang sejak 2018. Dia bercerita kepada Tempo pada Jumat, 9 Juni 2023 di Padang, bahwa daerah yang bernama Canduang di Kabupaten Agam, tidak pernah ditulis di dalam sejarah tentang perkembangan kerajinan tenun. Padahal, Nanda menemukan sebuah songket di Candung yang sudah cukup tua dan dibuat oleh masyarakat lokal.

“Memang daerah bernama Candung tidak pernah disebut di dalam dunia songket. Songket Sumatera Barat yang terkenal berasal dari Silungkang dan Pandai Singkek, tetapi saya menemukan beberapa songket asli Candung berumur 150 tahun lebih di rumah gadang. Songket yang tua itu dibuat oleh buyut yang punya rumah” katanya. 

Selain itu, berdasarkan  buku yang ditulis Christine Dobbin berjudul Islamic Revivalism in a Changing Peasant Economy Central Sumatra, 1784-1847 menyebutkan jika Canduang di abad 19 menjadi penyuplai benang untuk Sumatera Tengah. Temuan ini membuktikan, Canduang punya sejarah tekstil di masa lalu.

“Saya sudah membaca beberapa buku tentang perkembangan tekstil di Sumatera Barat memang tidak ada yang menyinggun Candung. Tetapi saya menemukan hal yang menarik di buku Christine Dobbin,” katanya. 

 Seketaris Jenderal Traditional Textile Arts Society ofSouth East Asia Siti Mariah Waworuntu saat menghadiri Pameran Arsip dan Dokumentasi Revitalisasi Songket Canduang. TEMPO | Fachri Hamzah.

Lalu, Nanda juga mendapati di dalam penelitiannya, di Canduang pernah berdiri perguruan tenun yang muridnya mencapai 20 orang lebih. Hal ini menjadi salah satu bukti Candung pernah menjadi pusat kerajinan tenun di Minangkabau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya mendapati banyak bukti tentang keberadaan songket asal Canduang. Oleh karena itu saya ingin mengulang kembali sejarah yang sudah hilang tersebut,” ujarnya.

Kemudian, Nanda juga menerangkan, program revitalisasi songket Canduang ini dijalankan sejak Januari 2023. Lalu, hasil revitalisasi tersebut dipamerkan di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat pada Juni 2023.

Nanda menjelaskan, program revitalisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan  kembali motif-motif songket dari Canduang kepada masyarakat Sumatera Barat. “Saya ingin menghidupkan kembali budaya tenun di tengah masyarakat Canduang dan juga memperkenalkan motif-motif songket Canduang,” ucapnya. “Rata-rata semua motif songket di Sumatera Barat hampir sama, tetapi setiap Nagari (desa) punya ciri khasnya masing-masing,” katanya melanjutkan. 

Dia berharap dengan adanya program revitalisasi ini dapat membuat geliat tenun di Canduang hidup kembali. Sehingga anak-anak muda di Canduang khususnya kenal dengan budayanya sendiri. “Saya berharap Canduang kembali menjadi sentra tekstil, terutama songket,” kata dia. 

Pilihan Editor: Menelusuri Cerita dan Motif Songket Canduang Minangkabau yang Bersejarah di Taman Budaya Sumbar

 Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram "http://tempo.co". Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Promosi Wisata dan UMKM, Agam Gelar Festival Pesona Danau Maninjau

29 hari lalu

Danau Maninjau di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat,  merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 mdpl. Danau seluas 99,5 km dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. TEMPO/Dian Triyuli
Promosi Wisata dan UMKM, Agam Gelar Festival Pesona Danau Maninjau

Kabupaten Agam memiliki potensi pariwisata yang cukup besar dengan topografi daerahnya yang beragam, salah satunya Danau Maninjau.


Pemkab Agam Gelar Uji Kompetensi 13 Camat

59 hari lalu

Pemkab Agam Gelar Uji Kompetensi 13 Camat

Kabupaten Agam, memiliki 16 camat, tiga diantaranya tidak bisa mengikuti uji kompetensi


Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

59 hari lalu

Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

Kabupaten Siak melakukan studi tiru berkaitan tentang pemekaran Nagari


Ketua Tim Penggerak PKK Agam Dinobatkan Bunda Pengayom Genre 2023

31 Juli 2023

Ketua Tim Penggerak PKK Agam Dinobatkan Bunda Pengayom Genre 2023

Para duta genre di setiap pelosok desa, nagari, kelurahan di Sumatera Barat akan melahirkan generasi sehat dan kuat.


Bupati Agam Ingatkan Sinergitas untuk Tangani Stunting

30 Juli 2023

Bupati Agam Ingatkan Sinergitas untuk Tangani Stunting

Stunting merupakan persoalan bersama


Peringkat Kinerja EPPD Pemkab Agam Naik ke-32 Nasional

27 Juli 2023

Peringkat Kinerja EPPD Pemkab Agam Naik ke-32 Nasional

Pemkab Agam menerima piagam prestasi penyelenggaraan Pemda dengan skor 2.94 dan status kinerja sedang


Pensiunan Tergabung di PWRI Diminta Menjadi Pengayom dan Penyejuk dalam Masyarakat

27 Juli 2023

Pensiunan Tergabung di PWRI Diminta Menjadi Pengayom dan Penyejuk dalam Masyarakat

PWRI merupakan wadah tempat berhimpunnya para pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak tahun1962 hingga kini


Raflesia Arnoldi yang Mekar di Batang Palupuh Undang Wisatawan

26 Juli 2023

Raflesia Arnoldi yang Mekar di Batang Palupuh Undang Wisatawan

Wisatawan mancanegara rela menempuh perjalanan jauh masuk hutan.


Makan Bajamba Ramaikan HUT ke - 30 Kota Lubuk Basung

21 Juli 2023

Makan Bajamba Ramaikan HUT ke - 30 Kota Lubuk Basung

Puluhan jamba diarak sejauh 600 meter dengan cara dijunjung di atas kepala perempuan yang ikut memeriahkan peringatan 30 tahun


Pemkab Agam Peringati 30 Tahun Kepindahan Ibu Kota

21 Juli 2023

Pemkab Agam Peringati 30 Tahun Kepindahan Ibu Kota

Kota Lubuk Basung mengemban beban berat sebagai barometer dan cerminan dari masyarakat Kabupaten Agam keseluruhan.