Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beragam Cerita Dibalik Corak Tenun Ikat Pulau Maringkik, Intip Pembuatanya

Reporter

image-gnews
Suhartini, 48 tahun sedang menenun di rumahnya  Desa Pulau Maringkik Kecamatan Keruak Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Sabtu 11 Februari 2023. FOTO: AYU CIPTA I TEMPO
Suhartini, 48 tahun sedang menenun di rumahnya Desa Pulau Maringkik Kecamatan Keruak Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Sabtu 11 Februari 2023. FOTO: AYU CIPTA I TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Suhartini membuka gulungan pasa, membentangkan tenun ikat lalu memperlihatkan hasil karyanya itu kepada Tempo yang mengunjungi rumahnya di Desa Pulau Maringkik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok, Timur Nusa Tenggara Barat (NTB), akhir pekan lalu, Sabtu, 11 Februari 2023.

Dengan sigap ia segera duduk di lantai. Tangannya, menempatkan beboko di belakang punggung. Setelah siap, dengan cekatan perempuan  berusia 48 tahun itu mulai menenun bentangan benang warna- warni di atas alat tenun bukan mesin di ruang tengah rumahnya.

Mengintip Cara Kerja Alat Tenun Bukan Mesin

Suara balida menyodok bentangan benang warna-warni, iramanya terdengar riuh tapi beraturan. Dengan tangkas Suhartini menyorongkan balida bergerak ke kiri di bawah bentangan benang lalu kedua tangannya menghentakan alat tenun tradisional yang terbuat dari kayu. 

Bergerak cepat, benang dalam jangka ditarik ke kiri lalu dengan todokara benang nilon merah terangkat. Todokara ini berfungsi mengangkat benang nilon ke atas supaya bentangan benang bakal kain tenun tidak ruwet.

Bergerak cepat patindra menekan benang lalu dengan bulungah membuka benang. Tak berhenti di situ dengan palapa yakni sebilah bambu bergerak menahan bulungah. Kain tenun pun tergulung dalam pasa. 

Alat tenun tradisional itu dibuat sendiri, termasuk beboko juga terbuat dari Kayu Baru yang digunakan untuk menahan punggung si penenun supaya tubuh tidak terlalu banyak bergerak. 

Suhartini,48 tahun sedang menenun di rumahnya Desa Pulau Maringkik Kecamatan Keruak Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, Sabtu 11 Februari 2023. FOTO: AYU CIPTA I TEMPO

Bagi Suhartini menenun adalah tradisi turun-temurun. Perempuan kelahiran Pulau Maringkik itu sejak usia belia telah diajari menenun oleh ibunya.

"Balida ini warisan dari ibu saya sudah puluhan tahun  menggunakan,"kata Suhartini sembari menunjukan balida berupa kayu panjang berwarna hitam legam itu.

6 Corak Tenun Ikat Hasil Kerajinan di Pulau Maringkik

Membutuhkan waktu sepekan untuk menenun selembar kain tenun ikat. Coraknya berbagai rupa seperti motif Bugis Mandar. Adalagi corak Gerintik menyerupai rintik-rintik hujan, corak Sepak, corak Lohong, corak Bunga Para dan corak Catur.

Keenam corak tenun ini merupakan warisan budaya leluhur masyarakat di sana. Masih ada lima corak tenun lainnya yang menjadi model tenunan para perempuan Pulau Maringkik. 

"Butuh waktu sepekan kalau pembuatannya setiap hari dikebut. Kalau santai ya tergantung, bisa sebulan atau satu setengah bulan,"kata ibu dua anak itu.

Untuk selembar kain tenun ikat yang dibuatnya, Suhartini menghargai karyanya itu paling murah Rp 500 ribu. "Kalau pesan dibubuhkan nama pada kain harganya lebih mahal," katanya tertawa. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Desa Pulau Maringkik tak hanya Suhartini yang menenun. Rata-rata para perempuan di desa itu sehari-hari di rumah menenun. Sementara para lelaki bekerja sebagai nelayan di laut.

Tradisi menenun di Pulau Maringkik hingga saat ini masih terus dilestarikan. Hingga ada anggapan jika perempuan tak bisa menenun tidak dianggap orang asli Pulau Maringkik. Itulah yang sedikit membuat gelisah Suhartini yang belum memiliki generasi penerus penenun sebab dua anaknya laki-laki.

Saat Tempo mengunjungi Desa Pulau Maringkik, para perempuan tak semuanya sedang menenun. Mereka menenun di sela-sela kegiatan rumah tangga seperti mencuci, memasak, mengasuh bayi atau kegiatan lainya.

Tahapan Membuat Tenun Ikat

Sebelum menenun aktivitas yang dikerjakan adalah menggulung benang, mewarnai benang dan menjemurnya diterik matahari. Benang-benang yang sudah diwarnai dengan pewarna alam atau wantek (pewarna buatan ) itulah yang kemudian ditenun dengan alat tenun tradisional yang masing-masing ada nama dan fungsinya.

Kayu penggulung benang dinamakan pamaluk, adalagi balida (kayu panjang untuk sesak/ menyodok benang), jangka alat untuk memasukan benang, todokara digunakan untuk mengangkat benang nilon supaya benang tidak ruwet.

Lalu ada patindra berfungsi untuk menekan benang, bulungah untuk membuka benang, palapa digunakan untuk menahan bulungah. Palapa ini bentuknya sebilah bambu. 

Alat lainnya berupa kayu dinamai panyorong balida dan pasa adalah kayu penggulung kain tenun ikat yang sudah jadi serta beboko yakni kayu bentuknya melengkung ditempatkan di belakang punggung si penenun. 

Koordinator Kelompok Tenun Pulau Maringkik Abdul Kohar mengatakan rata-rata perempuan dewasa di Desa Pulau Maringkik menenun. Desa terpadat di dunia setelah Pulau Bungin (-Sumbawa) itu saat ini dihuni 4.000 jiwa pada 900 KK.

Abdul Kohar pun semakin optimistis keindahan tenun Pulau Maringkik ke depan akan dilirik industri fashion dalam negeri dan mancanegara. Dia berujar, " Kindahan dan cerita di balik motifnya yang turun-temurun dari para leluhur kami. Ada juga corak yang dibuat Ibu Naimah tokoh tenun di sini," kata Abdul Kohar terlihat bangga.

Yang menarik kalangan pemuda di Pulau Maringkik ini juga mengembangkan produk turunan berupa topi, tas, dompet dari perca kain tenun berbagai corak itu. Barang-barang itu sudah sampai mancanegara dibawa turis dan dijual umum.

 Pilihan Editor: Kisah Perempuan Pelestari Tenun Ikat Tedu Lede di NTT

 Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

6 hari lalu

Seorang perempuan melintas dekat rumah yang roboh akibat gempa bumi di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 18 Maret 2019. Menurut data BPBD NTB terdapat sebanyak 28 rumah mengalami rusak berat serta 499 rumah mengalami rusak sedang dan rusak ringan akibat gempa yang mengguncang Lombok. ANTARA
Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.


Menengok Keindahan Pulau Padar

11 hari lalu

Surga kecil di Pulau Padar, Nusa Tenggara Timur.
Menengok Keindahan Pulau Padar

Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur memiliki pesona keindahan alam. Kayak menjadi destinasi wisata.


Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

15 hari lalu

Indosat Ooredoo Hutchison saat menggelar media update untuk memaparkan pencapaian Indosat di Nusa Tenggara pasca ekspansi sejak tahun 2023. Tempo/SUPRIYANTHO KHAFID
Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

Seiring bertambahnya BTS 4G baru peningkatan trafik data Indosat di wilayah Nusa Tenggara tumbuh sampai 82 persen dibandingkan masa sebelum ekspansi


Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

18 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

20 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

22 hari lalu

Bandara Lombok (Dok. Angkasa Pura I)
Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.


6 Cara Asyik Menikmati Malam di Kuta Mandalika

28 Februari 2024

Foto udara landmark Kuta Lane Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kuta, Lombok Tengah, NTB, Sabtu 5 Agustus 2023. Kuta Lane adalah koridor penghubung Bazaar Mandalika dengan Kuta Beach Park (KBP)  untuk memfasilitasi alur aktivitas pejalan kaki yang dilengkapi artwork space, taman bermain anak-anak yang ramah keluarga, spot foto ikonik yang memukau serta panggung yang siap menjadi tempat pertunjukan seni budaya yang menarik.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
6 Cara Asyik Menikmati Malam di Kuta Mandalika

Kuta Mandalika memiliki daya tarik ketika gelap mulai datang, ketahui ragam aktivitas yang bisa dilakukan untuk menikmatinya.


Bandara Internasional Lombok Ingin Tambah Penerbangan Internasional

27 Februari 2024

AirAsia Berhad melakukan penerbangan perdana rute Kuala Lumpur - Lombok pada Jumat, 2 Februari 2024 (Dok. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok)
Bandara Internasional Lombok Ingin Tambah Penerbangan Internasional

Selain menambah penerbangan internasional, Bandara Internasional Lombok melakukan pembenahan, termasuk ruang pengantaran penumpang.


Perwakilan PBB di Indonesia Kunjungan Kerja ke Nusa Tenggara Barat untuk Dukung UKM

2 Februari 2024

Staf PBB di Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat pada 30 - 31 Januari 2024 untuk melihat hasil program bersama Indonesia dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dalam mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Dokumen : PBB
Perwakilan PBB di Indonesia Kunjungan Kerja ke Nusa Tenggara Barat untuk Dukung UKM

PBB melakukan kunjungan lapangan ke Nusa Tenggara Barat untuk melihat hasil program bersama dengan pemerintah dalam mendukung UKM.


Ganjar Datang ke Kota Ruteng, Berikut Keistimewaan Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai NTT

31 Januari 2024

Kampung Adat Ruteng Pu'u, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (pariwisata.manggaraikab.go.id)
Ganjar Datang ke Kota Ruteng, Berikut Keistimewaan Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai NTT

Ganjar Pranowo datangi Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT. Apa saja keistimewaannya?