TEMPO.CO, Jakarta - Zona Demiliterisasi Korea atau DMZ adalah salah satu perbatasan yang paling termiliterisasi secara global di dunia. Didirikan pada tahun 1953, Zona Demiliterisasi memisahkan Korea Utara dari Korea Selatan, dan melambangkan kesepakatan antara kedua negara.
DMZ ini bisa jadi merupakan salah satu destinasi yang menjadi wishlist setiap orang yang berkunjung ke Korea Selatan. Alasannya, orang-orang sangat ingin tahu tentang tujuan perbatasan ini.
Sesuai laporan terbaru, pada 21 April 2023, 11 jalur pendakian bertema perdamaian di sepanjang Zona Demiliterisasi akan dibuka untuk umum. Kereta pendakian ini akan berada di kota Ganghwa, Gimpo, Goyang, Paju, Yeoncheon, Cheorwon, Hwacheon, Yanggu, Inje, dan Goseong.
DMZ memiliki panjang sekitar 250 kilometer dan lebar 4 kilometer, dan dipenuhi dengan pagar kawat berduri, menara pengawas dan tentara bersenjata dari kedua sisi. Ini jelas tidak sepenuhnya didemiliterisasi seperti yang bisa dilihat pengunjung.
Pengunjung DMZ diizinkan melakukan kunjungan yang sangat terbatas. Situasinya masih sama, namun kini pengunjung bisa melakukan kegiatan seperti hiking dan wisata berpemandu lainnya. Maka, pengunjung dapat belajar lebih banyak tentang sejarah kedua negara serta budaya dan alamnya.
Beberapa kawasan di sepanjang DMZ juga menerima banyak jenis burung migran setiap tahunnya. Ini menarik sejumlah penggemar alam dan satwa liar.
Dengan dibukanya beberapa tempat lagi, pengunjung akan memiliki lebih banyak pilihan. Mereka yang tertarik dapat melakukan reservasi online untuk tur di situs web DMZ Peace Road.
TIMES OF INDIA
Pilihan Editor: 5 Wahana di Ghibli Park yang Ajak Pengunjung Serasa di Dunia Animasi Ghibli
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.